Mulai Tahun Depan, GoLife Hanya Layani GoClean dan GoMassage

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi GoLife

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah layanan di fitur GoLife akan dihentikan oleh perusahaan transportasi online GoJek.

Layanan GoGlam, GoFix, GoAuto, GoDaily, GoLaundry, dan Service Marketplace tidak akan dilanjutkan lagi tahun depan.

"Layanan GoLaundry dan GoDaily akan beroperasi hingga 31 Desember 2019. Sedangkan layanan GoFix dan GoGlam akan beroperasi sampai pertengahan Januari 2020, termasuk Service MarketPlace yang masih dalam tahap percobaan," kata Head of GoLife Wesly Simatupang, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Rencananya, GoJek akan lebih fokus pada layanan GoClean dan Go Massage yang diklaim menyumbangkan hampir 90 persen dari total pemesanan di GoLife.

Baca: 7 Fakta Kevin Aluwi - CEO Baru Gojek yang Gantikan Nadiem Makarim, Sempat Kerja di Zalora

Baca: Ini Dia Tarif Baru Gojek dan Grab Mulai 2 September

Selanjutnya, bagi mitra yang terdampak penutupan ini bisa bergabung dengan sejumlah layanan GoJek yang masih aktif, termasuk layanan GoRide, GoCourrier, rekan usaha GoPay, dan GoTix, hingga mitra Usaha Mapan.

Untuk mitra Usaha Mapan, GoJek akan memberikan pelatihan dan modal awal bagi para mitra yang bergabung.

Hal ini bertujuan untuk membantu mereka memulai usaha baru.

Tampilan baru aplikasi perusahaan ride-sharing Go-Jek. (Reza Wahyudi/KOMPAS.com)

"Khusus mitra GoFix, kami memberikan kesempatan kepada istri mereka untuk dapat mendaftar sebagai mitra Usaha Mapan," imbuh Wesley.

GoJek juga mempersilakan para mitranya bergabung dengan platform layanan online lain.

Startup decacorn ini akan memfasilitasi para mitranya untuk menghadiri Bursa Kerja Mandiri yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan.

Wesly mengatakan, meski beberapa layanan akan tutup usia, GoJek masih akan mengembangkan produk yang akan didasarkan pada kebutuhan dan tingkat permintaan konsumen.

Helm hijau Go-Jek menjadi salah satu penanda identitas pengendara ojek yang tergabung dalam layanan ojek panggilan tersebut. (Oik Yusuf/ Kompas.com)

Sementara itu, pada Januari 2020 mendatang, GoJek akan mengaspal di negara tetangga, Malaysia.

GoJek akhirnya mendapat izin untuk mengaspal di Malaysia.

Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook mengatakan, GoJek dan startup ride hailing lokal Dego Ride diperbolehkan melakukan uji coba selama enam bulan, mulai Januari 2020.

Uji coba ini akan dilakukan untuk mengukur seberapa tinggi permintaan pasar terhadap kehadiran transportasi ojek online di Malaysia.

"Transportasi ride hailing akan menjadi komponen penting untuk memberikan sistem transportasi publik yang komprehensif," jelas Loke kepada di hadapan parlemen Malaysia.

Uji coba pertama akan mulai digelar di kawasan Lembah Klang, wilayah paling maju di Kuala Lumpur, Ibu Kota Malaysia.

Viral Foto Driver Gojek Online Mirip Banget Sama Pasha Ungu (Gojek (gojek))

Setelah melihat reaksi pasar, pemerintah berencana memperluas area uji coba GoJek dan Dego Ride.

Loke mengatakan, GoJek dan Dego Ride akan tunduk pada peraturan yang sama seperti berlaku untuk layanan transportasi online lainnya, yakni Grab.

Dirangkum KompasTekno dari Channel News Asia, Rabu (6/11/2019), GoJek masih enggan berkomentar soal hal ini.

Namun, co-CEO GoJek, Andre Soelisto sempat mengumbar pihaknya memang akan menambah daftar negara tujuan ekspansinya.

Baca: Nasib Gojek di Luar Negeri: Ditolak Malaysia, Disayang Singapura hingga Thailand

Baca: Gojek Ditolak Masuk Malaysia, Begini Reaksi Menkominfo Rudiantara

"Ini menjadi mimpi kami tahun depan. Layanan yang kami miliki di Indonesia bisa terbuka di beberapa negara lain dengan cepat," ujar Andre.

Hingga sekarang, GoJek sudah mengaspal setidaknya di tiga negara Asia Tenggara, yakni Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Sebelumnya, izin GoJek di Malaysia sempat tersendat karena pemerintah setempat melarang kendaraan roda dua dijadikan moda transportasi publik.

Alasannya terkait dengan tingkat kecelakaan yang tinggi.

Tidak hanya di Malaysia, GoJek juga sempat terganjal di Filipina karena aturan kepemilikan saham lokal.

Di Filipina, Andre mengatakan GoJek akan lebih fokus mebangun bisnis pembayaran digitalnya.

GoJek juga telah mengakuisisi salah satu startup fintech Filipina bernama Coin.ph.

Suasana ruangan di Kantor Go-Jek, Jakarta Selatan, Jumat (26/10/2018). (MURTI ALI LINGGA/KOMPAS.com)

Hadirnya GoJek dan Dego Ride di Negeri Jiran bisa jadi membuat posisi Grab terancam.

Sejauh ini, Grab menjadi penyedia ride hailing dominan di Malaysia setelah mengakuisisi unit usaha mantan pesaingnya, Uber, di wilayah Asia Tenggara.

Grab juga sedang berbenah menyesuaikan dengan aturan baru di Malaysia yang mengharuskan sopir transportasi ride hailing memiliki lisensi khusus, surat izin, dan asuransi.

Aturan itu juga mengharuskan kendaraan transportasi online untuk melalui pemeriksaan.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi, Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer