Wabah virus corona yang cepat menyebar membuat otoritas China resmi mengisolasi Wuhan.
Pembatasan tersebut membuat masyarakat tak bisa bebas keluar masuk wilayah Wuhan sejak Kamis, (23/1/2020).
Semua jalur transportasi baik darat maupun air dilarang menurunkan penumpang yang hendak naik maupun turun ke Wuhan.
Bahkan jalur kereta lintas provinsi dan kota menuju ke Wuhan ditangguhkan.
Akibatnya masyarakat yang tinggal di Wuhan tak bisa berbuat banyak dan hanya berdiam diri di dalam rumah dengan persediaan kebutuhan bertahan hidup yang semakin menipis.
Tak terkecuali ratusan WNI yang mayoritas merupakan pelajar pun turut terisolasi.
Baca: Sopir Bus di Jepang yang Terinfeksi Virus Corona Tak Pernah ke China, Ternyata Sopiri Turis Wuhan
Baca: Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang Akui Kewalahan Atasi Kasus Virus Corona, Limpahkan ke Perdana Menteri
Satu dari mahasiswa asal Indonesia yang berhasil kembali ke Indonesia sebelum virus wuhan mewabah adalah Hasan Hidayat (23).
Hasan Hidayat adalah mahasiswa S2 di Wuhan University Technology Jurusan Master Business Administation.
Dikutip dari Kompas.com, Hasan berhasil kembali ke kampung halamannya di Ciputat, Tangerang Selatan pada 18 Januari 2020.
Diceritakan oleh Hassan, ketika virus corona mulai menyerang Wuhan, para pelajar Indonesia sedang berada di musim libur.
Namun beberapa lainnya yang tidak bisa segera kembali ke Tanah Air lebih memilih tinggal untuk menyelesaikan tesis dan disertasi.
"Kalau saya masih semester awal, jadi baru enam bulan di sana dan saat ini lagi liburan saya pulang. Kebanyakan yang bertahan di sana karena menyelesaikan tugas akhir itu," kata Hassan seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Meskipun kini Hassan berada di Indonesia, dirinya selalu aktif menjalin komunikasi dengan para pelajar lain yang masih bertahan di Wuhan.
Para pelajar tersebut diinformasikan tidak bisa banyak melakukan aktivitas di luar ruangan.
Beberapa diantaranya terisolasi di tempat tinggal masing masing, bahkan ada pula yang tertahan di kampus.
"Saya jalin komunikasi terus dengan teman di sana, keadaan mereka baik. Tapi, pada stay di kampus dan ada yang di tempat tinggal. Cuma mereka pada khawatir. Secara fisik katanya aman, tapi psikis mereka saja," kata Hassan.
Kondisi mental WNI yang drop tersebut juga dikabarkan oleh Ketua Ranting Huazhong University of Science and Technology, Wuhan, Khoirul dalam keterangan tertulis Rabu (29/1/2020) pagi.
"Mahasiswa dan teman-teman mulai drop mentalnya, pasrah dan bahkan pesimistis ada evacuation plan dari pemerintah," kata Khoirul.
Menurut keterangna Khairul, ada pula WNI yang terkena batuk namun lokasi WNI tersebut berada belum terkonfirmasi.
WNI tersebut mengaku takut memeriksakan diri ke dokter karena khawatir akan dikarantina.
Tak hanya itu, WNI tersebut juga takut akan ditelantarkan lantaran rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Wuhan masih membludak.
"Jadi, mereka mengambil keputusan untuk diam dan berharap bisa pulang (ke Indonesia) dan diperiksa di sana. Pilihan berisiko," kata dia.
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sampai saat ini belum diperlukan evakuasi warga negara Indonesia ( WNI) yang berada di kawasan terpapar wabah virus corona di China.
Menurut dia, evakuasi dilakukan jika situasi dinilai sangat berbahaya.
"Kemudian yang kedua pemerintah juga sudah menyiapkan untuk evakuasi kalau memang diperlukan. Jadi skema evakuasi ini sementara ini tidak dilakukan selama dianggap masih belum diperlukan," kata Muhadjir di Kantor PMK, Jakarta Pusat (28/1/2020).
Muhadjir menyampaikan, evakuasi dinilai perlu jika kondisi sudah sangat memaksa dan membahayakan WNI di China atau negara lain yang terkena virus corona.
Saat ini mahasiswa Indonesia bertahan hidup dengan makanan yang dikirimkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Bahkan, mereka yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) membuat layaknya dapur umum.
"Jadi katanya seperti buat warung gitu di sana. Makanan sih masih ada, cuma enggak bisa ke mana-mana saja," tuturnya.
Kini, melalui Hasan, para mahasiswa yang terisolasi di Kota Wuhan berharap ada tindakan dari Pemerintah Indonesia untuk segera mengevakuasi.
"Harapan mereka ke saya itu agar Kemenlu atau pemerintah terkait bisa bantu evakuasi. Karena mereka takut, keluarga mereka khawatir," tutupnya.
Baca: Pria Pertama yang Sembuh dari Virus Corona Akhirnya Bagikan Pengakuan Mengejutkan: Awalnya Hanya Flu
Baca: Pemerintah Kirim 10 Ribu Masker N95 dan Bahan Makanan untuk WNI di China demi Cegah Corona
Baca: Terisolasi dan Logistik Mulai Menipis, KBRI Beijing Terus Suplai Bahan Makanan untuk 93 WNI di Wuhan