MotoGP 4-Tak Sudah Berlangsung Hampir Dua Dasawarsa, tetapi Hanya Didominasi Dua Pembalap Ini

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Valentino Rossi pada musim perdana MotoGP 2002

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kejuaraan dunia MotoGP 4-Tak sudah berjalan hampir dua dasawarsa.

Gelaran MotoGP 4-Tak yang dimulai pada 2002 ini bertujuan menggantikan format balap lama.

Balap lama yang dimaksud adalah kejuaraan dunia 500 cc atau GP500 yang menggunakan mesin 2-Tak empat silinder.

Mesin 2-Tak berkubikasi 500 cc digantikan oleh mesin 4-Tak berkubikasi 990 cc yang dianggap lebih ramah lingkungan.

Namun, masih ada beberapa pembalap yang menggunakan mesin 2-Tak pada 2002.

Setahun kemudian, seluruh pembalap menggunakan mesin 4-Tak empat silinder.

Baca: Koki Terkenal Italia Bruno Barbieri Suruh Valentino Rossi Pensiun MotoGP karena Buat Dia Menderita

Baca: Valentino Rossi Mengaku Siap Pindah ke Tim Satelit Asal Tetap Bisa Bertahan di MotoGP

Pembalap MotoGP 2019 (Gridoto.com/MotoGP)

Pada awalnya, pergeseran Grand Prix Motor dari format 2-Tak ke MotoGP 4-Tak sempat dianggap akan membuat balap motor kelas premier itu sepi penonton.

Namun, MotoGP ternyata tetap memikat para penggemarnya dan bahkan sudah berjalan hampir dua dasarwarsa.

Jika dilihat, MotoGP 4-Tak yang dikenalkan sejak 2002 lalu ternyata hanya didominasi 2 orang ini saja.

Dua orang itu adalah pembalap Italia Valentino Rossi dan pembalap Spanyol Marc Marquez.

Valentino Rossi tampil dominan pada MotoGP 4-Tak awal 2000-an.

Sementara Marc Marquez perkasa pada MotoGP 4-Tak dekade 2010-an.

Baca: Awalnya Yamaha Rekrut Lorenzo Bukan Sebagai Rekan Valentino Rossi di MotoGP, Tetapi Menggantikannya

Baca: Masih Prima Meski Usia Sudah 40 Tahun, Valentino Rossi Bikin Pembalap Ini Kagum

Valentino Rossi (Instagram.com/valeyellow46)

Valentino Rossi berhasil menjadi juara dunia era MotoGP 4-Tak pertama kalinya pada 2002 bersama Honda.

Selanjutnya, Valentino Rossi empat 4 gelar juara dunia secara beruntun pada 2002-2005.
Valentino Rossi sempat paceklik gelar juara dunia pada 2006-2007.

Namun, pembalap berjuluk The Doctor kembali memegang gelar juara dunia pada 2008 dan 2009.

Valentino Rossi pun terakhir menjadi juara dunia pada 2009 alias sudah satu dekade lamanya puasa juara dunia.

Sementara itu, Marc Marquez menjadi pembalap kedua setelah Valentino Rossi yang sukses merebut titel juara dunia lebih dari 3 kali.

Marc Marquez (Instagram/marcmarquez93)

Marc Marquez meraih gelar juara dunia MotoGP pada musim 2013-2014 dan 2016-2019.

Valentino Rossi dan Marc Marquez sama-sama mengoleksi 6 titel juara dunia pada era MotoGP 4-Tak.

Hanya ada tiga pembalap lain yang sempat merecoki gelar juara  MotoGP.

Mereka adalah Jorge Lorenzo (2010, 2012, 2015) Casey Stoner (2007 dan 2011) dan mendiang Nicky Hayden (2006).

Baca: Jorge Lorenzo

Dapat dikatakan, selama hampir dua dekade MotoGP 4-Tak berlangsung, dua orang inilah yang paling mendominasi juara dunia, yakni Valentino Rossi dan Marc Marquez.

Ini Syarat Agar Valentino Rossi Tetap Membalap di MotoGP Setelah Musim 2020

Kontrak Valentino Rossi di MotoGP bersama Yamaha berakhir pada musim 2020.

Karier Valentino Rossi setelah musim 2020 pun menjadi sorotan.

Valentino Rossi saat ini menjadi menjadi pembalap tertua di gelaran MotoGP, yakni 40 tahun.

Sudah dua dekade Valentino Rossi membalap di kelas para raja.

Namun, dengan berakhirnya kontrak, orang-orang mulai mempertanyakan keputusannya setelah MotoGP 2020, apakah pensiun atau masih membalap.

Dilansir dari Gridoto.com, Rossi tidak perlu menunggu sampai berakhirnya musim 2020 untuk membuat keputusan.

Valentino Rossi (Instagram.com/valeyellow46)

Keputusannya akan dibuat setelah balapan-balapan awal MotoGP 2020.

"Musim yang akan datang, aku akan mempertimbangkan untuk lanjut atau tidak setelah 2020," kata Rossi dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.

"Tapi kupikir aku akan berhenti setelah musim depan. Dan aku akan balapan di Valencia, lalu bilang selamat tinggal," jelas Rossi.

Semua tergantung performa balapnya di race-race awal MotoGP 2020.

“Tergantung dari hasilnya, jika aku lebih cepat dari tahun ini dan bisa bertarung untuk podium, aku akan mencoba lanjut. Jika tidak, aku akan lihat bagaimana kelanjutannya. Semua tergantung kecepatanku," imbuhnya.

Sebenarnya syarat ini mirip dengan saat sebelum Valentino Rossi memutuskan bertahan pada awal 2018 lalu.

Pada waktu itu, Rossi tanpa ragu memutuskan lanjut, meskipun Yamaha masih bermasalah.

Valentino Rossi (Instagram.com/valeyellow46)

Sekarang kondisinya berbeda, Yamaha malah lebih kompetitif dari saat itu, seharusnya tidak sulit bagi Rossi untuk memutuskan bertahan.

Ketika pembalap Yamaha lain kompetitif, performa Rossi malah sedikit menurun di paruh akhir MotoGP 2019.

“Ini musim yang berat dan kami berharap lebih. Aku tidak cukup kuat dan tidak cukup cepat. Aku tidak nyaman dengan motornya, jadi aku bilang kami berada di fase buruk, hasil kami menunjukkan semuanya," ungkap Rossi.

Meski Yamaha sudah memperbaiki beberapa bagian yang membuat motor YZR-M1 makin kompetitif, Rossi masih belum puas.

Menurutnya, Yamaha butuh sesuatu lebih besar agar bisa mengganggu Marc Marquez dan Honda.

Selain itu, Rossi juga mengakui bahwa pembalap Yamaha lainnya beradaptasi lebih baik di atas M1.

"Mereka semakin bagus dengan motor tahun ini dan faktanya Maverick Vinales dan Fabio Quartararo benar-benar pembalap yang kuat," tegasnya.

(Motorplus-online.com/Jono Lono Mulia/Gridoto.com/Rezki Alif Pambudi/TribunnewsWiki/Febri)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer