Renggut 200 Juta Jiwa dan Tularkan Seluruh Dunia, Wabah Penyakit Ini Lebih Ngeri dari Virus Corona

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Renggut 200 juta jiwa hingga sebarkan ke seluruh dunia, wabah penyakit ini lebih mengerikan dibanding virus corona.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Renggut 200 juta jiwa hingga sebarkan ke seluruh dunia, wabah penyakit ini lebih ngeri dibanding virus corona.

Saat ini seluruh Dunia sedang dihebohkan dengan kemunculan virus corona.

Dunia seakan merasa takut dan gelisah menghadapi wabah mematikan virus corona ini.

Banyak negara yang sudah memblokir akses ke Wuhan, China tempat sumber dari virus ini.

Hingga saat ini, bahkan sudah lebih dari 11.000 manusia terjangkit virus corona.

Lebih parahnya, telah lebih dari 200 nyawa melayang karena terjangkit virus ini.

Virus corona seakan menjadi virus paling mematikan di abad modern ini.

Hingga saat ini pun masih belum ditemukan obat dan vaksin untuk menangkal dan menyembuhkan virus corona ini.

Baca: UPDATE Korban Akibat Virus Corona: 259 Orang Meninggal Dunia dan 11.791 Orang Telah Terinfeksi

Baca: Dettol Antiseptik Disebut Dapat Membunuh Virus Corona, Hoax? CEK FAKTANYA DI SINI!

Meski disebut sebagai wabah paling mengerikan di beberapa dekade ini, namun ternyata ada wabah penyakit lain yang lebih ngeri dibanding virus corona ini.

Sebelumnya, manusia pernah memiliki sejarah panjang dalam memerangi jamur, bakteri dan virus.

Hingga akhirnya menyebabkan kematian seperti virus corona ini.

Bahkan saat itu wabah tersebut nyaris membunuh setengah populasi manusia ini.

Sebuah penyakit yang hampir mirip dengan virus corona tahun 1347-1351 telah membunuh sepertiga populasi di benua biru.

Tak hanya itu, di Asia 75 juta hingga 200 juta nyawa melayang akibat penyakit itu, yang artinya nyaris menghancurkan setengah populasi manusia Dunia.

Pakar kesehatan China telah memberikan peringatan kepada masyarakat untuk menghindari tempat keramaian termasuk salah satunya bioskop untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang berakibat pada meruginya beberapa bioskop di seluruh China. (tribunnews.com)

Menurut History.com wabah itu dikenal dengan Black Death, atau kematian hitam akibat virus yang diyakini bernama Yersinia pestis yang mengakibatkan penyakit pes.

Hal itu menyebabkan penyakit pes dijuluki penyakit paling maut dalam sejarah manusia dan dunia.

Penyakit ini menyebar dari Eropa ke Asia pada abad ke-14, ke-17 dan awal tahun 1900-an.

Orang yang terkena penyakit ini biasanya karena digigit tikus yang membawa bakteri Yersinia pestis.

Selain itu, hewan yang terinfeksi seperti anjing dan kucing juga bisa menginfeksi pemiliknya.

Bakteri ini bertahan karena tingkat rendah beredar di antara populasi tikus tertentu.

Hewan yang terinfeksi berfungsi sebagai reservoir jangka panjang bagi bakteri.

Topeng dokter untuk menutupi hidung dan wajah. (Toutiao)

Saat itu tak ada vaksin yang bisa melawan wabah ini, tapi antibiotik modern dapat mencegah komplikasi dan kematian jika diberikan secara tepat.

Selama wabah itu menyerang, sejumlah besar mayat perlu diproses, dan banyak mayat ditangani oleh dokter.

Ketika itu, orang tidak tahu bahwa wabah itu disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi mereka harus melakukan perlindungan dasar untuk mengisolasi mayat dari pembusukan.

Untuk mencegah bau busuk umumnya menggunakan penutup dari linen atau katun untuk menutupi hidung dan mulut.

Mirip dengan prototipe masker masa kini, tetapi dapat dibayangkan bahwa efek perlindungannya minimal.

Penampilan dokter pada masa wabah hitam. (Toutiao)

Pada abad ke-16, dokter Prancis Charles de Lorme (1584-1678), dokter Louis XIII, menemukan setelan dokter anti-infeksi, yang juga dikenal sebagai "jas paruh" untuk para dokter wabah.

Jas paruh itu mencakup topi, topeng berbentuk paruh, dan jubah yang hampir bisa menutupi seluruh tubuh.

Di antara mereka, topi dapat mencegah wajah pasien dari dekat dengan dokter, jubahnya dapat mencegah polusi cairan tubuh, dan topeng itu memiliki misteri besar.

Tradisi medis dan humanistik Yunani kuno percaya bahwa orang yang mati karena penyakit menular adalah "najis", dan bau busuk yang mereka keluarkan dapat menyebarkan penyakit itu.

Bagian paruh dari setelan paruh dipenuhi dengan banyak rempah-rempah, dan dokter yang berpartisipasi juga akan memiliki "resep rahasia" sendiri.

Isi rempah-rempah dan paruh panjang memberikan perlindungan yang lebih baik.

Baca: Virus Corona Menyebar ke 18 Negara, WHO Nyatakan Sebagai Ancaman Darurat Kesehatan Global

Baca: TNI AU Akhirnya Kirim 2 Boeing dan 1 Hercules Jemput WNI di Wuhan, Siap Evakuasi dari Virus Corona

(Intisari/Afif Khoirul M)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)



Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer