Kabar ini berawal dari cuitan akun @emerson_yuntho.
Cuitan tersebut diunggah pada Minggu (22/12/2019).
Berikut isi cuitan tersebut:
"Nitizen. Butuh bantuannya telah hilang Bapak @sn_setyanovanto Hingga kemarin belum kembali ke tempat tinggalnya Sukamiskin Bandung. Kulit putih. Usia 62 tahun. Ada hadiah bagi siapapun yang memberi informasi. Cc @Kemenkumham_RI @OmbudsmanRI137," tulis akun @emerson_yuntho.
Dikutip dari Kompas.com, Emerson merupakan mantan Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW).
Terkait kabar ini, Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kemenkumham Bambang Wiyono menyatakan jika narasi tentang Setya Novanto hilang dari lapas Sukamiskin adalah Hoaks.
Baca: Huni Sel Luas dan Mewah di Sukamiskin, Setya Novanto Tempati Ruang Bekas Fasilitas Umum Narapidana?
Baca: Setya Novanto Ditahan di Kamar High Risk Gunung Sindur dan Tak Boleh Dikunjungi Keluarga Sebulan
Kepastian tersebut disampaikan Bambang setelah pihaknya menghubungi Kalapas Sukamiskin Abdul Karim.
Ia mengatakan, saat ini Setnov masih dalam masa hukuman di Lapas Sukamiskin.
"Itu kabar tidak benar, Setnov masih ada di dalam lapas Sukamiskin," ujar Bambang seperti dilansir oleh Kompas.com, Selasa (24/12/2019).
Bambang juga memberitahukan jika saat ini Setnov memang sedang tidak ada di kamar tahanannya dikarenakan kamar tahanan Lapas Sukamiskin sedang dalam perbaikan dan baru akan selesai pada 31 Desember 2019.
Maka dari itu, Setnov dan warga binaan lainnya dipindah ke ruangan lain seperti aula dan masjid.
"Setnov sekarang di ruangan rame-rame. Tidak dikamar sendiri. Nama ruangannya ruangan pesantren," jelas Bambang.
Bambang mengatakan, apabila memasuki hari-hari khusus, di ruangan tersebut juga diadakan pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain.
Hal itu menurut Bambang guna menghindari kejenuhan dari warga binaan yang menghuni lapas Sukamiskin.
Ia mengimbau agar masyarakat tidak kembali membuat isu-isu yang negatif seperti ini.
Baca: Sebagai Komitmen Pencegahan Korupsi, KPK Tunggu Laporan LHKPN Staf Khusus Jokowi-Maruf Amin
Baca: Dilantik Siang Ini, Berikut Bocoran hingga Tugas dari Dewan Pengawas KPK
"Kita selalu mencoba untuk memberikan pembinaan bagi warga binaan, agar kembali ke masyarakat menjadi warga negara yang baik," terang dia.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Lapas (Kalapas) Sukamiskin Abdul Karim.
Dikutip dari Tribunnews, Abdul Karim memastikan jika kabar tentang hilangnya Setnov dari Lapas Sukamiskin adalah hoaks.
Abdul Karim juga menegaskan jika Setya Novanto saat ini masih menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin tersebut.
"Saya pastikan itu hoaks. Dia ada di sini menjalani hukuman," ujar Abdul Karim.
Ia mengatakan, sejak Oktober, semua kamar tahanan di Lapas Sukamiskin sedang dalam perbaikan dan akan selesai pada 31 Desember 2019.
Saat dikonfirmasi mengenai cuitannya tersebut, Emerson membenarkan bahwa dirinyalah mengunggah narasi tersebut di akun Twitter miliknya.
Emerson mengungkapkan jika dirinya mengunggah tweet tersebut lantaran saat disidak oleh Ombudsman pada Jumat (20/12/2019), Setya Novanto tidak ada di ruangannya.
Baca: Meski Dapat Grasi dari Jokowi, Annas Maamun Masih Berstatus Tersangka KPK pada Kasus Ini
Baca: Sikap Mahfud MD soal Perppu KPK Setelah Jadi Menko Berubah Total: Gak Ada Gunanya Berharap sama Saya
"Pas disidak sama ombudsman kan orangnya ga ada. Ruangannya digembok," ujarnya septi dilansir Kompas.com, Selasa (24/12/2019).
Diberitakan sebelumnya, Ombudsman mengunjungi Lapas Sukamiskin pada Jumat (20/12/2019).
Dilansir oleh Kompas.com, berdasarkan keterangan Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala, secara keseluruhan, sudah ada perbaikan di lapas untuk kamar para terpidana.
Namun, Adrianus masih mendapati bahwa kamar mantan Ketua DPR RI Setya Novanto lebih luar daripada kamar tahanan lainnya.
Baca: Kisah Pensiunan TNI Dibuang ke Sumur di Kebun Kosong, 5 Hari Bertahan Hidup dengan Kaki Patah
Baca: Dipastikan Melatih Timnas Indonesia, Inilah Momen Unik dan Istimewa Shin Tae-yong
Begitu pula dengan sel terpidana kasus korupsi lainnya yaitu mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Menurut Adrianus, hanya dinding sel Setnov serta Nazaruddin yang mengalami perubahan.
"Pada konteks kamar Setnov dan Nazaruddin, rasanya hanya dinding yang berubah tapi untuk tempat tidur, kemudian juga beberapa lemari utama dan lantai cuma dibiarkan," ujar Adrianus, dikutip dari tayangan Kompas TV.
Bahkan kamar Setya Novanto dikunci dengan gembok sensor sidik jari.
Kendati demikian, anggota Ombdusman RI Adrianus Meliala mengatakan bahwa telah terjadi perubahan signifikan.
"Secara umum sudah berubah semua, dulu ada kitchen set, gantungan-gantungan, tempat tidur double yang atas bawah, sekarang sudah berubah semua," kata Adrianus.
Ke depannya, Adrianus berharap adanya perbaikan agar standar yang sama dapat berlaku bagi seluruh narapidana.