Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hari ini dalam sejarah, 21 Januari 1924, Vladimir Lenin, pemimpin pertama Uni Soviet dan arsitek Revolusi Bolshevik meninggal dunia.
Vladimir Lenin tutup usia pada usia 54 tahun karena pendarahan otak.
Setelah Lenin meninggal dunia, pada awal 1924, tubuhnya dibalsem dan ditempatkan di sebuah makam di dekat Kremlin, Moskow, Rusia.
Wilayah Petrograd -tempat terjadinya Revolusi Bolshevik, ibu kota Rusia saat itu- kemudian diubah menjadi Leningrad untuk menghormati jasa-jasanya.
Seorang revolusioner lainnya bernama Joseph Stalin kemudian menggantikannya sebagai pemimpin besar Uni Soviet. [1]
Proses Pemakaman
Vladimir Lenin meninggal pada 21 Januari 1924 pada pukul 18.50 waktu setempat.
Arsitek revolusi Bolshevik dan pemimpin pertama Uni Soviet ini meninggal dunia di Distrik Gorki setelah sempat koma.
Penyebab resmi kematian Lenin diberitakan akibat penyakit pembuluh darah yang tidak dapat disembuhkan.
Setelah menghembuskan nafas terakhirnya, pemakaman Lenin menjadi acara besar kenegaraan.
Terdapat makam yang didirikan khusus pada tanggal 27 Januari untuk pemimpin besar ini.
Komite Sentral Rusia diberi tugas untuk mengatur proses pemakaman Lenin.
Pada tanggal 23 Januari 1924, peti mati Lenin diangkut menggunakan kereta api dari Distrik Gorki ke Moskow dan dipajang di aula sebuah markas uni selama tiga hari untuk penghormatan terakhirnya.
Pada 27 Januari 1924, tubuh Lenin dikirim ke Red Square sambil diiringi musik-musik patriotik.
Di tempat tersebut, banyak orang berkumpul untuk mendengarkan serangkaian pidato yang disampaikan oleh sesama revolusionernya yaitu; Mikhail Kalinin, Grigory Zinoviev dan Joseph Stalin.
Di sini tidak ada Leon Trotsky, pemimpin komunis aliran lain, lantaran telah dibuang ke Kaukasus.
Setelah itu, jenazah Lenin sementara ditempatkan di sebuah lemari kayu sebelum ditempatkan di dalam Mausoleum Lenin di Kremlin Wall.
Meskipun suhu saat itu dinginnya hampir beku, puluhan ribu simpatisan Lenin turut hadiri mengiringi pemakamannya.
Berkat saran dari bekas istrinya, jenazah Lenin kemudian dibalsem dan ditampilkan di Red Square.
Selama proses ini, otak Lenin diangkat.
Pada tahun 1925, sebuah lembaga didirikan untuk membedah otak Lenin.
Di sini terungkap bahwa Lenin menderita penyakit sklerosis yang amat parah. [2]
Baca: Hari ini dalam Sejarah 20 Januari 1841: Konvensi Chuenpi, Tiongkok Menyerahkan Hong Kong ke Inggris
Sekilas Lenin dan Bolshevik
Vladimir Lenin merupakan pemimpin besar dunia dari Rusia.
Berdasarkan riwayat singkatnya, pada awal 1890an, Vladimir Lenin rela meninggalkan kariernya dalam bidang hukum untuk mengabdikan diri pada studi ilmu Marxisme.
Lenin juga giat melakukan provokasi di lapangan dengan mengobarkan aktivitas revolusioner di kalangan para pekerja Rusia.
Berjuang tanpa kenal lelah, Lenin sempat ditangkap dan diasingkan ke Siberia pada tahun 1897.
Seiring waktu berjalan, ia kemudian melakukan perjalanan ke Eropa Barat, tempat di mana ia mendirikan sebuah faksi Bolshevik pada tahun 1903 dari Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia.
Bolshevik merupakan partai massa militan revolusioner-profesional yang berusaha menggulingkan pemerintahan Tsar dengan membentuk pemerintahan Marxis sebagai gantinya. [3]
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah: 20 Januari 1971 - Lagu Whats Going On? karya Marvin Gaye Rilis
Pemberontakan Pekerja
Pada tahun 1905, para pekerja di Rusia melakukan aksi pemogokan dan pemberontakan.
Namun tidak sampai tahun 1917, aksi ini mencapai kesuksesan besar selain karena keterlibatan besar Rusia dalam Perang Dunia ke-1.
Di sinilah Lenin sadar bahwa kesempatan melakukan revolusi komunis terbuka lebar.
Pada bulan Maret 1917, sekelompok tentara utama Rusia yang berada di Petrograd melakukan pembelotan dan mendukung langkah Bolshevik. Revolusi pun terjadi.
Berkat momentum ini, Czar Nicholas II dengan terpaksa harus turun takhta.
Keberhasilan revolusi komunis ini membuat Lenin segera meninggalkan Swiss dan melewati pertahanan musuh Jerman untuk tiba di Petrograd.
Lenin sampai di Petrograd pada 16 April 1917 dan mengambil alih negara tersebut.
Enam bulan kemudian, di bawah kepemimpinan Lenin, faksi Bolshevik dapat merebut seluruh kekuasaan di Rusia.
Inilah momentum yang membuat Lenin -seiring waktu berjalan- menjadi diktator di negara tersebut.
Namun demikian, kendati sukses merebut kekuasaan dari Tsar, faksi Bolshevik sulit menguasai Uni Soviet sepenuhnya hingga tahun 1920/
Hal itu disebabkan karena adanya perang saudara dan intervensi negara luar. [4]
Kepemimpinan
Vladimir Lenin dikenal sebagai salah satu pemimpin besar dunia.
Salah satu kebijakannya adalah menasionalisasi industri dan mendistribusikan tanah.
Pada 30 Desember 1922, Repubik Sosialis Soviet (Uni Soviet) resmi didirikan. [5]
--