Kehidupan Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Tony Blair adalah mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007.
Laki-laki dengan nama lengkap Anthony Charles Lynton Blair ini lahir pada 6 Mei 1953 di Edinburg, Skotlandia.
Meski dilahirkan di Skotlandia, Blair lebih banyak menghabiskan masa kecilnya di Durham, Inggris dan bersekolah di Chorister School.
Ayah Tony Blair, Leo Charles Blair adalah seorang pengacara terkemuka yang pernah mencalonkan diri sebagai anggota Parlemen pada 1963.
Sayangnya Leo mengalami stroke tepat sebelum pemilihan.
Sedangkan ibu Tony Blair, Hazel Corscadden meninggal karena penyakit kanker tiroid pada 1975.
Sejak usia dini, Blair merasa terdorong untuk mengikuti jejak ayahnya.
Blair dan keluarganya pindah kembali ke Edinburgh saat Blair menginjak usia remaja.
Blair kemudian menempuh pendidikannya di St John’s College di Oxford University.
Saat itulah Blair pernah menjadi vokalis utama dalam sebuah band rock bernama the Ugly Rumours.
Blair bertemu dengan istrinya, Cherie Booth saat sama-sama menjadi pekerja magang di Queen's Counsel Alexander Irvine.
Blair dan Cherie menikah pada Maret 1980 dan kini pasangan tersebut telah memiliki empat orang anak, yakni Euan, Nicholas, Kathryn, dan Leo. (1)
Baca: Mantan PM Inggris hingga Putra Mahkota UEA Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru, Apa Imbalannya?
Baca: Kristalina Georgieva
Karier Politik
Pada 1983, Tony Blair terpilih menjadi anggota parlemen Dewan Perwakilan Rakyat.
Bergabungnya Blair ke dalam politik bersamaan dengan berakhirnya era kekuasaan politik yang panjang dari Partai Konservatif yang sudah berkuasa sejak 1979. (2)
Pada 1994, Blair menggantikan posisi John Smith, pemimpin Partai Buruh saat itu yang meninggal mendadak.
Pada 1997, Partai Buruh mendapatkan kemenangan besar dalam pemilihan umum dan menjadikan Blair sebagai Perdana Menteri Inggris pada usia 43 tahun.
Tony Blair merupakan Perdana Menteri termuda dan terlama kedua setelah periode 1812.
Saat menjabat, Blair berusaha untuk mempromosikan citra pemuda Inggris yang modern yang dilambangkan oleh BritPop, BritArt, dan Millennium Dome.
Beberapa kebijakannya benar-benar radikal, terutama reformasi konstitusi yang mengantarkan sejumlah pemerintahan sendiri ke Wales dan Skotlandia.
Tapi janji untuk mereformasi layanan publik terbukti kurang mudah diimplementasikan.
Baca: Bowo Sidik Pangarso
Baca: Suprajarto
Blair terpilih kembali pada 2001.
Masa jabatan kedua Blair lebih bermasalah, dimana didominasi oleh keretakan dengan mantan sekutunya, Kanselir Gordon Brown.
Pada 2002 - 2003 Blair mempertaruhkan otoritas pribadinya dengan mendukung 'perang melawan teror' pemerintah AS, meskipun ada keresahan serius di partainya sendiri dan di antara masyarakat luas.
Blair terpilih kembali pada 2005, dalam masa jabatan ketiga berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk perdana menteri dari Partai Buruh.
Pada tahun yang sama Blair memimpin KTT G8 di Gleneagles dan berfokus pada dua masalah, yakni perubahan iklim dan Afrika.
Blair mengundurkan diri pada Juni 2007 dan digantikan oleh Gordon Brown. (3)
Jalan Ketiga
Selama menjadi Perdana Menteri, Blair menggambarkan filosofi pemerintahannya sebagai ‘jalan ketiga’.
Blair mengklaim kebijakannya dirancang untuk memungkinkan demokrasi sosial guna menanggapi tantangan ekonomi pasar dunia dan globalisasi.
alan ketiga, banyak disebut sebagai cara Blair menemukan bentuk politik progresif yang membedakan dirinya dengan konservatisme yang ada. S
elama memerintah, Blair kerap meminta nasihat kepada para pengusaha yang terkenal di era perdana menteri sebelumnya.
Pada masa pemerintahan Blair, perusahaan swasta diberi peran penting dalam membiayai proyek infrastruktur negara.
Meski begitu, Blair kerap dikecam karena dianggap pembiayaan itu tak menguntungkan bagi para pembayar pajak. (2)
Baca: Donald Trump
Baca: Billie Eilish
Kebijakan
Inisiatif besar di awal pemerintahan Blair adalah mengabulkan Bank Inggris untuk memiliki kekuasaan dalam menentukan suku bunga tanpa konsultasi ke pemerintah.
Blair juga mempertahankan banyak radikalisme pasar Thatcher sambil mengelolanya untuk lebih menekankan keadilan sosial.
Banyak kelompok minoritas yang merasa lebih diperhatikan oleh pemerintahan Blair, salah satunya adalah kaum gay.
Pada 2004, kelompok gay tersebut diperbolehkan masuk ke dalam kemitraan sipil yang diakui oleh undang-undang.
Namun, banyak pihak percaya bahwa peran Blair dalam menciptakan perdamaian di Irlandia Utara merupakan warisan politiknya yang paling abadi.
Kritikus menyebut, ekonomi era Blair tumbuh dengan mantap tetapi dibebani oleh produktivitas rendah dan meningkatnya volume utang pribadi dan negara.
Namun banyak kritikus yang menilai, Blair terlalu mengejar kebijakan jangka pendek yang membingungkan dan membuat Inggris mengabaikan bidang-bidang penting.
Blair juga mengizinkan jutaan pekerja migran berketerampilan rendah untuk bermukim di negara itu.
Blair mendapatkan kritik karena membuat ekonomi lebih terekspos pada kekuatan-kekuatan globalisasi daripada negara-negara Barat besar lainnya.
Penyakit sosial terkait kejahatan dan penggunaan narkoba disebut semakin marak. (4)
Baca: Arnold Schwarzenegger
Baca: Wyatt Oleff
Kehidupan setelah mundur dari Perdana Menteri
Pada hari pengunduran dirinya pada 2007, Blair mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari kursinya di House of Commons.
Kemudian Blair dipilih oleh "Quartet" (Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, dan PBB) untuk menjadi utusan khusus ke Timur Tengah.
Blair memegang jabatan tersebut hingga 2015.
Pada 2010 Blair menerbitkan memoarnya berjudul ‘A Journey’.
Di dalamnya, Blair menegaskan kembali dukungannya untuk Perang Irak dan menggambarkan hubungannya yang tegang dengan Gordon Brown. (4)