Rekor Buruk Manchester United: Lebih Sering Kalah Ketimbang Menang di Liga Inggris Sejak Maret 2019

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chris Wood (tengah) mencetak gol untuk timnya Burnley, kala sukses mengalahkan Manchester United di Stadion Old Trafford, Rabu (22/1/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Burnley menorehkan luka pada tuan rumah Old Trafford, Manchester United, saat menjungkalkan mereka dengan skor 0-2 pada pekan ke-24 Liga Inggris, Rabu (22/1/2020).

Kemenangan Burnley atas Manchester United di Old Trafford ini merupakan kemenangan pertama mereka di stadion keramat tersebut selama 58 tahun terakhir.

Setan Merah bisa saja merangsek dengan tiga poin dan mendekatkan diri dengan Chelsea di tempat keempat, tetapi pasukan Ole Gunnar Solskjaer bermain buruk dalam laga tersebut.

Padahal Manchester United memiliki 72,4 persen penguasaan bola dengan menghasilkan 24 tendangan yang tujuh diantaranya tepat sasaran, meski kurang membuat Nick Pope bekerja kerasa di bawah mistar gawang Burnley.

Berbekal 27,6 persen penguasaan bola dengan catatan lima tendangan dan dua diantaranya yang mengarah ke gawang, Burnley justru sukses menggondol dua gol di laga semalam.

Baca: Liga Inggris: Derbi London Imbang, Chelsea Gagal Menang, Manchester City Jaga Jarak dari Liverpool

Baca: Liga Inggris: Derbi London Imbang, Chelsea Gagal Menang, Manchester City Jaga Jarak dari Liverpool

Statistik ofensif dalam laga Manchester United vs Burnley, Rabu (22/1/2020).

Pertama pada menit ke-39.

Memanfaatkan situasi tendangan bebas, kapten Burnley, Ben Mee sukses memenangi duel udara di kotak penalti Manchester United melawan Nemanja Matic.

Mee lalu mengarahkan bola sundulannya ke ruang kosong diantara koordinasi lemah bek United, Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka.

Dengan sigap, Chris Wood memanfaatkan situasi second ball untuk melesakkan tendangan keras ke gawang David de Gea, 0-1 untuk Burnley hingga menutup babak pertama.

Setelah mencoba menggempur di babak kedua, Manchester United justru kembali kebobolan.

Lagi-lagi diawali dari kekalahan di bola-bola atas dan kurang sigapnya para pemain Manchester United dalam situasi second ball atau pasca duel bola udara.

Bola kemudian dikuasai para pemain Burnley, hingga duo penyerang Chris Wood dan Jay Rordiguez membuat kerjasam apik di depan kotak penalti Manchester United.

Rodriguez yang menerima umpan pendek Wood lalu mengalahkan Harry Maguire dan membuat tendangan gledek di kotak penalti yang tak sanggup De Gea bendung pada menit 56.

Pertandingan lalu dimenangkan tim berjuluk The Clarets itu dengan skor 0-2.

Hasil ini membuat Burnley menjauhi zona degradasi.

Para pendukung tuan rumah yang tetap menunggu hingga akhir laga tampak menunjukkan rasa frustrasi mereka pada peluit akhir ketika tim kesayangannya Manchester United kalah di kandang sendiri dari tim papan bawah.

Baca: Penayangan Liga Inggris Senilai Rp 126 Miliar Disebut Berpotensi Utang Mirip Kasus Jiwasraya?

Baca: Liga Inggris: Benamkan Manchester United, Inikah Momen Nyata Liverpool akan Juara?

Jay Rodriguez (kanan) sukses mencetak gol yang membawa Burnley mengalahkan Manchester United 0-2 di Stadion Old Trafford, Rabu (22/1/2020).

Hasil melawan Burnley semakin membuat derita bagi Manchester United.

Menurut statistik Opta, semenjak Ole Gunnar Solskjaer diangkat sebagai pelatih tetap pada Maret 2019 lalu, Manchester United telah menelan 12 kali kekalahan dan baru memenangkan 11 laga hingga pekan ke-24 Liga Inggris musim 2019-20 ini.

Tentu catatan tersebut sangatlah buruk untuk klub dengan pamor mendunia semacam Manchester United.

Ole dinilai sudah sepatutnya mengangkat performa Manchester United. 

Namun anehnya, performa tim yang ia tangani justru seakan makin pudar semenjak ia diangkat sebagai pelatih tetap pada Maret 2019 lalu.

Ole pun tak menampik bahwa timnya sedang mengalami situasi sulit, terlebih setelah kalah beruntun dari Liverpool di pekan sebelumnya dan Burnley pada Rabu (22/1/2020) lalu.

Baca: Liga Italia: Setelah Kapten Manchester United, Inter Milan Kembali Borong Pemain dari Liga Inggris

Baca: Liga Italia: Sempat Kecolongan, Milan Bekuk Udinese berkat Gol “Bintang Piala Dunia”

Ole Gunnar Solskjaer, pelatih Manchester United. (Twitter/solskaermind)

“Kami tak bermain baik dan hal ini mengecewakan. Lawan membuat peluang dan bisa memanfaatkan dengan baik.”

“Tak mampu mencetak gol lebih dulu membuat kami gagal membentuk kepercayaan diri,” ujar Ole Gunnar Solskjaer dikutip Tribunnewswiki.com dari Skysports, Kamis (23/1/2020).

“Saya bertanggung jawab akan situasi ini.”

“Ini masa yang sulit untuk tim ini,” tutur mantan pelatih Cardiff City itu menambahkan.

Membeli pemain baru

Dengan kondisi demikian, Ole pun tak mengingkari bahwa timnya butuh pemain baru demi meraih target finis di posisi empat besar atau zona Liga Champions pada akhir musim.

Selain memperkuat lini tengah dengan mendatangkan pemain kreatif semacam Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon, hal lain yang tak boleh United lupa adalah lini depan mereka.

“Sepertinya kita akan mencari pemain di bursa transfer kali ini dan pemain tersebut diharapkan bisa diandalkan hingga akhir musim ini."

"Kami mengambil keputusan untuk membiarkan beberapa pemain pergi karena kami membangun sesuatu yang baru. Kami tahu kami perlu mendapatkan kualitas dan kuantitas di tim ini,” ujar Ole.

Hasil buruk Manchester United saat ini masih diperparah dengan cederanya penyerang andalan mereka, Marcus Rashford.

Sang pemain mengalami cedera punggung dalam laga Piala FA melawan Wolves, Rabu (15/1/2020) lalu.

Baca: Tren Buruk Manchester United, Posisi Ole Gunnar Solskjaer di Ujung Tanduk, Deja Vu Mourinho?

Baca: Liga Inggris: Analisis Serangan Balik Manchester United yang Bisa Kalahkan Liverpool

Penyerang Manchester United, Marcus Rashford menderita cedera punggung pada laga Piala FA melawan Wolverhampton Wanderers di Stadion Old Trafford, Rabu (15/1/2020) atau Kamis dini hari WIB. Rashford terancam absen dalam partai krusial melawan Liverpool dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (19/1/2020). (Twitter @MarcusRashford)

Rashford pun diperkirakan absen selama beberapa bulan akibat cedera tersebut.

Marcus Rashford merupakan pemain tertajam di Setan Merah saat ini.

Sebanyak 14 gol sudah dibuat oleh pemain didikan akademi Manchester United tersebut hingga pekan ke-24 Liga Inggris.

Kehilangan Marcus Rashford tentu merupakan bencana bagi pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer yang akan semakin pusing menentukan komposisi tim.

Terbukti, Anthony Martial tak kunjung mampu diharapkan untuk menjadi tulang punggung Manchester United dalam mendulang gol selama ini.

Untuk mengantisipasi ketiadaan Rashford untuk waktu yang lama, Manchester United pun saat ini dikabarkan sedang mencari penyerang baru di bursa transfer musim dingin.

Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Edinson Cavani saat ini sedang tidak betah di klubnya dan Manchester United mengintip peluang untuk merekrutnya.

Cavani pun sudah meminta untuk pergi pada awal tahun 2020 ini, karena tempatnya tergusur oleh Mauro Icardi yang didatangkan PSG dari Inter Milan pada awal musim 2019-20 ini.

Hal itu pun dikonfirmasi oleh direktur olahraga PSG, Leonardo de Araujo.

Baca: Hak Siar Liga Inggris Jadi Satu di Antara Penyebab Pemecatan, Helmy Yahya Akan Tempuh Jalur Hukum

Baca: Nihil Gol Liga Inggris Sepanjang 2019, Pesepak Bola Youtuber Ini Akan Dibuang Manchester United

Penyerang Paris Saint-Germain, Edinson Cavani. (TWITTER.COM/XIBAARU)

“Kami berharap dia (Cavani) untuk bertahan di klub, namun dia sendiri yang ingin segera pergi.”

“Kami mendapat tawaran masuk dari Atletico Madrid untuk Cavani, namun tawaran itu tak memuaskan,” ucap Leonardo dikutip dari Manchester Evening News.

PSG mengingkan banderol 25 juta poundsterling (Rp 442 miliar rupiah) untuk pemain timnas Uruguay yang akan habis kontrak pada bulan Juni 2020 nanti.

Manchester United memang sangat membutuhkan penyerang berpengalaman di timnya.

Setelah Romelu Lukaku pindah ke Inter Milan pada awal musim 2019-20 ini, Ole Gunnar Solskjaer mencoba pemain muda Mason Greenwood untuk menjadi alternatif lini depan lain timnya.

Meski begitu, United tak akan mudah mendaratkan Cavani karena mantan bomber Napoli itu juga diminati Atletico Madrid dan Chelsea.

(Tribunnewswiki.com/Haris)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer