Tagihan Pengobatan Sang Ayah Capai 37,5 Juta, Perempuan Ini Justru Berterima Kasih pada BPJS

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bukti tagihan pengobatan ayahanda Terry Perdanawati di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta. Dalam surat tersebut tertulis total biaya pengobatan sang ayah mencapai Rp. 37,5 juta.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kisah Terry Perdanawati, warga asli Kota Yogyakarta yang kini tinggal di Minnesota, AS, menjadi viral.

Hal tersebut lantaran Terry membagikan pengalaman sang ayah yang melakukan pengobatan di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta pada 9-29 Desember 2019 lalu.

Terry tak sungkan mengungkap total biaya pengobatan sang ayah yang melakukan operasi besar di rumah sakit tersebut.

Tak tanggung, nominal dua digit senilai Rp. 37.550.201 terpampang jelas dalam bukti tagihan yang di unggah Terry pada akun Twitter pribadinya.

Namun Terry justru berterima kasih kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca: Deretan Kebijakan Baru Jokowi Tahun 2020: Gaji PNS, Tarif Listrik hingga Iuran BPJS

Baca: Jangan Lupa, Iuran BPJS Kesehatan Naik Mulai Hari Ini, Cek Rinciannya

Kronologi

Dikutip dari Tribunnews.com, pada awalnya, ayahanda Terry, M. Zaini, mengeluh nyeri pada kakinya hingga menjadi bengkak.

Bahkan warga Wirobrajan, Kota Yogyakarta tersebut mulai tidak bisa berjalan karena nyeri dan bengkak di kakinya.

Keluhan tersebut sudah dirasakan sang ayah sejak awal Desember 2019.

Karena itulah keluarga memutuskan membawa Zaini ke sebuah klinik yang merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Faskes I) sesuai keanggotaan BPJS.

Dari klinik tersebut, ayah Terry kemudian dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta yang dianggap memiliki fasilitas kesehatan lebih memadai.

Sang ayah harus dirujuk lantaran harus menjalani scan MRI.

Selain itu dimungkinkan penyakit sang ayah harus ditangani dokter spesialis saraf.

"Kemungkinan akan bedah saraf di tulang belakang."

"Fasilitasnya di RS kecil yg dkt rmh itu gak memadai, jadi harus ke RS Sardjito," tulis Terry.

Sehari kemudian, ayah Terry dibawa ke RS Sardjito dan melakukan rawat inap.

Benar, untuk sembuh, ayah Terry harus segera operasi.

"Bpk nunggu hampir 2 minggu utk jadwal operasinya, sambil opname dan dipantau keadaannya oleh dokter."

"Kemudian operasi. Lalu seminggu lebih opname pemulihan," lanjut Terry.

Karena itu, sang ayah harus rawat inap selama tiga minggu karena proses menunggu jadwal operasai serta pemulihan pascaoperasi.

Padahal dalam bukti tagihan, tertulis jika sang ayah menjalani rawat inap di sebuah kamar kelas I.

Kamar dengan kelas tersebut memang dikenal memiliki tarif inap dan pengobatan cukup menguras kantong.

Terry berterima kasih pada BPJS

Setelah sang ayah dinyatakan sembuh, Terry menerima tagihan biaya perawatan dan operasi yang dikirimkan sang adik.

Terry terkejut ketika mengetahui total biaya berobat sang ayah mencapai Rp. 37.550.201.

Namun, setelah diteliti lebih lanjut dan membaca ulang surat tagihan, Terry seketika mengucap syukur.

Meskipun tertera nominal tagihan yang membengkak, Terry rupanya tak membayar sepeser rupiah pun alias Rp 0.

Pasalnya, biaya pengobatan dan perawatan sang ayah telah ditanggung BPJS.

Berterima kasih pada masyarakat yang tidak menunggak BPJS

Baca: BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan)

Baca: BPJS Kesehatan: JKN KIS Tanggung Penderita Gangguan Jiwa Agar Tidak Ada Joker-Joker Lainnya

Terry menambahkan, hal inilah yang menjadi alasan kenapa ia tetap membayar BPJS meskipun kini dirinya tidak sedang tinggal di Indonesia.

Terry ingin BPJS tetap ada agar orang lain termasuk keluarga yang membutuhkan bisa terbantu.

"Eh nggak taunya, org yg membutuhkan itu ya termasuk orang tuaku juga," tulis Terry.

Ia juga berkisah, saat masih SMP kedua orangtua sakit dan tidak tahu persis berapa biaya pengobatannya.

"Tapi yg pasti tiba-tiba keadaan keuangan keluarga kami morat-marit," kata dia.

Hal inilah yang membuat sang ayah trauma sehingga saat jatuh sakit, ayah enggan ke dokter.

"Takut ntar keluar biaya mahal lagi," lanjutnya.

Bahkan ketika keluarganya bergabung menjadi peserta BPJS, sang ayah masih sangat susah untuk diajak periksa ke dokter.

"Baru setahunan ini akhirnya mau. Tapi ttp takut kalau nanti kena biaya besar."

"Aku bilang sih ya udah ntar kalau ada biaya-biaya biar aku yg usahakan. Biar Bapak santai aja."

"Ya walaupun kalau 37,5 jt juga aku ya gak ada duitnya juga sih ya," sambung Terry.

Beruntung, dengan adanya BPJS, semua biaya rumah sakit mulai perawatan, pengobatan, hingga operasi, gratis.

"Jadi aku gak pusing kudu sediain duit segitu langsung."

"Skrg tinggal semangat kerja aja buat lanjut bayar BPJS-nya aku dan keluarga. Semoga bermanfaat buat org lain juga," kata Terry.

Di akhir cuitan, Terry berucap terima kasih kepada warganet yang sudah membayar BPJS.

Sebab secara tidak langsung, ikut membayari biaya pengobatan sang ayah.

Terry memang mengakui jika sang ayah adalah peserta BPJS JKN Non PBI.

Hal tersebut yang membuat sang ayah bisa dirawat inap dengan fasilitas kamar kelas I di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta.

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, TRIBUNNEWS/Sri Juliarti)



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer