Tak Tahan Dikritik, Pelatih Manchester United Balas Omongan Mantan Pemain Arsenal

Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ole Gunnar Solskjaer dan Robin van Persie, berselisih paham.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Manchester United baru saja menerima kekalahan dalam lawatannya ke markas Arsenal, Stadion Emirates, dalam lanjutan pertandingan Liga Inggris pekan ke-21 atau pada hari Rabu (1/1/2020).

Melakoni laga tandang, Manchester United dipaksa menyerah 0-2 dari tuan rumah Arsenal.

Dua gol kemenangan Arsenal dicetak oleh dua pemain yang dianggap flop sejak awal musim, Nicolas Pepe dan Sokratis Papastathopoulos pada babak pertama sudah membuat Manchester United nelangsa.

Duel tersebut rupanya turut disaksikan oleh mantan pemain kedua klub tersebut, Robin van Persie.

Baca: Jadwal dan Live Streaming Pekan 21 Liga Inggris 2019-2020, Duel Klasik Arsenal vs Manchester United

Baca: Transfer Liga 1: Persija dan Persib Masih Loyo, Bali United Tergesit Rekrut Pemain Baru

Robin van Persie yang menonton duel antara Arsenal kontra Man United, terlihat kecewa seusai pertandingan.

Eks striker timnas Belanda tersebut kecewa lantaran reaksi yang ditunjukkan oleh pelatih Man United, Ole Gunnar Solskjaer, selepas laga berakhir.

"Ketika saya mendengarkan Ole Gunnar Solskjaer, dia terdengar seperti orang yang sangat baik," kata Van Persie dikutip Tribunnewswiki.com dari BT Sport, Sabtu (4/1/2020)

"Saya ingin melihatnya sedikit lebih garang, cukup marah saja."

"Saya melihat dia tersenyum setelah pertandingan."

"Itu bukanlah saat yang tepat untuk tersenyum," ujar Van Persie.

Baca: Jelang Debut, Arteta Tunjuk Legenda Arsenal dan Eks Manchester United sebagai Staf Pelatih

Baca: Arteta Resmi Latih Arsenal: Rekor Pelatih Termuda Klub, Cedera hingga Harapan Arsene Wenger

Mantan pemain Arsenal dan Manchester United, Robin van Persie menjadi pundit di BT Sports dan mengomentari Ole Gunnar Solskjaer. (BT sports)

Akibat kekalahan itu, tim Setan Merah tetap berada di peringkat kelima di klasemen sementara Liga Inggris.

Mereka tertinggal lima poin di belakang Chelsea yang bercokol di urutan keempat.

Di sisi lain, kekalahan tersebut menjadi kekalahan perdana pasukan Ole Gunnar Solskjaer kala menghadapi tim-tim Big Six Liga Inggris.

Man United dikenal perkasa kala menghadapi tim-tim elite tetapi justru melempem kala menghadapi tim medioker atau tim kecil di Liga Inggris.

Reaksi balasan Ole Gunnar Solskjaer

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer membalas komentar Robin van Persie yang menyinggung ekspresi dan gaya melatihnya di pertandingan melawan Arsenal.

Pasca  pertandingan Arsenal melawan Manchester United (1/1/2019), pemain yang pernag bermain The Red Devils, Robin van Persie memberikan komentar mengenai Ole Gunnar Solskjaer.

"Dia harus lebih kejam di beberapa kesempatan," ucap Van Persie mengenai Solskjaer.

"Ini (setelah kalah dari Arsenal) bukanlah saat yang tepat untuk tersenyum," ujar Van Persie.

Baca: Tren Buruk Manchester United, Posisi Ole Gunnar Solskjaer di Ujung Tanduk, Deja Vu Mourinho?

Baca: Bermain Apik Pasca Cedera, Paul Pogba Justru Disemprot Legenda Manchester United

Ole Gunnar Solskjaer tersenyum saat dinterview pascalaga kontra Arsenal, 1 Januari 2020. (BT Sports)

Rupanya hal tersebut langsung memicu kekesalan Solskjaer.

Menurut Solskjaer, Van Persie tidak berhak untuk mengomentari gayanya dalam melatih.

"Saya tidak tahu Robin dan Robin juga tidak mengenal saya," kata Solskjaer.

"Dia tidak punya hak untuk mengkritik gaya melatih saya dan saya tidak akan berubah. Itu pasti."

Wajar jika Solskjaer merasa seperti itu, karena memang ia sudah cukup tegas dalam mengelola skuad dan pemain Man United.

Di beberapa kesempatan, Solskjaer pernah bertindak tegas kepada pemainnya yang kurang disiplin.

Sebagai contoh, ia pernah memberikan peringatan keras kepada Jesse Lingard setelah mengunggah video kontroversial pada musim panas kemarin.

Solskjaer juga pernah mendepak Anthony Martial dari skuad utama Man United karena dianggap malas-malasan dalam latihan pada April lalu.

Baca: Hasil Liga Inggris Pekan 19: Liverpool dan Manchester United Berpesta Gol di Boxing Day

Baca: Performa Jeblok, Manchester United Musim Ini Dicap Sebagai yang Terburuk di 30 Tahun Terakhir

Manchester United di musim 2019-20. (bbcsport)

Mencontoh cara Ferguson

Kedisiplinan memang pantas Ole Gunnar Solskjaer terapkan dalam timnya.

Meski begitu, tegas bukan berarti tak bisa memberikan keleluasaan dan harus selalu memarahi pemainnya.

Sir Alex Ferguson yang dikenal keras, sangat disiplin dan tak segan memaki-maki para pemainnya sendiri pun ternyata bisa sewaktu-waktu berlaku bagaikan pelatih yang santai.

Misalkan para pemain Manchester United yang mabuk atau pesta pada malam Tahun Baru atau hari libur.

Menurut mantan gelandang ikonik Manchester United, Luis Nani, dirinya tidak merasakan "kekejian berlebihan" ketika membela Manchester United yang dibesut Sir Alex Ferguson.

Nani mengungkapkan, Ferguson membiarkan pemainnya tetap latihan meskipun setengah sadar alias dalam kondisi mabuk.

Ferguson secara tak langsung memberikan hadiah pada pemain yang menikmati pesta semalaman dengan latihan yang lebih rileks.

Luis Nani dan Sir Alex Ferguson. (en24.news)

"Kalau saya dapat hari libur, contohnya, saya bisa senang-senang di hari spesial seperti Natal atau Tahun Baru."

"Tidak ada yang peduli soal itu di Inggris," terang Nani yang kini membela Orlando City, dikutip dari Tribuna Expreso.

"Pada tahun baru, kami bahkan pergi latihan dalam kondisi mabuk dan pelatih tidak peduli."

"Di samping itu (Sir Alex) sudah tahu bagaimana berhadapan dengan pemain dalam keadaan itu dan paham situasinya dengan mengatakan, 'ini hari yang spesial, saya tak akan banyak menuntut'."

"Kita sudah bermain sepanjang tahun."

"Jika pada satu hari Wes Brown mabuk, lantas apa yang mesti kita lakukan?"

"Rasanya senang, saat-saat harus santai, merasakan hal yang berbeda di latihan dengan bercanda."

"Saya tak bohong, karena saya suka keluar malam," ujar mantan pemain timnas Portugal tersebut.

Bursa transfer Manchester United

Pelatih Ole Gunnar Solskjaer telah mengonfirmasi Nemanja Matic akan tetap di Manchester United, setidaknya hingga akhir musim ini.

Dilansir dari Manchester Evening News, Matic dikabarkan terbuka untuk meninggalkan United pada Januari ini.

Tetapi, cedera yang diterima Scott McTominay dan Paul Pogba mengharuskan Solskjaer menahannya keluar agar United memiliki beberapa opsi di lini tengah mereka.

"Nemanja akan tinggal di United," kata Solskjaer.

"Dia (Matic) sudah bekerja keras untuk kembali dan sekarang dia ada di sini."

"Dia bermain dengan baik."

Baca: Hasil Liga Inggris Pekan 18: Siklus Aneh Manchester United hingga Mourinho Dikalahkan Muridnya

Baca: Jelang Chelsea vs Liverpool: Pujian Klopp Untuk Lampard dan Peluang Chelsea Kalahkan Lawan

Nemanja Matic, jarang bermain di musim 2019-20. (zimbio.com)

Pemain 31 tahun itu tidak banyak mendapatkan kesempatan untuk bermain pada musim ini.

Dia hanya tampil sebanyak sembilan kali bersama United.

Matic bisa keluar dari tim pada akhir musim ini, tetapi United tetap memiliki opsi untuk mengikatnya di klub sampai 2021.

"Selalu ada peluang (kontrak baru), tentu saja ada," ucap Solskjaer.

"Jika seorang pemain keluar, Anda harus siap dan mengambil kesempatan, saya pikir dia baik-baik saja," tambahnya.

Sebelumnya, United telah menjual gelandang mereka, Marouane Fellaini, ke Klub Cina, Shandong Luneng FC.

Gelandang Ander Herrera juga berangkat ke Paris Saint-Germain dengan status bebas transfer pada musim panas lalu, sehingga stok lini tengah mereka memang tipis.

United gagal merekrut seorang gelandang untuk menggantikan Fellaini ataupun Herrera.

Setan Merah ingin merekrut gelandang Paris Saint Germain, Adrian Rabiot pada musim lalu, tetapi gagal mendapatkannya.

Rabiot lebih memilih untuk bergabung dengan Juventus setelah Manchester United gagal mengamankan tiket ke Liga Champions di akhir musim lalu.

(Tribunnewswiki.com/Bolasport.com/Haris/Beri Bagja/Adi Nugroho/Guntur Aji)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer