Corona - Pesimis Adanya Evakuasi dari Pemerintah Mental WNI di Wuhan Drop: Fisik Aman, Psikis Tidak

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Wuhan ketika melakukan Company Visit ke Green Eco Manufacturing (GEM) pada (4/12/2019). Saat ini beredar informasi bahwa kondisi psikis para WNI di Wuhan drop.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kondisi psikologis WNI yang tinggal di China terutama wilayah Wuhan dikabarkan drop.

Wabah virus corona yang cepat menyebar membuat otoritas China resmi mengisolasi Wuhan.

Pembatasan tersebut membuat masyarakat tak bisa bebas keluar masuk wilayah Wuhan sejak Kamis, (23/1/2020).

Semua jalur transportasi baik darat maupun air dilarang menurunkan penumpang yang hendak naik maupun turun ke Wuhan.

Bahkan jalur kereta lintas provinsi dan kota menuju ke Wuhan ditangguhkan.

Akibatnya masyarakat yang tinggal di Wuhan tak bisa berbuat banyak dan hanya berdiam diri di dalam rumah dengan persediaan kebutuhan bertahan hidup yang semakin menipis.

Tak terkecuali ratusan WNI yang mayoritas merupakan pelajar pun turut terisolasi.

Baca: Sopir Bus di Jepang yang Terinfeksi Virus Corona Tak Pernah ke China, Ternyata Sopiri Turis Wuhan

Baca: Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang Akui Kewalahan Atasi Kasus Virus Corona, Limpahkan ke Perdana Menteri

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-Efe/STR)

Sedang musim libur

Satu dari mahasiswa asal Indonesia yang berhasil kembali ke Indonesia sebelum virus wuhan mewabah adalah Hasan Hidayat (23).

Hasan Hidayat adalah mahasiswa S2 di Wuhan University Technology Jurusan Master Business Administation.

Dikutip dari Kompas.com, Hasan berhasil kembali ke kampung halamannya di Ciputat, Tangerang Selatan pada 18 Januari 2020.

Diceritakan oleh Hassan, ketika virus corona mulai menyerang Wuhan, para pelajar Indonesia sedang berada di musim libur.

Namun beberapa lainnya yang tidak bisa segera kembali ke Tanah Air lebih memilih tinggal untuk menyelesaikan tesis dan disertasi.

"Kalau saya masih semester awal, jadi baru enam bulan di sana dan saat ini lagi liburan saya pulang. Kebanyakan yang bertahan di sana karena menyelesaikan tugas akhir itu," kata Hassan seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Kondisi psikis mahasiswa Indonesia drop

Meskipun kini Hassan berada di Indonesia, dirinya selalu aktif menjalin komunikasi dengan para pelajar lain yang masih bertahan di Wuhan.

Para pelajar tersebut diinformasikan tidak bisa banyak melakukan aktivitas di luar ruangan.

Beberapa diantaranya terisolasi di tempat tinggal masing masing, bahkan ada pula yang tertahan di kampus.

"Saya jalin komunikasi terus dengan teman di sana, keadaan mereka baik. Tapi, pada stay di kampus dan ada yang di tempat tinggal. Cuma mereka pada khawatir. Secara fisik katanya aman, tapi psikis mereka saja," kata Hassan.

Kondisi mental WNI yang drop tersebut juga dikabarkan oleh Ketua Ranting Huazhong University of Science and Technology, Wuhan, Khoirul dalam keterangan tertulis Rabu (29/1/2020) pagi.

Halaman
12


Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer