Pihak Inggris memiliki alasan tersendiri mengapa menutup kasus ini hingga dua tahun lamanya.
Salah satu alasannya adalah pertimbangan sisi korban.
Baca: Pintar dan Berasal dari Keluarga Kaya, Mengapa Reynhard Sinaga Melakukan Pemerkosaan?
Nama Reynhard Sinaga asal Indonesia ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemerkosaan terbesar di Inggris.
Pria yang kini menjadi sorotan publik ini dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester karena memperkosa puluhan pria.
Reynhard Sinaga dinyatakan bersalah atas kasus pemerkosaan terhadap 48 pria dengan 159 dakwaan selama kurun waktu 2,5 tahun.
Tak hanya masyarakat Indonesia, masyarakat Inggris rupanya juga baru tahu tentang adanya kasus ini.
Setelah Pengadilan Inggris menjatuhkan hukuman kepada Reynhard Sinaga, kini terungkap alasan Inggris memilih menutup rapat kasus pemerkosaan yang dilakukan Reynhard Sinaga.
Diketahui, Reynhard Sinaga diamankan polisi pada Juni 2017.
Ia kemudian menjalani persidangan pertamanya yang berlangsung pada bulan Mei 2018 lalu.
Dikutip dari media Manchester Evening News, persidangan demi persidangan ternyata cukup lama digelar.
Namun persidangan Reynhard ini memang berlangsung secara rahasia dan tertutup.
Alasan sidang digelar secara rahasia tentu bukan karena keistimewaan Reynhard Sinaga sebagai anak orang kaya.
Baca: UI Benarkan Status Alumni Reynhard Sinaga, Dianggap Mencoreng, Sebut Perbuatan Predator Seks Biadab
Baca: Mengenal Efek Bahaya GHB, Rape Drugs yang Diduga Digunakan Reynhard Sinaga dalam Melancarkan Aksinya
Melainkan ada beberapa faktor lainnya.
Faktor pertama yakni karena banyaknya korban hingga membuat persidangan rumit.
Setiap kasus pun harus dipisah satu sama lain.
Sementara faktor lainnya adalah polisi berharap bisa mengidentifikasi korban-korban lain atau mereka sendiri yang datang mengadu.
Dengan alasan tersebut, otoritas hukum Inggris akhirnya merahasiakan kasus ini dari media atau pers.
Jika kasus ini diekspos dari awal, dikhawatirkan banyak korban Reynhard yang syok dan malu, sehingga mereka akan menghindar dari pengadilan untuk memberi kesaksian.
Setelah Reynhard Sinaga menjalani empat sidang dalam 18 bulan dengan tuduhan kejahatan seksual terhadap 48 pria, otoritas Inggris akhirnya membuka kasus ini ke media.
Perbuatan Reynhard Sinaga ini untuk pertama kalinya terbingkar ketika seorang korbannya sadar dari obat bius, melawan lalu melarikan diri dari apartment Reynhard.
Tepatnya pada 2 Juni 2017.
Korban kemudian melapor ke pihak kepolisian sambil membawa iPhone Reynhard Sinaga, yang berisi rekaman tindakan pemerkosaan.
Laporan dan bukti yang dibawa korban ini pun membuat Reynhard Sinaga diamankan polisi.
Hingga tugas berat menanti polisi kemudian.
Dimana polisi memiliki banyak video pemerkosaan Reynhard Sinaga, namun bagaimana cara menemukan semua korban itu, sekaligus memastikan, apakah mereka menjadi korban pemerkosaan.
Sebagian besar korban Reynhard Sinaga rata-rata syok setelah melihat video di iPhone tersangka.
Mereka tak tahu baru saja diperkosa seorang gay, hal ini karena mereka sedang dalam kondisi tak sadarkan diri.
Kondisi sensitif inilah yang membuat para detektif, merahasiakan kasus ini dari media.
Polisi sadar, kasus ini membuat banyak pihak terpukul dan malu.
Dikutip dari Manchester Evening News, Deputy Kepala Kejaksaan yang menangani kasus ini, Ian Rushton, mengakui, kasus ini bakal jauh lebih sulit diungkap, bila tak ada pelarangan liputan bagi media.
Hal yang sama dikatakan Detektif Inspektur Zed Ali.
Ia mengatakan, situasi bebas dari pers, membuat banyak korban lebih mudah memberi keterangan.
Ia yakin, korban tak akan ada yang mau bersaksi di pengadilan, bila kasus ini sudah lebih dulu muncul di media. (TribunnewsWiki.com/Melia Istighfaroh/TribunnewsMaker/Ninda)
Baca: Serial TV - Vikings (2013)
Baca: Blu Hunt