Awal tahun baru 2020, kawasan Jabodetabek diguyur hujan deras hingga diterjang banjir.
Sebagian orang menyebut banjir tahun ini sebagai yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Banjir tersebut berdampak besar.
Yang terbaru, satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumah dalam kondisi yang mengenaskan, Jumat (3/1/2020) dini hari.
Pasangan suami-istri Mahmudi (35) dan Ayu Maryana (29) serta kedua anaknya, Selvia (9) dan Maheza (5) diduga tewas akibat keracunan gas buang genset di rumahnya.
Rumah Mahmudi beralamat di Jalan Kayu Mas Selatan, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Adrian menceritakan, awalnya kondisi rumah korban dan di sekitarnya mati lampu sejak terendam banjir.
Mahmudi yang memiliki genset kemudian menyalakan mesin tersebut.
"Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan kakak ipar korban bernama Imam (47), saksi melihat genset masih menyala pada jam 7 pagi kemarin, karena rumah korban mati lampu," kata Arie saat dikonfirmasi, dikutip dari Warta Kota.
Kemudian, Imam kembali lagi ke rumah tersebut untuk mengantarkan makanan.
Namun, genset diistirahatkan oleh Mahmudi.
Setelah itu, pada pukul 23.00 WIB, saksi kembali lagi ke rumah tersebut untuk mengantarkan makanan.
Ia pun terkaget-kaget lantaran menemukan empat orang anggota keluarganya sudah dalam kondisi tak bernyawa.
"Para korban ditemukan meninggal dengan kondisi mengeluarkan darah dari hidung dan badannya membengkak bewarna merah," ucapnya.
Anggota Polsek Pulo Gadung yang mendatangi lokasi pada pukuk 01.00 WIB, tak menemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh keempat korban.
Mereka langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses otopsi.
Sebuah kampung di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor mendadak berubah menjadi sepi tak berpenghuni.
Kondisi ini terjadi sejak hari pertama tahun baru 2020.
Sejak saat itu, ratusan warga yang tinggal di sana, ramai-ramai meninggalkan kampung tersebut.
Dua kampung itu seperti menjadi kampung mati di Bogor lantaran tak ada penghuninya
Dua kampung ini adalah Kampung Sinar Harapan dan Kampung Banar yang dihuni sekitar 60 lebih kepala keluarga (KK).
Kamis (2/1/2020), di dalam area kawasan kampung ini sama sekali tak ada satu pun warga.
Rumah-rumah yang ada tampak kosong tak berpenghuni termasuk sejumlah warung yang juga tampak tutup.
Tidak adanya aktifitas warga seperti pada umumnya menjadikan kondisi perkampungan ini cukup sepi.
Kendaraan motor roda dua termasuk mobil yang diparkir di depan rumah warga juga tampak dibiarkan dan ditinggal pemiliknya.
Selain itu terpantau, sebuah bangunan rumah yang tengah dibangun oleh warga juga tampak dibiarkan terbengkalai.
Tidak hanya itu, kampung ini juga sama sekali tidak teraliri listrik seperti sebelumnya.
Kondisi ini terjadi pasca longsor yang menerjang dan berhasil menyapu sejumlah rumah warga hingga rata dengan tanah pada Rabu (1/1/2020) pagi.
Selain itu, di hari kejadian longsor tersebut, semua akses jalan perkampungan ini juga tertutup longsor yang terjadi di titik-titik lain.
Ditambah pula, muncul retakan tanah yang tersebar cukup banyak di area kampung.
Ratusan warga yang tinggal di perkampungan ini, semuanya telah mengungsi ke tempat-tempat lain.
"Kosong semua, ditinggalin, mau (rumah) ancur, mau enggak, ditinggal pokoknya.
Soalnya rawan (bencana longsor)," kata Ade Kosasih, ketua RT setempat kepada TribunnewsBogor.com.
Dia menjelaskan bahwa di hari kejadian sebelum longsor terjadi di waktu subuh, turun hujan yang cukup deras.
Lumpur memasuki rumah warga sekitar 06.00 WIB pagi disusul gerakan material tanah dan pohon.
"Bangun tidur 05.30 WIB keluar rumah, lihat hujan gede, ya udah masuk lagi.
Jam 06.00 WIB, saya keluar lagi, saya lihat banyak lumpur di jalan dan masuk rumah.
Saya lari ke atas sama temen. Tanah, pohon-pohon, rumah pada gerak," kata Ade.
Tak sempat memberi tahu seluruh warga, longsor tiba-tiba terjadi dan menyapu sejumlah rumah.
Beberapa warga bahkan tertimbun longsor dalam kejadian ini.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 4 orang warga Kampung Banar atau Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya ditemukan tewas tertimbun longsor.
Mereka tertimbun longsor setelah Desa Harkatjaya dilanda cuaca buruk di awal tahun baru 2020 pada Rabu (1/1/2020) pagi.
Berdasarkan data dari Posko Bencana Longsor Desa Harkatjaya, masih ada 3 warga yang hilang diduga masih tertimbun longsor.
"Kita masih pencarian," kata Sekcam Sukajaya, Ridwan kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (2/1/2020).