Seorang pria mendadak drop saat dia baru pulang dari Wuhan, China.
Benarkah dia merupakan WNI pertama yang kena virus Corona?
Simak fakta lengkapnya berikut ini:
Berawal dari keluhannya yang batuk pilek dan kondisi badannya drop, kini si pasien tersebut dirujuk dari perawatan di Rumah Sakit RS Siloam ke RSUD Raden Mattaher Jambi, Sabtu (25/1/2020) malam.
Seorang pasien diduga terjangkit virus corona atau Wuhan Pneumonia dirujuk dari rumah sakit Siloam ke RSUD Raden Mattaher Jambi pada Sabtu (25/1/2020) malam.
Baca: Virus Corona Ternyata Dapat Menular lewat Mata, Ahli Medis China Sebut Penularannya Sangat Cepat
Baca: Negara Lain Tak Terima Turis China, Gubernur Sumbar Malah Sambut Meriah 174 Wisatawan China
Informasi yang didapat, pasien baru pulang dari China dan mengeluh batuk pilek.
Pasien ini diketahui baru datang dari kota Wuhan, China.
Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Dewi Lestari mengatakan informasi ini belum dapat dipastikan karena perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Saat ini pihaknya juga telah menyiapkan ruang isolasi khusus untuk pasien terkena penyakit Wuhan pneumonia.
"Kita sudah siapkan ruang isolasi khusus untuk pasien diduga terkena penyakit Wuhan pneumonia," ujarnya.
Ia menjelaskan petugas juga telah disiapkan untuk menerima pasien dengan Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap mulai dari helm, baju astronot, Masker N95, sarung tangan panjang dan sepatu boat.
"Keselamatan petugas juga harus diutamakan karena sangat berisiko tertular bersentuhan langsung dengan pasien.
Jadi kita menggunakan APD lengkap. Kita sudah ada timnya, jadi ketika mendadak kita siap melayani pasien," jelasnya.
Ia menambahkan, penyebaran virus ini melalui droplet atau udara.
dr Dewi juga mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak berada di area ke rumah sakit jika di luar jam besuk.
"Apalagi anak-anak dan orang tua karena sangat berisiko tertular penyakit Wuhan Pneumonia," pungkasnya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengatakan ada seorang pasien yang diduga terinfeski virus corona jenis baru.
Dilansir oleh Kompas.com, R (35) pasien Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulinti Saroso, Jakarta, diketahui memiliki riwayat perjalanan dari China.
”Keadaannya baik. (Pasien) Ini terduga. Setelah hasil laboratorium menunjukkan positif, baru disebut ada penularan. Ini suspect (dicurigai) sehingga diawasi intensif,” ujarnya Wiendara di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Siswanto mengatakan, pemeriksaan laboratorium pada kultur dahak pasien dicocokkan dengan genom virus korona baru (2019-nCoV) di portal Global Initiative on Sharing All Influenza Data.
Hasilnya baru akan keluar setelah dua hari.
Terkait hal ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau warga, khususnya yang baru kembali dari negara-negara yang ditemukan penyakit tersebut, untuk waspada dan mencegah penularan penyakit pneumonia itu.
Setidaknya tiga negara di Asia Tenggara telah mengumumkan kasus positif wabah virus corona yang pertama kali merebak di China.
Ketiganya yakni Vietnam, Singapura, dan Thailand.
Di Vietnam, dua orang mendapat perwatan di rumah sakit setelah hasil tes menunjukkan mereka terjangkit virus corona.
Kedua korban yang menderita virus corona merupakan ayah dan anak dengan lokasi kejadian di Ho Chi Minh City, dilaporkan AFP Kamis (23/1/2020).
Si anak terpapar entitas dengan kode 2019-nCov itu dari ayahnya yang diketahui baru pulang dari Wuhan, kota asal muasal penyebaran virus itu, pada 13 Januari.
Sedangkan ayahnya sudah dirawat pada 17 Januari setelah mengalami demam, beberapa hari sebelum putranya menunjukkan gejala yang sama.
Dalam keterangan otoritas kesehatan Vietnam, mereka langsung dikarantina dan positif terkena virus corona setelah dilakukan tes.
Di Singapura seorang kakek berusia 66 tahun positif terjangkit virus corona.
Baca: Virus Korona Menyebar sampai Amerika Serikat, Ahli Peringatkan Penularan Wabah Ini saat Libur Imlek
Baca: Jelang Liburan Tahun Baru Imlek, Ahli Menyebut Warga China Dapat Membawa Virus Korona ke Luar Negeri
Dia diketahui datang ke Singapura pada Senin (20/1/2020), bersama sembilan orang lainnya di mana mereka diyakini adalah turis yang berlibur.
Korban mengeluh sakit tenggorokan ketika berada di dalam pesawat.
Awalnya, dia tidak mengalami demam.
Namun, sehari kemudian demam menyerang tubuhnya disertai dengan batuk.
Dua hari berselang, pria ini mengunjungi Singapore General Hospital (SGH), di mana dia dengan kilat diisolasi.
Rumah sakit mendiagnosa pria itu terkena pneumonia, dan segera melaporkan kasusnya ke Kementerian Kesehatan Singapura.
Negara Asia Tenggara lain adalah Thailand, di mana kasus pertama adalah pelancong asal China yang terkonfirmasi pada 8 Januari.
Pada tanggal tersebut, si pelancong yang tak disebutkan identitasnya menderita pneumonia ringan.
Namun saat diperiksa, terungkap dia menderita 2019-nCoV.
Kemudian yang terbaru adalah seorng perempuan China berumur 74 tahun yang dirawat setelah menunjukkan gejala virus corona pada 13 Januari di Bandara Suvarnabhumi.
Baca: Malaysia dan Australia Beri Konfirmasi, Kini 12 Negara Terinfeksi Virus Corona
Baca: Kembali Bertambah, Korban Meninggal Karena Virus Corona di China Jadi 41 Orang