Hal tersebut terjadi setelah sebelumnya awan panas dan abu vulkanik dikeluarkan oleh gunung api paling aktif ke-dua di Filipina tersebut.
Oleh karena itu sebanyak 8.000 orang dari daerah sekitar Gunung Api Taal terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Gunung Api Taal berlokasi di tengah-tengah danau, dan merupakan satu dari gunung api terkecil dunia.
Meskipun demikian, Gunung Api Taal tercatat telah erupsi sebanyak 34 letusan dalam kurun waktu 450 tahun terkahir.
Baca: Gunung Kawi
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 7 Jan 1972: Pesawat Iberia Airlines Flight 602 Menabrak Gunung, Tewaskan 104
Gunung Api Taal mulai muntahkan lava
Dikutip dari bbc.com, aktivitas vulkanik Gunung Api Taal dimulai sekitar pukul 02.49 sampai 04.28 wkatu setempat.
Setelah itu muntahan lava lemah mulai muncul diikuti dengan gemuruh dan petir.
Informasi tersebut diutarakan oleh Badan Vulkanologi dan Seismologi Filipina, PHIVOLC.
PHIVOLC juga menungkap, aktivitas demikan tersebut merupakan tanda letusan besar akan terjadi.
"(jika sudah demikian, nantinya) Gunung Taal juga akan mengeluarkan material berupa awan panas, batuan, gas dengan kecepatan lebih dari 60 km/jam secara horizontal," ucap perwakilan PHIVOLCS.
PHIVOLCS kini telah mengeluarkan tanda bahaya dari 3 ke 4, dari total maksimum di angak 5.
Minggu (12/1/2020) Gunung Api Taal mengeluarkan material vulkanik berupa gumpalan abu diikuti dengan suara gemuruh.
Erupsi tersebut juga menimbulkan getaran gempa vulkanik yang tercatat sebanyak 75 kali.
32 diantaranya memiliki skala kerusakan II dan beberapa lainnya lebih tinggi.
Official United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) mengatakan dalam radius 14 km, terdapat lebih dari 450.000 orang terancam bahaya.
Tak hanya itu, hujan abu vulkanik turut memberi dampak bagi warga.
Bahkan persediaan masker di beberapa daerah semakin menipis dan menjadi langka.