Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pesawat Supersonic Concorde akhirnya terbang perdana pada 21 Januari 1976 bersama para penumpangnya.
Ada dua penerbangan perdana yang berlangsung pada hari yang sama, yakni penerbangan London ke Bahrain dan penerbangan Paris ke Rio de Janeiro.
Pesawat Supersonic Concorde mampu terbang dengan kecepatan 1.350 mil per jam,
Kecepatan pesawat supersonic Concorde ini melebihi kecepatan suara dan bisa mengurangi waktu tempuh perjalanan sampai lebih dari setengahnya.
Pesawat supersonic Concorde merupakan hasil kerja sama perusahaan Inggris dan Prancis selama 10 tahun.[1]
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah 21 Januari 1924 - Pemimpin Pertama Uni Soviet, Vladimir Lenin Meninggal Dunia
Baca: Hari ini dalam Sejarah 20 Januari 1841: Konvensi Chuenpi, Tiongkok Menyerahkan Hong Kong ke Inggris
Pembuatan Concorde
Pesawat pertama yang terbang melebihi kecepatan suara dalah BELL X1 pada 1947.
Pada 1954, Inggris meminta Supersonic Transport Aircraft Committee (STAC) untuk menyelidiki kemungkinan pembuatan pesawat supersonic komersial.
Pada waktu yang sama, produsen pesawat asal Prancis, Sud Aviation, juga sedang mempelajari pengembangan pesawat jet Caravelle dengan sebuah Super-Caravelle.
Sementara itu, Amerika dan Soviet juga sedang membuat pesawat Supersonic.
Amerika merencanakan pembuatan Boeing 2707, tetapi tidak pernah direalisasikan.
Uni Soviet membuat Tupolev TU144 dan sempat digunakan, tetapi dipensiunkan dengan cepat karena masalah performa dan keamanan.
Perusahaan Inggris dan Prancis ini kemudian memutuskan bekerja sama untuk membuat pesawat supersonic.
Pesawat supersonic yang dibangun akan diberi nama “Concorde” untuk menunjukkan kerja sama yang solid.
Namun pihak Inggris dan Prancis memilik pandangan berbeda tentang proyek ini.
Bagi Inggris, pesawat supersonic memang ditujukan untuk penerbangan komersial, mengembangkan teknologi, dan meraih keuntungan.
Sementara bagi Prancis, proyek ini akan menunjukkan bahwa negara tersebut masih menjadi sebuah kekuatan dunia, meski sempat porak-poranda karena Perang Dunia Kedua.[2]
Prancis rela mengeluarkan banyak dana agar proyek pesawat supersonic tetap berjalan.
Pada awalnya Concorde direncanakan mempunyai kecepatan jelajah Mach 2.5.
Namun, untuk mencapai kecepatan itu, Concorde membutuhkan banyak material titanium yang sudah didapatkan.
Akhirnya diputuskan kecepatannya sekitar Mach 2 dan menggunakan material aluminium.
Mesin Concorde menggunakan turbojet karen turbofan menghasilkan banyak drag.
Tekanan kabin diatur sama seperti ketika berada pada 1.800 meter agar para penumpang nyaman.
Concorde memiliki “hidung” menunduk yang membuatnya terlihat seperti burung raksasa ketika mendarat dan lepas landas.
Hidung ini bisa disesuaikan agar pilot penglihatan pilot lebih jelas saat lepas landas dan mendarat.
Selain itu, Concorde juga mempunyai sayap delta rangkap yang tidak bisa ditemukan di pesawat komersial lainnya.
Pembuatan pesawat ini membutuhkan banyak teknisi yang berasal lebih dari 800 perusahaan di Inggris dan Prancis.
Pada 1967, Concorde diperlihatkan pertama kali ke publik pada 1967 di Toulouse, Prancis.
Prototipe Concorde terbang perdana pada Maret 1969 dan pesawat ramping itu langsung memikat publik.
Lebih dari selusin maskapai di seluruh dunia memesan pesawat itu.
Namun, Concorde juga menghadapi penolakan karena suaranya sangat keras dan mengganggu.
Penerbangan Concorde kemudian dibatasi dan para pemesan pesawat itu melepas ordernya karena krisis minyak pada 1973.
Hal ini membuat Concorde hanya dioperasikan British Airways dan Air France.[3]
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah: 20 Januari 1971 - Lagu Whats Going On? karya Marvin Gaye Rilis
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 19 Januari 1977: Fenomena Langka, Salju Turun di Miami untuk Pertama Kalinya
Penerbangan
Hanya ada 20 Concorde yang diproduksi dan enam di anataranya adalah prototipe untuk pengetesan.
Dari 14 yang digunakan untuk penerbangan komersial, 7 pesawat dipakai Air France dan 7 lainnya dipakai British Airways.
Pada 21 Januari 1976, dua Concorde terbang perdana bersama penumpangnya.
Air France menerbangkan Concorde dari Paris ke Rio de Janeiro melalui Senegal sementara British Airways menerbangkan pesawat ke Bahrain.
British Airways kemudian mulai menjadwalkan penerbangan transatlantik antara London dan New York.
Sementara Air France melayani penerbangan dari Paris ke New York.[4]
Concorde yang dapat mencapai Amerika hanya dalam tiga jam ini mulai menjadi pilihan para orang kaya.
Pada 1990-an, berbagai bintang dunia, misal Cindy Crawford, Claudia Schiffer, dan Andre Agassi juga menggunakan Concorde.
Concorde memiliki rekor keamanan yang menakjubkan, tetapi semua berubah ketika sebuah Air France Concord terbakar dan mengalami kecelakaan setelah lepas landas.
Pesawat itu terbakar setelah sebuah ban yang meledak membocorkan tanki bahan bakar Concorde.
Kecelakaan itu menewaskan 113 orang.
Biaya perawatan Concorde semakin naik pada awal 2000-an, sementara para pelanggan mulai berkurang.
Karena pertimbangan ekonomi, penerbangan Concorde kemudian dihentikan.
Penerbangan 24 Oktober 2003 menjadi penerbangan pamungkas Concorde. [5]
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah: 19 Januari 1999: Lakukan Aksi Cyberstalking, Seorang Pria Dipenjara 6 Tahun
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 17 Januari 1811 - 6 Ribu Prajurit Spanyol Kalahkan 100 Ribu Prajurit Meksiko
(TribunnewsWiki/Febri)