Video tersebut viral karena orangtua balita menghukum sang anak dengan cara yang tidak biasa.
Video viral tersebut diunggah oleh akun Twitter @brllntjl pada Jumat (31/1/2020).
Pemilik akun pun menceritakan kejadian yang sebenarnya hingga sang balita dihukum duduk di rak bagasi kereta api.
Rupanya, video tersebut telah direkam pada 26 Januari 2019 lalu saat ia menaiki Kereta Api Logawa dari Yogyakarta menuju Surabaya.
Menurut pemilik akun, balita tersebut didudukan di rak bagasi atas kereta api lantaran sang anak terus berlarian di gerbong saat kereta berjalan.
"Seingat saya si anak sangat hiperaktif sampai mencubit seorang penumpang," ujar Brillian kepada Tribunnews.com.
Sang anak juga ditegur seorang ibu saat mencubit penumpang dan berlarian hingga akhirnya terjadilah momen yang ada dalam video pendek itu.
Sang anak 'dihukum' oleh ayahnya dan didudukkan di atas rak bagasi kereta api, namun peristiwa itu tidak berlangsung lama.
Baca: Viral Foto Kondisi Tangan dan Wajah Petugas Medis yang Tangani Pasien Virus Corona di China
Baca: Viral Video Bakso di Madiun Diduga Gunakan Daging Tikus, Hasil Uji Lab Ternyata Negatif
"Bapaknya dengan sabar langsung menghukum anak dengan meletakkan di atas rak bagasi seperti dalam video," tutur Brillian.
Brillian pun mengaku ia tidak tega melihat sang anak diperlakukan seperti itu.
Namun, ia juga setuju dengan hukuman yang diberikan oleh orangtua balita sebagai efek jera sang anak.
"Tetapi saya juga sadar kalau purnishment itu penting untuk efek jera dan mendidik sang anak supaya berkembang tumbuh lebih baik lagi, tanpa melakukan kekerasan secara fisik," ungkapnya.
"Saya juga kagum dengan cara orangtua sang anak yang memberikan efek jera tanpa membuat anak tersakiti secara fisik atau membentaknya di depan umum," tutur Brillian.
Psikolog anak Kurniasih Dwi Purwanti pun memberikan pendapatnya soal video hukuman balita tersebut.
Menurutnya, tindakan orangtua balita kurang tepat.
Sebabnya adalah sebelum membawa anak usia dini menggunakan kendaraan umum seperti kereta api, orangtua dihimbau untuk mempersiapkan kebutuhannya.
"Orangtua harusnya mempersiapkan beberapa mainan yang mengedukasi, makanan dan minuman yang cukup."
"Hal itu diperlukan agar anak tidak bosan dan berujung menganggu orang lain," tutur Kurniasih kepada Tribunnews.com, Sabtu (1/2/2020).
Kurniasih menuturkan bahwa hukuman yang dapat menjerakan anak tergantung pada perilakunya.
"Kalau memang perlu membuat jera maka hukuman tersebut harus sesuai dengan perilaku sang anak.
Misalnya hukuman untuk mencubit teman jelas berbeda dengan mencuri benda milik teman," jelas Kurniasih.
Namun, ia juga menjelaskan bahwa hukuman yang efektif adalah tidak menggunakan kekerasan fisik.
Baca: Viral Ayam Berkaki Empat, Sempat Ditawar Rp 1 Juta, Begini Penjelasan sang Pemilik
Baca: Viral Dosen Bagikan Kisah Haru Persahabatan Mahasiswa soal Toleransi dari Beragam Suku dan Agama
Kurniasih menjelaskan hukuman untuk anak bisa diberikan dengan cara memberikan pengetahuan baru kepada anak akan perilakunya.
"Hukuman hendaknya selain memberikan efek jera juga memberikan "insight" pada anak akan perilakunya,"
"Tidak hanya semata-mata membalaskan perilaku sang anak saja," jelasnya.
Hingga artikel ini ditulis, video balita yang didudukkan di rak bagasi kereta api telah ditonton sebanyak 1 juta.