Tips dan Trik Merawat Motor yang Terendam Banjir: Jangan Langsung Dinyalakan, Buka Filter Udara

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sepeda motor terendam banjir

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Musibah banjir yang melanda Jakarta dan sejumlah daerah lainnya tak hanya menimbulkan genangan.

Di awal tahun 2020 ini (1/1), beberapa daerah di Jabodetabek terendam banjir.

Banjir diakibatkan derasnya curah hujan sejak kemarin (31/12/2019).

Genangan air yang cukup tinggi juga turut merendam rumah-rumah, dan tentunya kendaraan pribadi yang ada di dalam garasi ikut menjadi korban.

Lalu apa yang harus dilakukan saat motor terlanjur terendam banjir?

Kalau ketinggian banjirnya sampai melewati filter udara atau mesin, motor jangan langsung dinyalakan ya.

Karena kalau dinyalakan kerusakannya bisa bertambah berat.

Baca: Catat! Jangan Hidupkan Motor yang Habis Terendam Banjir, Ini Alasannya

Baca: Perjuangan Ayah dan Anak Haji Naik Motor dari Indonesia ke Tanah Suci, Lewat 10 Negara dalam 8 Bulan

Air yang melebihi ketinggian filter atau mesin, berisiko masuk ke dalam silinder, jika langsung dihidupkan berisiko water hammer.

Piston atau setang seher bisa bengkok dan harus turun mesin.

Menurut Dede Sulaiman alias Deking dari Azer Motor di Pinang Tangerang, setelah terendam banjir mininal buka dulu businya.

Kemudian slah-slah atau engkol mesin motor agar air yang masuk ke dalam silinder bisa terbuang lewat lubang busi.

Piston rusak akibat water hammer (gridoto)

Selain itu filter udara juga harus dibuka khawatir menyimpan air yang berisiko tersedot masuk ke dalam silinder.

Minimal buka slang buntu di filter udara untuk membuang air yang masuk.

Untuk motor matic, buang juga air yang ada di CVT, cara mudahnya lepas slang buntu di CVT.

Slang buntu ini kalau dibuka untuk lewatnya alir yang di dalam CVT.

Cabut slang buntu di bawah CVT untuk membuang air yang masuk (Tribunjualbeli)

Setelah itu buang semua oli yang ada di mesin, termasuk oli yang ada di girboks motor matic.

Kemudian bilas dengan oli baru caranya setelah oli baru dituang mesin dihidupkan beberapa menit.

Setelah itu ganti dengan oli baru dan bisa jalan normal kembali.

Kalau punya waktu lebih, servis di bengkel untuk bongkar CVT.

Air yang masuk CVT bisa melunturkan pelumas-pelumas yang ada di puli CVT bagian belakang.

Baca: Kisah Pria Jambi 8 Bulan Naik Motor ke Arab Saudi, Ditemani Putra 4 Tahun, Lalui Kawasan Teroris

Baca: Motor Legendaris, Ini Daftar 10 Honda Astrea yang Pernah Mengaspal di Indonesia

Ada risiko korslet

Motor yang dinyalakan setelah terendam banjir dapat mengakibatkan korsleting.

"Sebab ada kemungkinan air masuk ke dalam mesin dan risiko terjadi kerusakan dan korsleting di jalur kelistrikan motor," ungkap Misto, pemilik bengkel Java Motor Sport, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Pada saat motor dalam kondisi parkir dan terendam, air bisa masuk melalui beberapa bagian seperti knalpot, filter udara, hingga CVT di motor matic.

Sepeda motor terendam banjir (Gridoto.com/Pradana)

Jika air masuk mesin, prosesnya hanya perlu kuras oli hingga air yang masuk terbuang seluruhnya.

Namun perlu diketahui bahwa ada beragam perangkat kelistrikan di motor juga yang rentan rusak jika mesin dinyalakan dalam kondisi basah.

"Risiko korslet ini bisa terjadi terutama buat motor modern yang sudah dilengkapi sistem injeksi yang dilengkapi beragam sensor," katanya.

Sebelum bisa kembali dinyalakan dan digunakan, sebaiknya periksa, bersihkan dan keringkan seluruh komponen kelistrikan di motor.

Jika air masuk mesin, prosesnya hanya perlu kuras oli hingga air yang masuk terbuang seluruhnya.

Namun perlu diketahui bahwa ada beragam perangkat kelistrikan di motor juga yang rentan rusak jika mesin dinyalakan dalam kondisi basah.

"Risiko korslet ini bisa terjadi terutama buat motor modern yang sudah dilengkapi sistem injeksi yang dilengkapi beragam sensor," katanya.

Sebelum bisa kembali dinyalakan dan digunakan, sebaiknya periksa, bersihkan dan keringkan seluruh komponen kelistrikan di motor.

"Perlu bongkar bodi dan sedikit repot namun tentu lebih aman dari risiko terjadinya kerusakan lebih parah," ujar Misto.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi/Febri, MOTOR Plus-online.com, Gridoto)



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer