Momen rekaman penangkapan oleh otoritas keamanan China ini memperlihatkan perempuan tersebut diseret keluar dan dijatuhkan ke tanah setelah diduga menolak memakai masker.
Dalam rekaman melalui ponsel yang diunggah pada Rabu (29/1/2020), dilansir Daily Mail, Minggu (2/1/2020), perempuan tersebut terlihat berontak saat dua petugas berseragam membawanya ke lorong supermarket di Kingkey Banner Center.
Perempuan yang diketahui memiliki nama keluarga 'Qiu' ini terlihat diseret oleh dua petugas keamanan supermarket.
Penolakan memakai masker tersebut terjadi di sebuah supermarket di China yang sedang berurusan dengan wabah virus corona.
Baca: UPDATE VIRUS CORONA - 362 Orang Meninggal Dunia, Total 17.388 Kasus Terinfeksi
Kronologi
Perempuan bernama Qiu (51) ini ditangkap dengan tuduhan menolak mematuhi aturan kewajiban pemakaian masker.
Menurut seorang staf supermarket di pusat perbelanjaan Kingkey Banner Center, Qiu sempat ditegur oleh beberapa pelanggan lain agar memakai masker.
Para pelanggan lain ini sempat meminta Qiu mengenakan masker atau keluar dari supermarket.
Saat beradu mulut dengan seseorang yang mencoba memaksanya memakai masker, Qiu dilaporkan sempat meludahi pelanggan lain.
Di sinilah pihak keamanan supermarket datang untuk mengamankan Qiu.
Dalam rekaman video amatir tersebut, Qiu terlihat menendang polisi.
Selanjutnya Qiu dijatuhkan ke lantai, untuk diborgol kedua tangannya di belakang.
Baca: Dettol Antiseptik Disebut Dapat Membunuh Virus Corona, Hoax? CEK FAKTANYA DI SINI!
Tidak Terinfeksi Virus Corona
Pihak berwenang yang sempat membawa Qiu ke Rumah Sakit Kangning mengatakan bahwa perempuan tersebut tidak terinfeksi virus corona.
Menurut pihak berwajib, Qiu akan dikembalikan ke satuan polisi Shenzhen, China untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Namun demikian, belum diketahui secara jelas apakah ia akan mendapat hukuman penjara karena menolak memakai masker.
Sejak wabah virus corona menyebar luas di daratan China, sejumlah pemerintah daerah mengeluarkan kewajiban untuk memakai masker di ruang publik.
Pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas setidaknya 113 juta penduduk ini resmi mengeluarkan aturan kewajiban untuk memakai masker demi menghentikan penyebaran virus yang telah membunuh raturan dan menginfeksi puluhan ribu pasien.
Masker yang dipakai adalah masker medis yang telah diatur oleh pemerintah daerah di China pada 26 Januari 2020.
Tentu saja, bagi siapa saja yang tidak menggunakan masker tersebut di ruang publik akan dianggap melanggar aturan.
Seorang juru bicara supermarket mengatakan bahwa semua gerai di supermarket akan dilakukan dis-infeksi setiap dua jam sekali.
Kebijakan ini hadir di tengah kekhawatiran semakin meningkatnya wabah virus corona jenis baru di China.
Baca: Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang Akui Kewalahan Atasi Kasus Virus Corona, Limpahkan ke Perdana Menteri
Kota Wuhan Diisolasi
Sebelumnya, pemerintah China resmi mengisolasi Kota Wuhan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona yang telah membuat setidaknya ratusan orang meninggal dunia.
Kota Wuhan, China, sebuah megapolitan dengan lebih dari 10 juta penduduk telah dibatasi seluruh transportasinya baik di darat, laut, maupun udara.
Hingga pada Kamis, (22/1/2020) pukul 10 pagi waktu setempat, semua transportasi publik; terminal, kereta bawah tanah, kapal feri dan transportasi darat jarak jauh telah ditangguhkan.
Lebih jauh lagi, semua penerbangan keluar dari bandara dan perjalanan keluar dari kereta api resmi ditutup hingga ada pemberitahuan lebih lanjut, dilansir Xinhuanet, Kamis, (23/1/2020).
Para penduduk Kota Wuhan juga tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kotanya tanpa alasan yang jelas.
Pemberitahuan ini dikeluarkan melalui kantor pusat otoritas Kota Wuhan dengan tujuan untuk menghindari penyebaran lebih lanjut virus korona.
Yan Fei (40), seorang sales lokal di Wuhan mengaku tidak menemukan satu transportasi bus sama sekali saat berangkat kerja.
Ia pun harus memutkan untuk kembali pulang.
"Aku biasanya keluar rumah pukul 8.30 am, dan semua penumpang menggunakan masker".
"Namun sejak tak ada bus yang beroperasi, aku memutuskan untuk pulang kembali" kata Yan Fei.
Baca: Surat Kabar di Denmark Ubah Bendera China Jadi Gambar Virus Corona, Sindiran atas Wabah Wuhan?
Kebijakan Pemerintah China
Pemerintah China resmi mengambil tindakan penyebaran virus korona dengan mengisolasi Kota Wuhan.
Melalui pihak berwenangnya, China menyarankan orang untuk tidak masuk maupun tidak keluar dari Kota Wuhan.
Dilansir Xinhuanet, China menghentikan sementara jalanan dan lalu lintas penumpang menuju Wuhan.
Kebijakan ini diambil untuk mengendalikan wabah penyakit mirip pneumonia yang disebabkan karena virus korona.
Pada Kamis, (23/1/2020), China juga untuk sementara waktu menunda lalu lintas baik jalan darat maupun melalui air.
Sementara jalur kereta lintas-provinsi dan lintas-kota menuju ke Wuhan untuk sementara waktu ditangguhkan.
Pernyataan Kementerian Perhubungan Chinia ini juga menyebut dilarang mengambil ataupun menurunkan penumpang yang melalui Kota Wuhan.
--