Update Virus Corona - 106 Orang Meninggal, Muncul 1771 Kasus Baru

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Virus Corona - 106 Orang Meninggal, Muncul 1771 Kasus Baru

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Update terbaru kasus virus corona, korban meninggal mencapai 106 orang.

Sementara 1771 kasus baru virus corona dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan China pada Selasa pagi, (28/1/2020) waktu setempat.

Sehingga, total kasus virus corona dikonfirmasi telah meningkat menjadi hampir 4500 kasus di China.

Sebagian besar dari mereka yang meninggal karena virus corona dilaporkan berasal dari Provinsi Hubei, China.

Selain melalui penyebaran udara, virus corona juga dapat disebarkan melalui kontak fisik, seperti pernyataan Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) yang dikutip South China Morning Post, Selasa (28/1/2020).

Lebih jauh lagi, NHC juga menyebut masa inkubasi virus baru ini rata-rata membutuhkan waktu tiga sampai tujuh hari dengan terpanjang tidak lebih dari 14 hari.

NHC menambahkan bahwa jenis baru virus corona ini mirip dengan sindrom pernafasan akut (SARS).

Terkait penyebaran, NHC menjelaskan virus corona dapat menginfeksi anak-anak dan bayi, namun dengan gejala yang relatif ringan.

Baca: Tak Sempat ke Toilet Lantaran Sibuk Tangani Pasien Corona, Petugas Medis Kenakan Popok Sekali Pakai

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-Efe/STR)

Pemerintah Perpanjang Liburan Imlek

Pemerintah China juga dilaporkan memperpanjang liburan tahun baru Imlek.

Sementara itu, sejumlah perusahaan besar juga menutup kantornya dan menyuruh para stafnya untuk bekerja di rumah.

Hal ini dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus.

Dilansir Reuters, Senin (27/1/2020), pemerintah China telah memperpanjang liburan tahun baru Imlek selama tiga hari hingga 2 Februari 2020.

Baca: Perawat Menangis dan Kaget, Seorang Pasien Virus Corona Mengamuk di Rumah Sakit hingga Meludahinya

Sejumlah bioskop di China terpaksa tutup akibat merebaknya Virus Corona yang berbahaya (tribunnews.com)

Wali Kota Wuhan Kewalahan

Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang mengaku kewalahan atasi kasus virus corona yang saat ini sedang melanda kotanya yang terletak di tengah negara China.

Zhou Xianwang menyebut bahwa pemerintahannya tidak cukup untuk mengatasi virus corona, dalam sebuah pernyataan bersama media CCTV yang dikutip South China Morning Post, Senin (27/1/2020).

Ketidakmampuan Zhou Xianwang dalam mengatur kotanya dari wabah virus corona ini kemudian secara resmi dilimpahkan kepada Perdana Menteri China, Li Keqiang yang tiba di Wuhan.

Pernyataan Zhou Xianwang ini hadir di tengah-tengah kemarahan warga China terhadap cara pemerintah mengatasi krisis penyakit yang melanda negerinya.

Zhou Xianwang juga sempat membuat kebijakan dengan mengisolasi Kota Wuhan untuk mengatasi krisis virus corona.

Kota Wuhan, China, sebuah megapolitan dengan lebih dari 10 juta penduduk sebelumnya telah dibatasi seluruh transportasinya mulai dari terminal, kereta bawah tanah, kapal feri dan transportasi darat jarak jauh telah ditangguhkan.

Lebih jauh lagi, para penduduk Kota Wuhan juga tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kotanya tanpa alasan yang jelas.

"Jika masyarakat menginginkan transparansi kebijakan (isolasi) dan publik punya pernyataan kuat (menolaknya), maka kita bersedia untuk membatalkan (kebijakan) itu", katanya.

Zhou juga mengakui dirinya belum mampu memberikan informasi yang banyak kepada masyarakat kotanya.

Baca: 10 Juta Warga Kota Wuhan Terisolasi, Dilarang Keluar dan Masuk, Antisipasi Penyebaran Virus Korona

Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang akui kewalahan atasi Virus Corona, limpahkan ke Perdana Menteri Li Keqiang (Tangkapan Layar https://eestinen.fi/)

Datangnya Perdana Menteri

Perdana Menteri China, Li Keqiang tiba di Wuhan pada Senin (27/1) untuk memeriksa keadaan kota.

Dalam pernyataan singkatnya, pemerintah China menyebut Li telah mengunjungi para pasien dan tenaga medis di Wuhan.

Lia juga sempat memberi pengarahan terkait pencegahan penyebaran virus corona.

"Lakukan segala cara untuk selamatkan hidup" kata Li kepada staf medis di Rumah Sakit Jinyintan, sebuah rumah sakit di Wuhan yang digunakan untuk menampung pasien terinfeksi.

"Saat kamu berusaha menyelamatkan hidup (orang lain), kamu juga harus melindungi dirimu sendiri," tambah Li.

Komentar Wakil Perdana Menteri China

Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri China, Sun Chunlan menekankan adanya pencegahan dan pengendalian secara ilmiah dan waspada terhadap virus korona jenis baru (2019-nCoV) yang menyebabkan munculnya lebih dari 200 kasus.

Dalam sambutannya di depan konferensi pers, Sun menyerukan kepada otoritas lokal untuk menjaga kesehatan masyarakat dan memelihara ketertiban sosial.

Sun menambahkan bahwa sejumlah langkah termasuk pemantauan wabah dan karantina virus harus dilakukan sesual dengan kaidah hukum.

Ia juga mendesak otoritas pemerintahan di Kota Wuhan -tempat penyakit muncul pertama kalinya- untuk mengambil langkah-langkah yang lebih ketat dan mencegah penyebaran virus di wilayah tersebut serta penularannya di daerah lain.

Sun meminta agar upaya penelitian ilmiah terkait virus tersebut terus ditingkatkan dan mendorong para ilmuwan untuk menemukan prosedur perawatan yang efektif serta obat-obatan yang dapat digunakan.

Lebih jauh lagi, Sun menekankan adanya keterbukaan, transparansi informasi, komunikasi dan kerjasama internasional.

Seruan 'Serius' dari Presiden Xi Jinping

Presiden China, Xi jinping menyerukan wabah virus corona jenis baru yang telah menginfeksi 217 orang di negaranya sebagai masalah serius dan urgen.

Xi Jinping juga mengingatkan agar segera dibuat langkah penanganan yang cepat dan tepat untuk memerangi virus korona jenis baru.

"Wabah baru pneumonia dari virus korona di Wuhan dan tempat-tempat lain harus ditanggapi dengan serius," kata Xi Jinping dalam media resmi China CCTV  yang dikutip The Diplomat, Selasa (21/1/2020).

"Setiap komite partai, para kepala pemerintahan, dan departemen terkait di semua tingkatan harus mengutamakan kesehatan dan kehidupan manusia".

"Mereka harus memastikan orang-orang dapat tenang, damai, dan gembira saat Festival Musim Semi (saat liburan)," tambah Xi Jinping.

Taiwan Terkena Virus Corona

Kendati jauh dari daratan Kota Wuhan, Taiwan melaporkan setidaknya terdapat 5 orang yang telah terinfeksi virus corona pada Senin sore, (27/1/2020) waktu setempat.

Satu di antaranya adalah seorang perempuan di Taiwan yang sempat pergi ke Wuhan pada bulan Oktober lalu kembali pada 20 Januari 2020.

Sementara itu di negara-negara lain, terutama di Benua Asia dilaporkan juga sedang meningkatkan tindakan darurat untuk mengatasi penyebaran virus corona ini.

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer