Iran Luncurkan Rudal ke Pangkalan AS, Donald Trump Klaim Militernya yang Paling Kuat

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan kepada media setelah pertemuan dengan anggota Senat dari Partai Republik di Washington pada 9 Januari 2019. Iran Luncurkan Rudal ke Pangkalan AS, Donald Trump Klaim Militernya yang Paling Kuat

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Setidaknya ada dua pangkalan udara yang menampung pasukan Amerika Serikat di Irak telah dihantam lebih dari selusin rudal balistik.

Hal tersebut dikatakan oleh Departemen pertahanan AS.

Televisi pemerintah Iran mengatakan serangan itu merupakan pembalasan terhadap komandan utama negara itu, Qasem Soleimani.

Diketahui Qasem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad, atas perintah Persiden AS Donald Trump.

Usai serangan terhadap Jenderal Iran, Qasem Soleimani, Amerika Serikat kirimkan 3000 pasukan tambahan ke Timur Tengah (Kolase Foto (AP dan Wikimedia))

Dikutip dari BBC.com, Pentagon mengatakan setidaknya dua pangkalan diserang, satu diantaranya di Irbil dan Al Asad.

Hingga saat ini belum jelas apakah ada korban.

Baca: Jenderal Iran Qasem Soleimani Dibunuh AS, PM Malaysia Mahathir Mohammad: Negara Muslim Harus Bersatu

"Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak."

"Presiden telah diberi pengarahan dan memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," kata juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif kemudian mengeluarkan pernyataan di Twitter.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif. (twitter.com/JZarif)

Ia mengklaim serangan itu adalah pertahanan diri.

Serta membantah berusaha untuk meningkatkan situasi menjadi perang.

“Iran mengambil & menyimpulkan langkah-langkah proporsional dalam pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 dari Piagam PBB yang menargetkan basis, dimana serangan bersenjata (secara, red) pengecut (dilakukan, red) terhadap warga kita dan pejabat senior, diluncurkan." katanya

“Kami tidak mencari eskalasi atau perang, tetapi akan membela diri terhadap agresi,” lanjutnya.

Baca: Balas Dendam, Iran Tembakkan Roket ke Pangkalan Militer AS di Irak, Perang Dunia III Dimulai?

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencuitkan sebuah tweet sesaat setelah itu.

Trump bersikeras bahwa semuanya baik-baik saja.

Trump juga menambahkan bahwa mereka belum menilai kemungkinan korban yang terdampak dari serangan tersebut.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan kepada media setelah pertemuan dengan anggota Senat dari Partai Republik di Washington pada 9 Januari 2019 (Kompas.com)

“Semua baik-baik saja!

Rudal diluncurkan dari Iran di dua pangkalan militer (AS) yang berlokasi di Irak.

Penilaian korban & kerusakan sedang dilakukan sekarang,” cuit Trump melalui akun Twitternya pada Selasa (7/1/2020) malam.

Ia terus menegaskan bahwa situasi baik-baik saja.

Bahkan Trump juga mengklaim bahwa militer AS yang dimilikinya paling kuat di seluruh dunia.

“Sejauh ini baik! Sejauh ini kita memiliki militer yang paling kuat dan lengkap di seluruh dunia!” lanjutnya.

Donald Trump mengatakan akan membuat pernyataan segera.

Baca: Setelah Ancam Balas Dendam, Iran Targetkan Gedung Putih dan Hargai Kepala Trump USD 80 Juta

Iran serang pangkalan AS di Irak

Sebagai informasi, serangan Iran ke pangkalan militer AS di Irak terjadi beberapa jam setelah pemakaman Qasem Soleimani.

Menurut TV Al Mayadeen, serangan kedua terjadi di Irbil tak lama setelah roket pertama menghamtam Al Asad.

Iran telah menembakkan sejumlah roket (rudal balistik) di dua pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.

Roket yang diluncurkan Iran ke pangkalan militer AS (dailymail.co.uk)

Serangan tersebut merupakan balas dendam Iran atas pembunuhan Qasem Soleimani, perwira militer senior Iran yang juga menjabat Kepala Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force.

Tribunnewswiki.com kutip dari Daily Mail, dilaporkan pangkalan udara Al Asad di Irak barat terkena lebih dari selusin yang ditembakkan dari dalam Iran.

Rupanya Trump pernah berkunjung di pangkalan tersebut pada Desember 2018 lalu.

Tak hanya itu, markas AS di Erbil, Kurdistan Irak yang menyediakan fasilitas dan layanan untuk setidaknya ratusan personel koalisi dan koperasi CIA, juga terkena dampaknya.

Tewasnya Qasem Soleimani

Serangan udara Amerika Serikat menewaskan Komandan Pasukan Quds Iran, Qasem Soleimani di Baghdad, Kamis (2/1/2020) malam waktu setempat.

Hal tersebut dinyatakan oleh Pentagon melalui rilis resmi.

Pentagon tidak menguraikan secara spesifik yang menyebabkan mereka melakukan pembunuhan Jenderal Soleimani.

Misi yang sangat rahasia itu dilatarbelakangi kematian seorang kontraktor Amerika pada 27 Desember dalam serangan roket oleh milisi yang didukung Iran, kata seorang pejabat senior Amerika, dilansir oleh New York Times, Jumat (3/1/2020).

Komandan Pasukan Quds Iran, Qaseem Soleimani. (Tangkapan layar YouTube) (Tangkapan layar YouTube)

Dalam membunuh Jenderal Qasem Soleimani, Presiden AS, Donald Trump mengambil tindakan yang sebelumnya ditolak oleh Presiden George W. Bush.

Barack Obama sendiri khawatir hal itu akan menyebabkan perang antara Amerika Serikat dan Iran.

Ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran ini dapat menyebabkan meluasnya kekerasan baik di antara kedua negara ataupun aspek lain.

Dikutip dari Washington Post, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark T. Esper mengatakan Pentagon hanya mengambil tindakan defensive (pertahanan) terhadap Soleimani.

Baca: Jika Perang Dunia III antara AS vs Iran Terjadi, Siapa Menang? Ini Perbandingan Kekuatan Militer

Komandan Pasukan Quds Iran, Qasel Soleimani.(israelhayom.com) (israelhayom.com)

Soleimani sendiri merupakan Komandan Pasukan Quds Iran.

Menurut AS, Soleimani memiliki hubungan dekat dengan jaringan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran di Timur Tengah.

Serta memikul tanggung jawab atas ratusan kematian orang Amerika.

Dalam sebuah pernyataan, Esper mengatakan bahwa Jenderal Soleimani merencanakan serangan kepada diplomat Amerika.

Bagaimana Donald Trump bisa izinkan Militer AS bunuh pemimpin pasukan Quds, Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani? (Kolase Foto: Twitter dan Wikimedia)

"Jenderal Soleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat Amerika dan anggota militer di Irak dan di seluruh wilayah itu,” kata Esper dalam sebuah pernyataan, Kamis (2/1/2020).

"Serangan ini bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan." lanjutnya.

(TribunnewsWiki.com/Saradita/Ekarista)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer