Pasalnya, kapal-kapal pencuri ikan asal China berani memasuki Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) perairan Natuna.
Bahkan kapal pencuri ikan itu dikawal oleh Kapal Coast Guard China.
Tak berhenti di situ, situasi semakin memanas ketika China mengklaim tidak melanggar kedaulatan Indonesia.
China mengatakan memiliki hak historis atas perairan tersebut.
Baca: Kabupaten Natuna
Baca: Kepulauan Riau
Terkait hal ini, Pemerintah Indonesia secara tegas menolak klaim tersebut.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dikutip dari tayangan Kompas.TV, Sabtu (4/1/2020).
Ia mengatakan Indonesia tidak pernah akan mengakui Nine Dash Line atau sembilan garis putus-putus yang menjadi dasar klaim China atas Natuna.
Tak hanya itu, TNI juga langsung menyiagakan personelnya di perbatasan Natuna.
Meski demikian, pemerintah menegaskan Indonesia tidak akan berperang dengan China.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Mahfud mengatakan pemerintah terus memperkuat pasukan di wilayah perairan Natuna Utara.
"Apa yang sudah diinstruksikan oleh presiden dan sebelum ini pun saya sudah bicara langsung dengan pihak Istana yang diwakili Mensesneg dua hari lalu, menyatakan sikap pemerintah tidak bergeser untuk kedaulatan itu. Dan minta agar kehadiran negara di sana direalisasikan," kata Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (6/1/2020).
"Dan kita sudah mulai merealisasikan, penguatan pasukan di sana sudah mulai bergerak," tambahnya.
Baca: Pelaku Penyerangan Novel Baswedan Ditangkap, Berikut Rangkaian Investigasi dan Komentar Mahfud MD
Baca: 22 Daerah Diberi Penghargaan Peduli HAM, Mahfud MD: Hak Asasi Bukan Hanya Soal Sipil dan Politik
Meski demikian, Mahfud menegaskan, peristiwa ini tidak dalam suasana berperang dan juga tak mengganggu perekonomian dan kebudayaan kedua negara.
"Tidak berperang kita. Kita mempertahankan kedaulatan. Oleh sebab itu urusan hubungan dagang, perekonomian, hubungan kebudayaan, hubungan apa pun dilanjutkan seperti biasa," tegasnya.
"Tugas Kemenko Polhukam mengamankan itu. Jadi tidak ada perang, tetapi tidak ada nego. Karena kalau menego berarti kita mengakui itu milik bersama," jelasnya.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan, pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh kapal ikan asing di wilayah ZEE Indonesia merupakan ancaman pelanggaran batas wilayah.
Namun, ia menegaskan tidak akan perang di Kabupaten Natuna Kepulauan Riau, menyusul masuknya kapal penjaga pantai China itu.