Dibanding kembali mengontrak Valentino Rossi di MotoGP, Yamaha lebih memilih memperpanjang kontrak Maverick Vinales dan merekrut pembalap muda berbakat Fabio Quartararo.
Maka, kursi tim pabrikan Yamaha untuk MotoGP 2021 dan 2020 sudah penuh alias Valentino Rossi tersingkir.
Valentino Rossi juga belum menentukan pilihannya setelah MotoGP 2020 selesai.
Baca: BREAKING NEWS: Fabio Quartararo Resmi Dikontrak Tim Pabrikan Yamaha, Valentino Rossi Terdepak
Baca: Murid Valentino Rossi, Franco Morbidelli, Beri Bocoran Kapan The Doctor Pensiun dari MotoGP
Namun, beberapa waktu lalu Rossi mengatakan masih punya keinginan membalap di kelas premier.
Dia juga bilang bahwa keputusannya untuk pensiun atau tidak akan diberikan setelah menjalani beberapa balap awal musim 2020.
Jika masih kompetitif membalap, Rossi akan masih terus membalap di MotoGP.
Dilansir dari Gridoto.com pada Kamis (30/1/2020), pembalap berjuluk The Doctor ini pernah bilang dirinya rela pindah ke tim satelit agar tetap bisa membalap di kelas premier.
"Aku tidak melihat perbedaan apapun soal bergabung ke Petronas," kata Rossi dilansir dari La Gazzetta dello Sport.
"Aku ingin bertahan, tapi hanya ada 2 tempat bagi kami bertiga (Rossi, Vinales, dan Quartararo), jadi kami harus mulai memikirkan tempat ketiga," ujarnya.
Baca: Heboh, Mantan Rider MotoGP Anthony West Tuduh Valentino Rossi dan Marc Marquez Menang karena Curang
Baca: Kini Sepi Gelar, Valentino Rossi Justru Satu-satunya Pembalap yang Juara Dunia Pakai 5 Motor Berbeda
Menurut Rossi, tim Petronas cukup baik, suport Yamaha sangat besar.
"Bagiku, bahkan jika itu Petronas, tim itu tidak terlihat buruk," ungkap Rossi.
"Tapi jika Vinales atau Quartararo pergi ke pabrikan lain, siapa tahu apa yang mereka pikirkan," lanjutnya.
Maka bisa saja juara dunia kelas premier itu pindah ke tim satelit Yamaha.
Kontrak Valentino Rossi di MotoGP bersama Yamaha berakhir pada musim 2020.
Karier Valentino Rossi setelah musim 2020 pun menjadi sorotan.
Valentino Rossi saat ini menjadi menjadi pembalap tertua di gelaran MotoGP, yakni 40 tahun.
Sudah dua dekade Valentino Rossi membalap di kelas para raja.
Namun, dengan berakhirnya kontrak, orang-orang mulai mempertanyakan keputusannya setelah MotoGP 2020, apakah pensiun atau masih membalap.
Dilansir dari Gridoto.com, Rossi tidak perlu menunggu sampai berakhirnya musim 2020 untuk membuat keputusan.
Keputusannya akan dibuat setelah balapan-balapan awal MotoGP 2020.
"Musim yang akan datang, aku akan mempertimbangkan untuk lanjut atau tidak setelah 2020," kata Rossi dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.
"Tapi kupikir aku akan berhenti setelah musim depan. Dan aku akan balapan di Valencia, lalu bilang selamat tinggal," jelas Rossi.
Semua tergantung performa balapnya pada race-race awal MotoGP 2020.
“Tergantung dari hasilnya, jika aku lebih cepat dari tahun ini dan bisa bertarung untuk podium, aku akan mencoba lanjut. Jika tidak, aku akan lihat bagaimana kelanjutannya. Semua tergantung kecepatanku," imbuhnya.
Sebenarnya syarat ini mirip dengan saat sebelum Valentino Rossi memutuskan bertahan pada awal 2018 lalu.
Pada waktu itu, Rossi tanpa ragu memutuskan lanjut, meskipun Yamaha masih bermasalah.
Sekarang kondisinya berbeda, Yamaha malah lebih kompetitif dari saat itu, seharusnya tidak sulit bagi Rossi untuk memutuskan bertahan.
Ketika pembalap Yamaha lain kompetitif, performa Rossi malah sedikit menurun di paruh akhir MotoGP 2019.
“Ini musim yang berat dan kami berharap lebih. Aku tidak cukup kuat dan tidak cukup cepat. Aku tidak nyaman dengan motornya, jadi aku bilang kami berada di fase buruk, hasil kami menunjukkan semuanya," ungkap Rossi.
Meski Yamaha sudah memperbaiki beberapa bagian yang membuat motor YZR-M1 makin kompetitif, Rossi masih belum puas.
Menurutnya, Yamaha butuh sesuatu lebih besar agar bisa mengganggu Marc Marquez dan Honda.
Selain itu, Rossi juga mengakui bahwa pembalap Yamaha lainnya beradaptasi lebih baik di atas M1.
"Mereka semakin bagus dengan motor tahun ini dan faktanya Maverick Vinales dan Fabio Quartararo benar-benar pembalap yang kuat," katanya.