Dipinang Ponari, Aminatuz Zuroh Baru Tahu Calon Suaminya Pernah Viral sebagai Dukun Cilik

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabar terbaru Ponari, bocah yang pernah viral pada tahun 2009.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beberapa waktu lalu, publik pernah dihebohkan dengan kehadiran Ponari, dukun cilik yang berasal dari Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, kecamatan Megaluh, Jombang.

Kini, Ponari sudah beranjak dewasa.

Di usianya yang ke-21 ini, dirinya dikabarkan akan melangsungkan pernikahan.

Sebelumnya, viralnya Ponari yang bisa menyembuhkan penyakit ini terjadi pada tahun 2009 silam.

Pada waktu itu, ia menemukan 'batu ajaib'.

Batu itu ia temukan saat ada geledek menyambar, tak jauh dari dirinya berdiri.

Peristiwa tersebut terjadi pada awal 2009.

Baca: Putri Delina Minta Ayahnya Cepat Nikah karena Sering Mengurung Diri di Kamar, Sule: Bukan Ngurung

Baca: Trending di Twitter, BTS Rilis Single Black Swan Padukan Pertunjukan Seni dari MN Dance Company

Sejumlah pasien pengobatan tradisional di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (1/2/2009), menunggu giliran untuk berobat pada tabib cilik, M Ponari (9). Dalam tiga pekan terakhir ini ribuan orang dari sejumlah daerah, bahkan negara tetangga, datang ke sini, berharap Ponari mampu menyembuhkan penyakit mereka. (KOMPAS/INGKI RINALDI)

Batu yang ditemukan Ponari itulah yang kemudian dianggap keramat dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Caranya, batu dicelupkan ke air oleh tangan Ponari, kemudian air tersebut diusapkan ke bagian badan yang sakit.

Kabar tersebut cepat menyebar, dan ribuan warga setiap hari berdatangan dari penjuru Indonesia, ke rumah Ponari untuk mencari kesembuhan.

Ponari yang saat itu masih usia 10 tahun, digendong kerabatnya, Waris, agar bisa mencelupkan batu ke ratusan gelas yang dibawa pasiennya.

Seiring berjalannya waktu, jumlah pasien Ponari berangsur menyusut, meskipun sampai sekarang masih ada saja yang datang ke rumah Ponari untuk mencari kesembuhan dengan batu yang dianggap bertuah tersebut.

Di luar itu, dari kiprah Ponari sebagai dukun cilik tersebut, bisa mengangkat taraf ekonomi keluarganya.

Sebab, setiap 'pasien' yang datang, selalu memasukkan uang ke kotak yang disediakan, secara suka rela.

Selain itu, dari banyaknya warga yang datang, warga setempat juga kecipratan rezeki.

Puluhan lapak pedagang makan dan minuman bermunculan, serta usaha parkir yang dikelola pemuda setempat.

Konon saat itu, uang yang beredar di desa setempat, bisa mencapai ratusan juta setiap hari. Terutama jika hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

Baca: Fakta Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat: Buka Usaha Angkringan hingga Ingin Jadi Youtuber

Baca: Berbeda dengan Keraton Agung Sejagat, Ganjar Sebut Kerajaan di Cepu Blora Punya Orientasi Pariwisata

Calon istri Muhammad Ponari Rahmatullah (Ponari), Aminatus Zuroh (kanan), bersama dengan ibu Ponari, Mukaromah (dua dari kanan), saat berada di rumah yang menjadi tempat tinggal Ponari, di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jumat (17/1/2020). (KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ)

Calon Istri Tak Tahu Ponari Pernah Viral

Ponari kembali menjadi perbincangan warganet pada Sabtu (11/1/2020), setelah fotonya kembali muncul di media sosial.

Foto-foto itu diunggah oleh akun facebook Aminatuz Zuroh.

Rupanya, Aminatuz Zuroh merupakan gadis yang dipinang oleh Ponari.

Dalam foto itu tampak keduanya menunjukkan cincin yang melingkar di jari manis mereka.

Lamaran tersebut berlangsung di kediaman Aminatuz, di Dusun Sumber, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang.

Ponari sendiri belum bisa dikonfirmasi karena coba ditemui Jumat (17/1/2020) di kediamannya, sampai sore yang bersangkutan belum pulang dari bekerja di sebuah perusahaan obat-obatan herbal di Jombang.

Namun secara kebetulan calon istrinya, Aminatuz Zuroh, bertandang ke rumah Ponari, guna menemui orang tua Ponari, pasangan suami-istri Khamsin (50) dan Mukharomah (39). Sehingga bisa langsung memberikan konfirmasi.

Baca: Kemunculan Sunda Empire Tak Ada Dasar Sejarahnya, Disebut Menyalahi Aturan dan Memecahkan NKRI

Baca: Manajer Pemakzulan Siap Tuntut Presiden Donald Trump di Pengadilan Senat, Siapa Saja Mereka?

Kabar terbaru Ponari, bocah yang pernah viral pada tahun 2009. (Facebook/Aminatuz Zuroh)

Kepada Surya.co.id, Aminatus Zuroh mengaku berpacaran dengan Ponari sejak Juli 2019.

Saat itu keduanya masih sama-sama bekerja di perusahaan makanan ringan (snack) di Jombang. Kini Ponari sudah pindah kerja di sebuah perusahaan pemasaran obat-obat herbal.

"Semula sih biasa saja, lama-lama kami akrab, saling dekat. Dan kemudian berlanjut ke hubungan asmara. Itu terjadi bulan Juli 2019," kata Aminatuz Zuroh, di kediaman orang tua Ponari, Jumat (17/1/2020) sore.

Bagi Aminatuz Zuroh, putri bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Solikhin (64) dan Nipah (64), yang membuatnya jatuh hati kepada Ponari adalah orangnya baik hati, pendiam, tapi murah senyum.

Dan yang agak lucu, saat sudah membina hubungan serius dengan Ponari (yang disapanya dengan Mas Ari), Aminatuz tidak tahu sama sekali, pemuda yang menjadi kekasihnya itu dulu pernah tenar sebagai dukun cilik, yakni saat Ponari usia 10 tahun.

"Saya baru tahu Mas Ari ternyata dukun cilik yang pernah tenar, ya belakangan ini saja. Itu pun setelah diberi tahu teman-teman," tutur Zuroh.

Disinggung kapan akan naik ke pelaminan, Zuroh belum bisa memastikan.

Dia hanya memastikan, Februari nanti pihak orang tuanya akan secara resmi membalas pinangan dari Ponari, dengan berkunjung ke rumah orang tua Ponari.

"Saat itulah akan disepakati dan dipastikan tanggal berapa kami melangsungkan akad nikah," terang gadis lulusan SMK Negeri 1 Mojoagung, Jombang ini.

Mukharomah, ibunda Ponari, mengaku setuju saja anaknya bersama gadis yang dicintainya, Aminatuz Zuroh.

"Bagi kami, sebagai orang tua Ponari, setuju saja yang atas pilihan anak.

Apalagi gadis pilihannya memiliki perilaku yang baik," kata Mukharomah, yang ikut menemui, kepada surya.co.id.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin) (Surya.co.id/Sutono)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer