Kisah Pensiunan TNI Dibuang ke Sumur di Kebun Kosong, 5 Hari Bertahan Hidup dengan Kaki Patah

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evakuasi pensiunan TNI yang dibuang di sumur tua setelah dipukuli perampok. Radimin (57) bertahan hidup 5 hari hanya mengandalkan air hujan. Sementara itu dirinya tak bisa bergerak lantaran kakinya patah.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Peristiwa mengejutkan terjadi di Lingkungan Ngancar, Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (02/04/2017) siang.

Serang pria ditemukan terjebak di dalam sumur kering dengan kedalaman sekitar 15 meter.

Pria tersebut benama Radimin (57), warga Sarirejo RT 02/RW 08, Kaliwungu, Kabupaten Kendal. 

Radimin mengaku dirinya dirampok dan dibuang ke sumur tempat dirinya ditemukan sejak Selasa, (28/03/2017).

Berikut kisah lengkapnya seperti yang dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com dan Grid.id.

Baca: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD)

Baca: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU)

Dihadang pria tak dikenal di Bawen

Setelah bersilaturahmi di kediaman orangtuanya di Yogyakarta, Radimin memutuskan untuk pulang ke Kendal sendirian.

Pada Senin (27/03/2019) Radimin sampai di wilayah Bawen, Semarang.

Namun tak ingin langsung pulang, Radimin mengemudikan motor matic Yamaha Xeon miliknya ke arah Solo dan mampir ke Lopait, Tuntang.

Radimin hendak membeli beberapa perkakas memasak seperti wajan, cetakan kue, dan sotil atau spatula.

Namun nahas, belum sampai ke tempat tujuannya, Radimin dihadang okeh dua orang pria tak dikenal di sekitar pintu keluar Tol Bawen.

"Saat mau pulang, tepatnya di tanjakan setelah pintu keluar tol Bawen, saya dihentikan oleh dua orang tidak dikenal," kata Radimin.

Dipukuli di dalam mobil

Tanpa diduga, dua pria tersebut langsung memasukkan Radimin ke dalam mobil Toyota Kijang Grand Extra warna merah.

Sayangnya Radimin tak hafal nomor polisi kendaraan tersebut.

Di dalam mobil, Radimin kemudian dipukuli dan diinjak-injak hingga tidak sadarkan diri.

Ketika sadar sudah berada di dasar sumur

Radimin mulai sadar keesokan harinya pada Selasa (28/3/2017) siang dan mengetahui jika dirinya berada di sebuah sumur tua.

Radimin tersadar lantaran terkena air hujan yang jatuh ke dalam sumur.

Menyadari dirinya telah dibuang, Radimin mencoba menghubungi keluarganya melalui ponsel yang masih berada didekatnya.

"Seperti mimpi saja, saya sadar dalam posisi di dalam sumur. Setelah itu saya pakai ponsel saya untuk telepon anak dan isteri sampai baterainya habis," kata Radimin.

Namun usaha Radimin tersebut gagal lantaran sinyal susah didapatkan dari sumur yang diketahui memiliki kedalaman 15 meter tersebut.

Radimin terus berusaha menghubungi keluarganya hingga baterai ponselnya habis.

Di dalam sumur, Radimin tidak bisa banyak bergerak lantaran sekujur tubuhnya merasa nyeri, terutama bagian kakinya.

Sehingga dirinya hanya bisa menggeliat kecil untuk mengatasi pegal yang dirasakan.

"Hanya bisa ugat-uget seperti belut, akhirnya saya pasrah dan terus berdoa," ungkapnya.

Ketika ditanya bagaimana dirinya bisa memperkirakan telah terjebak selama 5 hari, Radimin mengungkap perhitungan tersebut didapatnya dari pergerakan matahari.

"Saya tahunya sudah ganti hari jika matahari tepat diatas sumur, berarti itu sekitar jam 12 siang. Itu saja," ujarnya.

Baca: Pria di Semarang Tega Racuni Istri yang Hamil 8 Bulan, Terungkap Pernah Jual Istri Jadi PSK

Baca: Jelang Laga Kontra PSIS Semarang di Hadapan Bobotoh, Dua Pemain Persib Bandung Dikabarkan Cedera

Bertahan hidup hanya dengan air hujan

Kondisi sumur yang rupanya telah mati alias kering, Radimin bertahan hidup dengan menegadahkan mulut ketika hujan datang.

Kadang dirinya menampung air hujan dengan menggunakan kaus yang dikenakannya.

Selama lima hari terjebak dalam sumur Radimin juga tidak mengonsumsi makanan apapun.

Mendapatkan pertolongan

Hingga pada hari ke-5, seorang pencari rumput, Mukimin, mendengar suara mirip kucing menangis.

"Awalnya saya kira suara kucing menangis, suara tangisannya meringik. Setelah dekat, saya kaget dari dalam sumur ada suara orang minta tolong," kata Mukimin.

"Lalu saya tanya, kamu manusia bukan? dia jawab, 'orang'," ucapnya.

Mendengar penjelasan singkat Radimin yang mengaku sebagai korban perampokan, Mukimin memberitahu warga lainnya.

"Pas sampai jalan, saya ketemu orang, saya beritahu. Kemudian informasinya menyebar," ucap Mukimin.

Setelah mendapatkan laporan dari warga, regu penyelamat dari SAR Bumi Serasi dan BPBD segera ke lokasi kejadian yang berada di sebuah kebun kosong.

Upaya penyelamatan yang berlangsung selama hampir satu jam tersebut dilakukan dengan menggunakan alat utama vertical rescue.

Dua orang petugas yang turun ke dalam berhasil mengevakusi Radimin sekitar pukul 10.48 WIB.

Saat ditemukan, Radimin dalam  kondisi lemah dan segera dilarikan ke RSUD Ambarawa untuk mendapatkan penanganan medis.

Alami patah kaki

Baca: Selain Bisnis Hotel, Erick Thohir Singgung BUMN Diisi Pensiunan dan Minim Lapangan Kerja

Baca: Putra Pensiunan Brigjen Tak Percaya Ayahnya Rencanakan Teror Bom di Aksi 212 : Saya Bingung

Dari hasil pemeriksaan medis di RSUD Ambarawa, Radimin diketahui mengalami patah tulang kaki sebelah kiri.

Tepatnya di bagian tulang dekat dengan mata kaki.

Selain itu, ditemukan pula luka lebam dan robek kecil di bagian perut serta dada Radimin.

Sepeda motor dan uang lenyap 

Radimin kemudian diketahui sebagai seorang purnawirawan atau pensiunan TNI yang terakhir bertugas pada 2012.

Radimin pernah bertugas di Kodam IV/Diponegoro, Korem Makutarama 073/Salatiga, dan terakhir bertugas sebagai prajurit Kodim 0715/Kendal.

Radimin mengaku pada saat kejadian, dirinya membawa tas ransel berisi uang Rp 10 juta dan sepeda motor Yamaha Xeon warna hitam berplat H 4382 ACD.

"Tas ransel berisi uang sekitar Rp 10 juta dan motor Yamaha Xeon tidak tahu di mana," ucapnya.

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Syahrul Munir, GRID.ID/Way)



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer