Namun, tidak semua wilayah di Indonesia akan dilalui oleh Gerhana Matahari Cincin ini.
Wilayah yang paling ideal untuk melihat Gerhana Matahari Cincin salah satunya di wilayah Aceh.
Gerhana Matahari Cincin yang terjadi Aceh memiliki durasi paling lama yaitu sekitar 3 menit 16 detik, sedangkan wilayah tercepat yang akan dilewati oleh Gerhana Matahari Cincin yaitu Kalimantan Barat sekitar 1 menit 30 detik.
Namun, Fenomena Gerhana Matahari Cincin ini tidak aman jika dilihat langsung dengan mata telanjang.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau agar masyarakart tidak melihat peristiwa gerhana ini secara langsung.
Baca: Tak Sempat Salat Gerhana Berjamaah, Salat Kusuf Bisa Dilakukan Sendirian, Begini Niat dan Rukunnya!
BMKG mengimbau masyarakat untuk menggunakan kacamata gerhana atau menggunakan teleskop yang sudah di lengkapi filter untuk menyaring cahaya matahari yang masuk ke mata.
Dikutip dari Austalian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency, normalnya cahaya matahari memiliki intensitas yang sangat tinggi sehingga berbahaya jika dilihat oleh mata telanjang untuk waktu yang lama.
Cahaya matahari dapat menyebabkan mata mengalami kerusakan retina dan mambu menyebabkan kerusakan permanen pada retina.
Matahari saat gerhana bisa lebih nyaman dilihat karena seolah meredup, namun peristiwa ini tetaplah berbahaya, karena pupil di lensa mata tidak dapat bereaksi dengan tepat pada level kontras.
Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata bekerja dengan mengukur cahaya secara keseluruhan di lingkungan sekitar.
Jadi, saat memandang cahaya matahari saat gerhana pupil mata tidak menutup melainkan melebar sehingga cahaya yang masuk akan terfokus langsung ke retina.
Cahaya yang kuat dari peristiwa tersebut pun akan bebas masuk ke mata tanpa adanya penghalang dan dapat merusak retina.
Baca: Link Live Streaming Gerhana Matahari Cincin Kamis, 26 Desember 2019 dari BMKG