Dilansir dari dailymail.co.uk, ketika rumahnya yang berada di Onsong terbakar, ia tengah berada di luar.
Melihat asap membumbung ke angkasa, ia kembali ke rumah dan berhasil menyelamatkan anak-anaknya dari musibah itu.
Sayangnya, ibu tersebut gagal menyelamatkan potret para Pemimpin Korea Utara di masa lalu.
Alhasil foto Kim Jong Il dan Kim Il Sung terbakar.
Baca: Iran Vs AS Memanas, Korea Selatan Dihadapkan Pilihan Sulit untuk Kirim Angkatan Laut ke Selat Hormuz
Baca: Diisukan Takut dan Sembunyi Pasca AS Bunuh Qassem Soleimani, Kim Jong Un Akhirnya Muncul Ke Publik
Karena kelalaian ini, ibu tersebut harus menjalani investigasi di bawah Kementerian Keamanan Negara.
Dikutip dailymail.co.uk dari Daily NK, ibu itu tidak dapat merawat anaknya di rumah sakit sebagai hasil dari penyelidikan.
Bahkan sang anak tidak mendapatkan antibiotik untuk menyembuhkan luka bakar.
Menanggapi masalah ini, tetangga ingin membantu.
Tapi pada akhirnya mereka lebih memilih untuk menjauh dan tak ikut campur.
Pasalnya mereka takut akan terseret kasus dan didakwa dengan kejahatan politik.
Sang ibu baru bisa merawat anaknya ketika pihak berwajib menyelesaikan penyelidikan.
Baca: Selat Hormuz
Baca: FILM - As One (2012)
Memang Korea Utara menuntut agar setiap rumah memajang lukisan para pemimpin di masa lalu, yaitu Kim Il Sung dan Kim Jong Il.
Tak main-main, Korea Utara mengirim inspektur untuk memastikan setiap warganya mematuhi aturan tersebut.
Menurut hukum yang berlaku, penggambaran keluarga Kim harus dilakukan dengan rasa hormat.
Hal ini mengartikan bahwa kegagalan dalam merawat foto itu adalah suatu kejahatan serius.
Jika sampai terbukti bersalah, maka pelaku akan dipenjara yang panjang.
Selain itu, ia juga harus kerja paksa.
Baca: Kim Il Sung, Presiden Korea Utara 1972-1994
Warga Korea Utara yang menyelamatkan potret keluarga Kim akan mendapat pujian bagai pahlawan.
Apalagi, apabila mereka sampai meninggal dalam usaha menyelamatkan foto.
Jun Yoo Sung, seseorang yang melarikan diri dari Korea Utara pada 2005, mengenang kejadian semacam itu dalam sebuah wawancara pada 2015.
"Ketika sebuah rumah dibakar, beberapa anak ditemukan telah dibakar sampai mati memegang potret-potret itu," katanya.
"Tentu saja, insiden semacam itu digunakan untuk propaganda Korea Utara."
Pada tahun 2012, Han Hyon Gyong (14) tewas tenggelam saat menyelamatkan foto Keluarga Kim, ketika benjir bandang menerjang rumahnya di Sinhung, Hamkyong Selatan.
Karena kejadian itu, ia dianugerahi penghargaan Kehormatan Pemuda Kim Jong Il secara anumerta.
Selain itu, sekolahnya juga diubah nama untuk mengenangnya.
Hal yang sama juga muncuk di Onsong.
Kala itu seorang petani muda berhasil meyelamatkan potret keluarga Kim, milik keluarga lain.
Berkat aksi itu ia dieluh-eluhkan.
Sementara itu, menodai penggambaran para pemimpin akan menjadi masalah hukum yang serius.
Seorang mahasiswa yang berkunjung ke Pyongyang, Otto Warmiber, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Kesalahan besar yang ia lakukan adalah merobohkan poster yang memuat nama Kim Il Sung.
Ada pula aturan yang mengatur bagaimana foto pemimpin Korea Utara harus digantung.
Foto harus diletakkan di dinding paling menonjol di ruang tamu.
Foto itu harus dipajang di tempat tinggi, agar tidak ada yang lebih tinggi lagi.
Tak hanya itu, kebersihan foto wajib dijaga.
Jika ada debu, maka dapat dihukum dengan denda.
Denda tersebut ditentukan berdasarkan ketebalan lapisan debu yang menyelimuti foto.