Banjir yang terjadi pada 1 Januari 2020 tersebut masih dirasakan oleh masyarakat.
Namun di beberapa daerah, ketinggian banjir mulai surut, Kamis (2/1/2020).
Salah satunya di Jalan Nurul Iman RT 07/RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.
Baca: Tentang Zero Run Off, Strategi Atasi Banjir dan Krisis Air ala Anies Baswedan: Air Hujan Ini Rahmah
Baca: Viral Video Kisah Pria Terjang Banjir Demi Beri Bantuan Bawakan Makanan untuk Teman-temannya
Dikutip dari Kompas.com, salah satu warga sekitar mengatakan banjir surut sejak pukul 05.00 WIB.
Terlihat lokasi di wilayah ini penuh dengan barang-barang warga yang sedang mereka bersihkan.
Sebagian barang-barang tersebut diselimuti lumpur dan kotoran banjir.
“Pas udah surut langsung mulai ngeluarin barang-barang,” ujar Pupu (45), salah satu warga RT 07/RW 04.
Baca: Korban Meninggal Banjir Jabodetabek Capai 16 Orang, Presiden Jokowi Serukan Kerja Bersama
Baca: Gaya Kece Yuni Shara Saat Kebanjiran Viral, Ternyata Sempat Kesetrum Juga
Ia menjelaskan bahwa banjir telah menggenangi rumah warga selama lebih kurang 24 jam.
Terhitung dari awal masuknya air ke rumah warga pada Rabu (1/1/2020) pukul 03.00 WIB.
Hingga mulai surut pada Kamis (2/1/2020) pukul 05.00 WIB.
Pakaian yang kotor dan terkena banjir, dicuci warga di sisa air banjir yang masih tertampung di lapangan.
Baca: FILM - Partikelir (2018)
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 2 Januari 1971 - Tangga Stadion Ibrox Roboh, 66 Suporter Tewas, 200 Terluka
Dimana lapangan tersebut posisinya lebih rendah dari rumah warga.
Hal itu dilakukan warga karena kurangnya pasokan air bersih.
“Enggak ada air karena kan listrik mati,”
“Jadi cuci baju sama ngepel pakai air sisa banjir dulu,” ujar Pupu.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Cuaca Ekstrem Landa Sebagian Besar Pulau Jawa dan Sulawesi hingga 7 Januari
Baca: Alec Benjamin
Berbeda dengan warga yang posisi rumahnya rendah dan terendam lebih kurang 2 meter.
Mereka mengambil air bersih dari pompa air manual milik warga yang rumahnya tak terkena banjir.
"Ngambil air bersih di (rumah warga) atas.”
“Ada yang punya pompa air tapi mompanya manual pakai tangan," ujar Pupu.
Baca: A Quite Place 2 yang Akan Tayang Bulan Maret, Resmi Rilis Trailer Pada Hari Rabu, 1 Januari 2020
Baca: FILM - Once Upon a Time in China (1991)
Air bersih ini mereka pakai untuk mencuci peralatan masak dan makan, seperti panci, wajan, piring, gelas, dan sebagainya.
Kurangnya pasokan air bersih membuat warga membeli air putih kemasan untuk konsumsi sementara.
Setelah air surut pukul 05.00 WIB dini hari, Pupu membersihkan rumahnya dengan hati-hati.
Sebab ia juga mendapatkan ular dan belut masuk ke dalam rumahnya yang terbawa oleh banjir.
Baca: Leptospirosis
Baca: Tes Kepribadian - Anjing atau Kucing? Gambar Pertama yang Kamu Lihat Ungkap Siapa Kamu Sebenarnya
Disisi lain para korban banjir di Cipinang Melayu membutuhkan baju layak pakai.
Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaiman mengatakan, baju layak pakaiu yang tersedia di posko pengungsian di Masjid Universitas Borobudur tak mencukupi kebutuhan para mengungsi.
Hingga Kamis (2/1/2020) pagi, tercatat 926 warga Cipinang Melayu mengungsi di Masjid Universitas Borobudur.
“Mungkin ada beberapa pakaian layak pakai yang kurang,”
“Karena kondisi rumah terendam dan juga pakaian banyak yang tidak sempat dibawa,” kata Agus saat ditemui di Masjid Universitas Borobudur, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis.
Baca: Korban Meninggal Banjir Jabodetabek Capai 16 Orang, Presiden Jokowi Serukan Kerja Bersama
Baca: Albert Arenas Ovejero
Menurut catatan Badan Nasional Penanggunalangan Bencana (BNPB), terdapat tujuh kelurahan dari empat kecamatan di Jakarta dilaporkan terendam banjir.
Ketujuh kelurahan itu tersebar di Jakarta Pusat, Selatan, Utara dan mayoritas Jakarta Timur.
Ketujuhnya adalah:
- Kelurahan Makasar,
- Kelurahan Pinang Ranti,
- Halim Perdana Kusuma,
- Kampung Melayu,
- Rorotan,
- Rawa Buaya, dan
- Manggarai Selatan.
Selain di Jakarta, banjir juga melanda merendam sejumlah daerah di Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Lebak.
Masyarakat yang ingin mengirimkan bantuan seperti obat-obatan hingga selimut untuk korban banjir, bisa meletakkan bantuannya ke posko logistik di lima wilayah DKI Jakarta.