Kejahatan Reynhard Sinaga Terungkap Berkat Pria Ini: Korban Mengaku Digigit saat Berusaha Kabur

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reynhard Sinaga (Kiri) memperkosa ratusan korban pria di apartemennya. Salah satu korban mengakui digigit dan ditarik-tarik olehnya saat berusaha kabur

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Reynhard Sinaga yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dinyatakan bersalah atas pemerkosaan terhadap 48 pria di Manchester, Inggris.

Ternyata Reynhard Sinaga melancarkan aksinya dengan tindakan membius dan menyerang para korbannya.

Siapa sangka kejahatan Reynhard Sinaga terungkap berkat aksi pria ini.

Seorang pria yang tidak disebutkan namanya ini bangun dalam keadaan telanjang di apartemen Reynhard.

Saat bangun, pria berumur 18 tahun ini bingung dan disorientasi.

Kendati demikian, pria ini mampu mendorong dan bertarung dengan Sinaga yang berada dalam keadaan telanjang.

Sinaga yang sedang telanjang dilaporkan menyerang pria 18 tahun tersebut.

Berdasarkan kesaksian yang ia berikan kepada kepolisian, pria ini mengaku dibujuk untuk menuju apartemen Reynhard.

Reynhard memakai alasan, "agar tidak lagi kedinginan di luar" kepada pria yang sudah tak lagi bersama teman-temannya.

Baca: Reynhard Sinaga Ternyata Targetkan 190 Korban, Polisi Sita Bukti Rekaman Aksinya Mencapai 3 Terabite

Reyhard Sinaga WNI asal Jambi yang Perkosa 195 Pria di Inggris Ternyata Dikenal Orang Baik dan Sopan ((GREATER MANCHESTER POLICE via BBC - Facebook via The Guardian))

Kronologi

Sebelum bertemu Reynhard, pria 18 tahun ini meninggalkan klab malam Factory di Mancherter, Inggris pada sekitar tengah malam.

Ia sedang menunggu kabar dari teman-temannya.

Beberapa saat kemudian Reynhard datang menemuinya.

Pria itu pun terjerat perangkap Reynhard dan keduanya bersama menuju apartemen.

Sang korban mengingat saat dirinya diberi obat bius.

Di apartemen Reynhard, korban teringat diberi dua botol kecil berisi minuman alkohol berwarna merah.

Sinaga menuangkan minuman tersebut sambil menyuntikkan semacam cairan bening yang menurut pria tersebut "terlihat seperti Sambuca Bottle".

Kendati korban minum alkohol lebih awal malam kejadian tersebut, namun ia mengaku tidak mabuk lantaran baru satu jam berada di klub malam tersebut.

Korban mengaku 'pingsan' justru setelah minum cairan bening.

Ia mengaku tidak mengingat apapun sampai ia bangun beberapa jam kemudian pada pagi dini hari 2 Juni 2017.

Sang korban ini merupakan pemain olahraga Rugby dengan tinggi badan sekitar 182 centimeter ini mengaku lebih kuat secara fisik dari pada Sinaga yang berukuran 173 centimeter.

Baca: Reynhard Sinaga WNI asal Jambi yang Perkosa 195 Pria di Inggris Dikenal Orang Baik dan Sopan

Bukti yang diberikan dalam persidangan menyarankan Sinaga membius para pria dengan memberi mereka minuman. ((dok. POLISI GREATER MANCHESTER via BBC))

Usaha Melarikan Diri

Setelah sadar, korban berusaha untuk melarikan diri dari apartemen Sinaga.

Namun ia mengaku masih merasa 'lemah' saat itu yang tentu disebabkan karena efek obat bius yang ia minum.

Korban mengaku digigit oleh Reynhard Sinaga beberapa kali.

Ia juga sempat ditarik-tarik oleh Reynhard saat berusaha kabur meninggalkan apartemennya.

Perjuangan kabur ini pada akhirnya membuat Reynhard Sinaga pingsan lantaran dipukul oleh pria korbannya ini.

Korban yang sempat kabur mengambil barang-barangnya dan meminta bantuan kepada penghuni apartemen lainnya.

Hal ini terjadi lantaran ponselnya kehabisan daya.

Penhuni lain ini mengizinkan korban masuk dan membantu membersihkannya.

Ia juga membantunya untuk menelepon polisi dan ibunya.

Korban sempat memukuli Reynhard Sinaga berulang kali hingga parah.

Sadar akan kelakuannya, korban kemudian menelepon 999 untuk meminta pertolongan ambulan.

Reynhard Sinaga diduga mengalami pendarahan di otak dan memerlukan perawatan khusus.

Sementara korban yang mengaku memukuli Reynhard ikut diamankan kepolisian.

Baca: Reynhard Sinaga Ternyata Targetkan 190 Korban, Polisi Sita Bukti Rekaman Aksinya Mencapai 3 Terabite

Pemerkosa Terbesar di Inggris

Crown Persecution Service mengatakan Reynhard adalah "pemerkosa paling produktif dalam sejarah hukum Inggris".

Reynhard Sinaga tertangkap ketika salah satu korbannya sadar, dan melakukan perlawanan sebelum ponselnya disita polisi.

Klaim Reynhard bahwa hubungan seks itu dilakukan atas dasar suka sama suka dianggap tak masuk akal oleh Jaksa Penuntut Iain Simkin.

Simkin mendasarkan argumentasinya dari bukti video, yang memperlihatkan salah satu korban pemerkosaan mendengkur ketika diperkosa Reynhard.

Ketika Kepolisian Manchester Raya melakukan pemeriksaan, mereka menemukan bukti kejahatan Reynhard yang mencengangkan.

Polisi menyita barang bukti 3,29 terabite berisi rekaman ketika Reynhard memerkosa korbannya, atau setara dengan 250 DVD.

Reynhard menunggu para korbannya di sekita bar dan klub malam, sebelum membawa mereka ke flatnya di Montana House, Princess Street, dengan dalih menawarkan tempat untuk minum atau menelepon taksi.

Sebelum memrkosa para korban, Reynhard membius mereka terlebih dahulu, hingga mereka tidak sadarkan diri.

Ketika para korban sadar, kebanyakan diantaranya tidak ingat akan hal yang terjadi.

Dalam pembelaannya, Reynhard mengatakan aksi tersebut dilakukan atas dasar kesepakatan bersama.

Dia dan masing-masing korban juga setuju untuk difilmkan sambil pura-pura tidur.

Reynhard disebut mencampurkan minuman alkohol dengan obat yang bernama GHB, disebut juga ekstasi cair, dan memberikannya kepada korban.

Kasus tersebut telah ditangani oleh kewenangan Inggris sejak Juni 2017 lalu.

Sedangkan Reynhard telah melakukan aksinya mulai sekitar 1 Januari 2015, atau selama dua setangah tahun.

Dikutip dari Kompas.com, Reynhard kemudian disebut oleh Hakim Suzanne Goddard sebagai terpidana yang tidak menunjukkan penyesalan atas perbuatannya.

Bahkan Reynhad mengatakan aktivitas seksual yang dilakukan bukan merupakan pemerkosaan melainkan atas dasar saling menyukai satu sama lain.

Reynhard melakukan aksinya di apartemen berlokasi di Montana House.

Para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan si 'predator setan' Reynhard Sinaga.

Juri diperlihatkan rekaman CCTV Sinaga meninggalkan flatnya untuk berburu korban ((dok. POLISI GREATER MANCHESTER))

Baca: Gara-gara Kasus WNI Diadili di Inggris, Akun Instagram Reynhard Sinaga Lainnya Diserbu Netizen

Kasus tersebut telah ditangani oleh kewenangan Inggris sejak Juni 2017 lalu.

Sedangkan Reynhard telah melakukan aksinya mulai sekitar 1 Januari 2015, atau selama dua setangah tahun.

Dikutip dari Kompas.com, Reynhard kemudian disebut oleh Hakim Suzanne Goddard sebagai terpidana yang tidak menunjukkan penyesalan atas perbuatannya.

Bahkan Reynhad mengatakan aktivitas seksual yang dilakukan bukan merupakan pemerkosaan melainkan atas dasar saling menyukai satu sama lain.

Reynhard melakukan aksinya di apartemen berlokasi di Montana House.

Reynhard Sinaga dikabarkan lahir di Jambi pada 1983 di Jambi.

Reynhard Sinaga memiliki tinggi badan sekitar 170 sentimeter.

Awalnya Reynhard datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007, dan telah tinggal selama 10 tahun sebelum akhirnya ditangkap pada 2 Juni 2017.

Selama 10 tahun tersebut, Reynhard disebut hidup dengan bantuan biaya dari sang ayah yang dilaporkan merupakan seorang bankir.

Selain membayar biaya kuliah, sang ayah disebut membiayai apartemen Reynhard di Montana House, tempat di mana dia mengintai calon korbannya.

Berdasarkan keterangan seorang teman Reynhard yang tinggal di Gay Village, Manchester, menyebut 'sang predator setan' merupakan sosok yang sopan.

"Dia (Reynhard) baik, lemah lembut, dan sopan. Saya tak bisa membayangkan dia bisa mendapatkan tiket tilang atau mengadu," ujarnya.

Selain itu, Reynhard Sinaga tidak pernah menceritakan tentang keluarganya maupun masa kecilnya.

Reynhard juga disebut tidak pernah menyembunyikan orientasi seksualnya, dan kerap terlihat di Canal Street maupun Gay Village.

Teman-temannya mengaku, mereka sama sekali tidak tahu jika Reynhard menjadi terdakwa kasus pemerkosaan terbesar di Inggris.

Setelah menempuh studi di Universitas Manchester sejak Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang Sosiologi, Reynhard bekuliahLeed University.

Namun Reynhard tak pernah menyelesaikan studi doktoralnya.

Reynhard sempat mengajukan tesis berjudul Sexuality and Everyday Transnationalism Among South Asian Gay and Bisexual Men in Manchester pada Agutus  2016.

Namun tersis Reynhard dinyatakan gagal, sehingga dia diminta untuk memperbaikinya.

(TribunnewsWiki.comDinar/Niken//Magi)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer