Pasangan Terancam Gagal Menikah Karena Jadi Korban Penipuan Wedding Organizer, Sudah DP Rp 30 Juta

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang istri harus rela menikah dengan pria lain untuk menghidupi suaminya yang lumpuh

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Prasetyo (27) dan calon istrinya terancam gagal melangsungkan pernikahan.

Pasalnya, ia mendapatkan musibah lantaran ditipu oleh wedding organizer.

Hal itu ia ketahui setelah pemilik wedding organizer yang ia gunakan ditangkap pihak kepolisian Polres Metro Depok.

Anwar Said pemilik wedding organizer diamankan petugas atas dugaan telah menipu puluhan korbannya.

Bahkan, Anwar Said telah menipu beberapa calon pengantin termasuk Prasetyo hingga kurang lebih Rp 1 miliar.

Dikutip dari Tribun Jakarta, Prasetyo mengaku mengambil paket pernikahan seharga Rp 60 juta yang disediakan oleh wedding organizer.

Dengan harga Rp 60 juta, fasilitas yang ia terima cukup beragam.

Mulai katering, gaun pengantin, hingga cincin pernikahan.

“Paket yang Rp 60 juta fasilitasnya itu katering, dekorisasi gedung, gaun pengantin, sampai cincin pernikahan," ujar Prasetyo.

"Untuk katering dapat 800 packs untuk 400 undangan yang saya sebar,” Prasetyo menambahkan.

Baca: Kisah Viral Pernikahan yang Hanya Habiskan Biaya Rp 5,5 Juta, Ternyata Begini Rincian Pengeluarannya

Baca: Viral Pernikahan Hanya Dihadiri 11 Tamu, Fotografer Ungkap Kesaksian Rasakan Hal Ini

Sementara itu, Prasetyo mengungkapkan bahwa dirinya telah membayar Rp 30 juta untuk melangsungkan pernikahan pada 29 Februari mendatang.

“Saya sudah bayar Rp 30 juta, setengahnya dulu. Itu bayarnya cash."

"Saya samperin langsung ke kantornya di Jalan Pramuka, Pancoran Mas, karena saya kurang percaya sama yang transfer-transfer gitu."

"Jadi saya samperin langsung dan ketemu langsung sama si Anwar,” tutur Prasetyo.

Ia mengaku mengetahui wedding organizer milik Anwar Said melalui calon istrinya yang memang warga Kota Depok.

Setelah melihat akun sosial media wedding organizer Anwar, Prasetyo dan calon istrinya memutuskan menggunakannya.

Harapannya pun kini telah pupus setelah Anwar Said ditangkap.

Prasetyo berharap uang yang telah ia serahkan bisa kembali lagi.

“Saya udah pupus harapan lanjutin pernikahan saya lewat Pandamanda ini. Ternyata korbannya banyak banget dan ada yang DP-nya sudah lebih banyak

Saya cuma mau duit Rp 30 juta saya yang udah masuk bisa balik lagi tanggal 20 ini. Pernikahan saya juga belum tahu bisa lanjut atau nggak.

Kalau cari vendor lain juga bingung mana ada yang mau nerima duit Rp 30 juta saya,” ucap dia.

Korban Puluhan Calon Pengantin

Rupanya, penipuan Anwar Said tak hanya kepada Prasetyo dan calon istrinya.

Namun, ada puluhan pasangan calon pengantin yang terancam gagal menikah lantaran menjadi korban penipuan wedding organizer milik Anwar Said.

Wedding organizer milik Anwar ini ketahuan menipu setelah seorang pelanggan membuat laporan ke polisi.

Baca: Pernikahan Sepasang Kekasih Gagal Gegara Ibu Mempelai Wanita dan Ayah Pengantin Pria Kawin Lari

Baca: Konsep Pernikahan yang Cocok Sesuai Karakter Zodiak, Leo Berikan Hiburan Terbaik Untuk Tamu Undangan

Kasubag Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus mengatakan pihaknya mendapatkan penipuan berkedok WO dari laporan pelanggan.

Firdaus menjelaskan, laporan pelanggan yang tertipu diterima pada Minggu 2 Februari 2020.

"Ada yang merasa tertipu oleh salah satu wedding organizer karena ketika acara makanannya tidak hadir,” ucap Firdaus di Polres Metro Depok, Selasa (4/2/2020).

Selanjutnya polisi menyelidiki laporan tersebut dan mengamankan Anwar Said, pemilik WO bodong tersebut.

“Hasil pemeriksaan yang bersangkutan mengakui."

"Bahwa sementara pengakuannya itu terkait kesalahan di manajemen,” tambah Firdaus.

Firdaus berujar, sementara proses pemeriksaan berjalan korban WO tersebut ternyata tak hanya satu pasangan.

Baca: Inilah 5 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, Ada yang Biayanya Fantastis hingga Capai Rp 150 juta

"Diketahui saat ini sudah hadir ada 28 orang yang merasa tertipu."

"Tetapi memang untuk eventnya itu baru dilaksanakan minggu depan sampai Agustus,” sambung dia.

Dari 28 orang yang melapor, rata-rata korban sudah mentransfer uang sebesar Rp 50 juta hingga RP 100 juta.

“Sudah kami data adalah 28 rata-rata sudah melakukan transfer Rp 50 sampai Rp 100 juta."

"Ini kami terus melakukan pendalaman sehingga nanti kami akan sampaikan hasil penyelidikannya,” tuturnya.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)



Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer