Heboh, Mantan Rider MotoGP Anthony West Tuduh Valentino Rossi dan Marc Marquez Menang karena Curang

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anthony West di Australia

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Anthony West, mantan pembalap MotoGP asal Australia, menyebut Valentino Rossi dan Marc Marquez menang karena curang.

Belakangan ini, para penikmat MotoGP dikagetkan oleh unggahan Anthony West di akun Instagram miliknya @antwest13

Anthony West mengunggah surat skorsing yang diterimanya dari Federasi Motor Internasional (FIM).

Awalnya, Anthony West dilarang membalap di kejuaraan yang dinaungi FIM sejak 17 Januari 2019 hingga 14 September 2020.

Anthony West diskors karena terkena skandal doping.

Karena skorsing itu, mantan pembalap Australia ini akan berkompetisi di Superbike Brasil yang tidak dinaungi FIM.

Anthony West (Instagram.com/antwest13)

Namun, FIM mencoba menghalangi West berkompetisi dengan cara menghubungi penyelenggara balapan.

Upaya FIM gagal karena Superbike Brasil tidak berada di bawah naungan FIM.

Mantan pembalap Kawasaki di MotoGP ini tetap bisa balapan di Superbike Brasil pada Maret hingga Juli 2019.

Baca: Masih Terbelit Skandal Doping, Andrea Iannone akan Absen Tes MotoGP 2020 di Malaysia Februari Nanti

Baca: Empat Momen Kontroversial MotoGP 2019, Pensiunnya Jorge Lorenzo hingga Skandal Doping Andrea Iannone

Pada 24 Januari, FIM kembali memberi surat ke West berisi ancaman penambahan hukuman karena langkahnya tersebut.

West tidak bisa menahan amarahnya karena surat tersebut dan melampiaskan emosinya di akun Instagram-nya.

"Aku menyerah. Orang-orang korup ini sudah tidak terkendali dan menghancurkan hidupku. Aku tampil dalam kejuaraan yang tidak di bawah naungan FIM. Sekarang mereka bikin peraturan seolah berwenang mengatur soal aku bisa atau tidak tampil di sana. Mereka sudah menghentikanku membalap di sana dengan pergi ke Kawasaki Jepang dan membuat para sponsor pergi," tulis West.

"Aku benci kehidupan ini dan aku berusaha melakukan yang terbaik untuk keluar dari kebangkrutan. Aku diusir dari rumah ayahku. Aku kehabisan uang dan tidak bisa mendapatkan pekerjaan layak karena semua yang aku lakukan cuma buang-buang waktu dengan balapan," katanya.

West juga menyinggung kemenangan Valentino Rossi dan Marc Marquez yang disebutnya settingan alias ada kecurangan.

Menurut West, kemenangan Rossi dan Marquez sudah dirancang.

"Berikut beberapa nasihat untuk semua orang yang berpikir tidak akan pernah berhasil menjadi pembalap dengan bekerja keras. Jika kau ingin menang, bayar dengan uang," kata West.

"Mereka membiarkan Marc Marquez menjuarai Moto2 meski berbuat curang dengan ECU-nya. Ketika tim Tom Luthi melakukan protes, mereka menyuruhnya diam karena Spanyol membutuhkan seorang juara baru. Mereka membiarkan Rossi memenangkan semua kejuaraan 500 cc dengan memberinya ban yang dibuat secara khusus untuk setiap sirkuit," katanya.

"Mereka menggunakan helikopter untuk mengangkut ban dari pabrik hanya untuk Rossi sehingga dia bisa memenangkan balapan. Semua yang kau lihat palsu. Jangan percaya apapun yang kau lihat. Mereka mengontrol siapa yang memenangkan balapan dan siapa yang tidak," kata West.

"Aku sangat marah. Aku punya 100 cerita lain seperti ini. Aku menyerah. Aku berencana kembali balapan pada September nanti, tetapi aku tak dapat menerima omong kosong ini lagi dari FIM. Ini menghancurkan hidupku sampai aku berharap sudah mati saja. Aku benci kehidupan ini. Persetan dengan kau FIM," katanya

Sebelumnya, West juga pernah tersandung kasus doping beberapa tahun lalu yang membuat kariernya bermasalah.

Sementara itu, kasus doping juga sedang membelit pembalap Aprilia Andrea Iannone.

Andrea Iannone tidak bisa mengikuti tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada Februari mendatang.

Hal ini disebabkan Andrea Iannone masih harus menjalani sidang banding di Swiss pada Februari di mendatang.

Sementara tes pertama Sepang pertama akan berlangsung 2-4 Februari.

Seperti diketahui sebelumnya, Andrea Iannone untuk sementara waktu diskors karena dinyatakan positif memakai zat terlarang atau doping pada seri MotoGP Malaysia tahun lalu.

Selain itu sampel B miliknya juga dinyatakan positif mengandung steroid.

Pembalap berjuluk The Maniac itu mengklaim bahwa steroid itu sebenarnya berasal dari daging terkontaminasi yang dia makan.

Andrea Iannone (Instagram/andreaiannone)

Aprilia ambil bagian dalam Shakedown test, tes uji coba pada 7-9 Februari.

Putusan sidang itu sendiri baru akan dirilis maksimum 45 hari setelah gelar perkara.

Iannone mungkin juga akan melewatkan tes resmi atau bahkan balapa perdana MotoGP 2020 di Qatar.

Aprilia belum mengonfirmasi siapa yang akan mengendarai RS-GP ketiga selama tes.

Sebelumnya, Max Biaggi sempat dikabarkan akan menggantikan Iannone.

Selain itu, Max Biaggi juga sempat menunjukkan keinginanan untuk mengetes motor Aprilia.

Pabrikan Aprilia juga sudah memasukkan nama nama Max Biaggi dalam daftar kandidat pengganti Andrea Iannone.

Baca: Max Biaggi Masuk Daftar Kandidat Test Rider Aprilia pada Tes MotoGP Sepang 2020

Baca: Max Biaggi, Rival Lama Valentino Rossi, Dikabarkan akan Kembali Membalap di MotoGP Gantikan Iannone

Max Biaggi (Instagram.com/maxbiaggiofficial)

Namun, dilansir dari Gridoto.com pada Senin (20/1/2020), pembalap berjuluk Kaisar Roma itu malah menegaskan bahwa rumor tersebut tidak akan menjadi kenyataan.

"Sejauh yang kutahu, aku tidak akan kembali ke tes MotoGP," kata Biaggi dilansir GridOto.com dari Crash.net.

"Tapi, aku sebenarnya akan senang jika kehadiranku bisa membantu Aprilia," katanya.

Max Biaggi memang punya karier lama bersama tim Italia itu.

Selain menjuarai kelas 250 cc di Grand Prix, Max Biaggi dan Aprilia juga pernah meraih dua gelar World Superbike.

(TribunnewsWiki/Febri/Gridoto.com/Rezki Alif Pambudi/Motorplus-online.com/Ardhana Adwitiya)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer