Hingga saat ini wilayah baik di kota maupun pedesaan mulai diisolasi agar penyebaran virus corona bisa dihindari.
Langkah pengisolasian tersebut mendapatkan banyak dukungan bagi warga sekitar.
Meskipun warga juga mengakui pengisolasian juga akan mempersulit kehidupan mereka sehari-hari.
Namun warga cukup mawas diri mengenai ancaman wabah virus corona di daerah masing-masing sehingga mereka cukup kooperatif menjalankan perintah isolasi.
Dikutip dari Globaltimes, pada Selasa (4/2/2020) Haikou, Ibu Kota Provinsi Hainan, China Selatan mengumumkan penutupan semua lingkungan wilayah tersebut.
Pintu masuk menuju Haikou dijaga ketat selama 24 jam tanpa henti.
Berdasarkan informasi, daerah Haikou sejauh ini telah menyumbang angka pasien dengan virus corona sebanyak 91 kasus.
Tak hanya itu, pemerintah Zhumadian, wilayah administrasi Provinsi Henan, China Tengah pada Senin (3/2/2020) juga melakukan kebijakan serupa.
Bahkan hanya satu orang anggota keluarga dari tiap rumah di Zhumadian yang diizinkan keluar wilayah mereka setiap lima hari sekali.
Ketika diizinkan keluar tersebut, perwakilan keluarga bisa membeli berbagai keperluan rumah tangga sehari-hari.
Disisi lain beberapa kota yang juga ditutup aksesnya diantaranya adalah Huangzhou, Nanjing, Wenzhou, Fuzhou dan Harbin.
Otoritas kota-kota tersebut mengizinkan satu orang perwakilan keluarganya untuk pergi keluar kota setiap dua hari sekali untuk membeli keperluan sehari-hari.
Tak hanya itu, mereka tidak mengizinkan orang dari daerah lain keluar masuk wilayah tersebut.
Untuk bisa keluar masuk wilayah yang diisolasi tersebut, warga wajib menunjukkan kartu identitas kependudukannya.
Warga juga harus menjalani pemeriksaan suhu sebelum dan setelah keluar kota untuk membeli keperluan hidup anggota keluarganya yang lain.
Di wilayah Wenzhou, Provinsi Zhejiang, memiliki peraturan mereka sendiri, yaitu orang yang memiliki akses keluar-masuk akan mendapatkan kartu identitas khusus.
Sebuah desa di Provinsi Hebei, China Utara bahkan hanya mengizinkan personel khusus seperti paramedis dan pemasok logistik ke luar masuk daerah mereka.
Kecuali penduduk desa memiliki izin khusus dari pemerintahan desa.
Baca: Update Jumlah Infeksi Virus Corona Tembus 24.537 Kasus dan Total 492 Orang Meninggal Dunia
Baca: Kontak Langsung dengan Bos Terpapar Virus Corona, WNI di Singapura Dinyatakan Positif Terinfeksi
Langkah yang diambil oleh wilayah-wilayah tersebut mendapatkan banyak dukungan dan pujian netizen.
Netizen juga menyampaikan kesedihannya karena kondisi warga kota-kota yang diisolasi tersebut menjadi cukup kesulitan.
Untuk menghibur, beberapa netizen mengatakan kejadian tersebut seperti mengenang masa dimana negara tersebut pernah membatasi kegiatan perekonomian warganya pada 1950-1980-an.
"Memang diperlukan penanganan yang khusus dalam mengatasi dan mencegah wabah virus corona. Tetap tinggal di dalam rumah menjadi tanggung jawab setiap orang untuk memerangi virus corona," ucap seorang warga Zhumadian, Guo pada Globaltimes, (4/2/2020).
Beberapa daerah lainnya yang masih mempertimbangkan untuk melakukan isolasi diantaranya Guizhou di Provinsi Henan dan daerah Otonimi Guanxi Zhuang.
Isolasi Wuhan
Untuk membatasi penyebaran virus corona, sebelumnya otoritas China resmi mengisolasi wilayah Wuhan sejak Kamis, (23/1/2020).
Pembatasan tersebut membuat masyarakat tak bisa dengan bebas keluar maupun masuk wilayah Wuhan
Masyarakat dilarang untuk melintasi batas wilayah Wuhan baik dari jalur darat maupun air.
Pemerintah China kemudian juga menangguhkan jalur kereta lintas-provinsi dan lintas-kota menuju ke Wuhan.
Bahkan menurut pernyataan Kementerian Perhubungan Chinia, tidak ada transportasi publik mengambil ataupun menurunkan penumpang yang melalui Kota Wuhan.
Presiden Xi Jinping serukan virus corona sebagai masalah serius dan urgen
Dikutip dari Tribunnewswiki, Presiden China, Xi jinping menyerukan wabah virus korona jenis baru yang telah menginfeksi 217 orang di negaranya sebagai masalah serius dan urgen.
Xi Jinping juga mengingatkan agar segera dibuat langkah penanganan yang cepat dan tepat untuk memerangi virus korona jenis baru.
"Wabah baru pneumonia dari virus korona di Wuhan dan tempat-tempat lain harus ditanggapi dengan serius," kata Xi Jinping dalam media resmi China CCTV yang dikutip The Diplomat, Selasa (21/1/2020).
"Setiap komite partai, para kepala pemerintahan, dan departemen terkait di semua tingkatan harus mengutamakan kesehatan dan kehidupan manusia."
"Mereka harus memastikan orang-orang dapat tenang, damai, dan gembira saat Festival Musim Semi (saat liburan imlek)," tambah Xi Jinping.
Baca: 2 Kasus Baru Virus Corona Di Korea Selatan, Pria Itu Pergi Ke Singapura Untuk Konferensi
Baca: Dokter di Wuhan Sempat Peringatkan Soal Corona, Dituduh Sebarkan Hoaks hingga Terpapar Setelahnya
Baca: Leishenshan, Rumah Sakit Khusus Corona Kedua di Cina Hampir Selesai Dibangun: Kamis Mulai Beroperasi