PKS Kritik Menhan Sering Berkunjung ke Luar Negeri, Jokowi Bela Prabowo: Bukan Sekadar Jalan-jalan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kerap mendapat kritikan lantaran dianggap sering berkunjung ke luar negeri.

Terkait hal ini, Presiden Jokowi justru membela Menhan.

Jokowi mengatakan kunjungan yang dilakukan Prabowo merupakan bagian dari diplomasi pertahanan.

"Jadi kalau ada yang mempertanyakan, pak Menhan pergi ke sebuah negara, pergi ke sebuah negara, pergi ke sebuah negara, itu adalah dalam rangka diplomasi pertahanan, bukan sekedar jalan-jalan," kata Jokowi saat Rapim Kemenhan, Jakarta, Kamis (23/1/2020) dikutip oleh Tribunnews.com.

Baca: Digadang-gadang Jokowi, Sandiaga Uno Ogah Nyapres Jika Harus Bersaing dengan Prabowo : Dia Mentor

Baca: Sebut Jokowi Tak Punya Kepentingan, Nasdem Bantah Presiden Ingin Pecah Anies-Sandi pada Pemilu 2024

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2019).(Dok. Kementerian Pertahanan) (Dok. Kementerian Pertahanan)

Jokowi menyebut jika pihak yang mempertanyakan kunjungan Prabowo, berarti ia belum mengetahui urusan diplomasi negara di sektor pertahanan.

Ia menjabarkan dalam pengadaan Alutsista perlu melihat secara langsung.

Dengan demikian, produk yang akan dibeli dapat diketahui kualitasnya.

"Dalam rangka melihat alutsista yang ingin kita beli, bagus atau tidak bagus, bisa digunakan atau tidak bisa digunakan, semuanya dicek. Itu sudah kita diskusikan dengan pak Menhan, tidak sekali dua kali, banyak nih yang tidak tahu," tutur Jokowi.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman saat melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7/2018). Pertemuan tersebut untuk membahas hasil dari penyampaian Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang menunjuk Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2019 serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai Cawapres. (Kompas.com)

Meski Beri Kritik, PKS Minta Jangan Ada Tuduhan Mendowngrade Prabowo

Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Imam menyampaikan kritiknya atas kunjungan Prabowo ke luar negeri.

Sohibul Iman menyatakan seorang pejabat harus mau dikritik.

Sohibul juga yakin Prabowo Subianto bukan sosok yang anti dikritik.

"Ketika mereka di luar sering mengkritik, kok sekarang ketika di dalam balik dikritik jadi tipis telinga?," tutur Sohibul Iman yang dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (21/1/2020).

"Seorang pejabat itu adalah untuk satu sisi diikuti kebijakannya jika baik," katanya.

Ia menegaskan, seorang pejabat juga harus mendengarkan jika dikritik bila kebijakannya dianggap tidak baik.

Meski demikian, Sohibul Imam menegaskan jangan ada tuduhan mendowngrade Prabowo.

"Saya yakin Pak Prabowo tidak demikian. Juru bicaranya saja, saya bicara dengan Pak Prabowo tidak ada masalah," terangnya.

Baca: Diisyaratkan Jokowi Akan Menang pada Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Mungkin Pak Presiden Guyon

Baca: Sandiaga Uno Diberi Kode Jokowi Menangi Pilpres 2024, Pengamat: Peluang Masih Terlalu Jauh

Prabowo Subianto di Jalan Widya Chandra V, Jakarta, Rabu (25/12/2019).(KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI) (KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI)

Sudah Berkunjung ke Tujuh Negara, Prabowo: Kita Perlu Pelajari Alutsista

Sejak dilantik jadi menhan per Oktober 2019, memang Prabowo tercatat sudah tujuh kali melakukan kunjungan ke luar negeri.

Kunjungan itu antara lain, Malaysia pada 14 November 2019, Thailand pada 17 November 2019, Turki pada 27-29 November 2019, dan China pada 15 Desember 2019.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer