Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI - Rosianna Silalahi yang memiliki nama lengkap Rosianna Magdalena Silalahi ini lahir di Pangkalpinang, Bangka Belitung, pada 26 September 1972.
Rosianna lahir dari pasangan L.M. Silalahi dan Ida Hutapea.
Wanita yang akrab dengan panggilan Rosi ini adalah seorang presenter berita dan mantan Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV.
Saat ini Rosi menduduki jabatan sebagai Pemimpin Redaksi News Channel di Kompas TV sejak 2014.
Selain itu, wanita keturunan Batak ini juga memiliki talkshownya sendiri bertajuk "Rosi" di Kompas TV.
Presenter ini memiliki seorang suami bernama Doni Gregory Izaak, keduanya menikah pada 30 Juli 2005. (1)
Baca: The Godfather of Broken Heart Tampil Di Kompas TV, Tagar #DidiKempotDiRosi Jadi Trending Twitter
Baca: Donald Trump Tak Mau Diajak Jabat Tangan, Ketua DPR AS Robek Salinan Pidato Presiden di Depan Umum
Perjalanan Karir
Rosianna Silalahi telah menekuni jurnalistik sejak duduk di bangku SMA.
Rosi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler majalah dinding untuk menyalurkan hobi menulisnya.
Selain itu, Rosi juga aktif berkegiatan di majalah sekolah, Serviant.
Seusai lulus dari SMA Santa Ursula, gadis Batak ini mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri, memilih jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia.
Namun, Rosi gagal lolos di pilihan pertamanya, ia diterima di pilihan kedua, yaitu Jurusan Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, Rosi mencari pekerjaan sesuai dengan minat dan bakatnya di bidang Jurnalistik.
Rosi pernah bekerja beberapa bulan pada sebuah perusahaan periklanan sambil menunggu panggilan dari TVRI yang sebelumnya ia mencoba mendaftar.
Selang beberapa bulan, akhirnya Rosi mendapatkan panggilan kerja dari TVRI dan diterima sebagai reporter.
Pada tahun 1999 stasiun Televisi SCTV membuka lowongan pekerjaan untuk reporter dan presenter baru, Rosi mendaftar.
Berkat kecerdasan dan kemampuan yang ia miliki di bidang jurnalistik, Rosi berhasil lolos seleksi di SCTV.
Dalam kurun waktu satu tahun, nama Rosianna Silalahi mulai dikenal publik, karena ia kerap tampil sebagai pembaca berita juga kerap melakukan reportasi di lapangan.
Setelah dua senior Rosi, Ira Koesno dan Arief Suditomo keluar dari SCTV, ia berkesempatan menggantikan kedua 'ikon' SCTV tersebut sebagai jurnalis andalan.
Pada tahun 2003, Rosi terpilih sebagai salah satu dari 6 jurnalis TV Asia yang mendapat kesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Presiden Amerika Serikat, George Bush di Gedung Putih, Washington DC.
Kapasitasnya sebagai seorang pewawancara dengan tokoh lintas negara mengantarkan Rosi bertemu tokoh-tokoh dunia, antara lain Mahathir Muhammad, Lee Kuan Yew, hingga Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. (1)
Pada tahun 2004, kiprah Rosi semakin gemilang lewat program ‘Kotak Suara’ yang digagasnya, bertepatan dengan momen pemilu presiden.
Berkat program yang membahas isu seputar money politics ini, Rosi berhasil menyabet penghargaan Indonesia Journalist Board.
Pada usia 33 tahun, Rosi mendapat kesempatan untuk diangkat sebagai Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV.
Selain itu, ia juga berhasil menyabet tiga piala di ajang Panasonic Gobel Awards.
Pada tahun 2009 karier Rosi bersama SCTV berakhir.
Setelah memutuskan mundur, ia sempat memiliki program talkshow bertajuk "ROSSY" di stasiun televisi Global TV.
Rosi juga mendirikan sebuah rumah produksi bernama ‘Rosi. Inc.’ bersama dua rekan sesama jurnalis, yaitu Bayu Sutiono dan Gunawan.
Akhir tahun 2014 Rosi kembali terjun ke meja redaksi bergabung dengan Kompas TV sebagai Pemimpin Redaksi. (2)
Baca: Nico Siahaan, Presenter dan Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Dipanggil KPK Terkait Pencucian Uang
Baca: Rekam Pengeroyokan, Jurnalis Kompas Diintimidasi Polisi, Polda metro Jaya Koordinasi dengan Propam
Prestasi
Tahun 2014, Rosi kembali ke meja redaksi dengan menggabungkan diri ke Kompas TV, menggawangi news room Kompas TV sebagai Pemimpin Redaksi menggantikan wartawan senior Kompas, Taufik Mihardja. (3)