FIM menemukan zat terlarang di sampel urine Andrea Iannone dalam tes penggunaan doping di Sepang, Malaysia.
Dalam penyelidikan awal yang dilakukan lembaga peneliti World Anti-Doping Authorities (WADA) di Jerman, FIM memilih menskorsing Andrea Iannone untuk sementara.
Andrea Iannone dilarang mengikuti setiap kompetisi balap sepeda motor dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Baca: Andrea Iannone
Baca: Motornya Terbakar saat Tes MotoGP Valencia, Andrea Iannone Marah ke Tim Aprilia
FIM menyatakan, di sampel Andrea Iannone terdapat zat yang dilarang dalam Bagian 1.1.a Steroid Androgenik Anabolik Eksogen (AAS).
Masa skorsing ini membuat dirinya terancam tidak bisa mengikuti musim balap 2020 bersama Aprilia.
Jika hal itu terjadi, tim Aprilia bisa mengambil tindakan.
Tim tersebut bisa menggantikan Iannone dengan pembalap penguji Bradley Smith, menjadi rekan setim Aleix Espargaro.
Sebelumnya, hal ini juga terjadi pada Anthony West saat berada di Moto2 pada tahun 2012.
Sebelumnya, hal ini juga terjadi pada Anthony West saat berada di Moto2 pada tahun 2012.
Saat itu, West dinyatakan positif menggunakan methylhexanamine.
Bahkan, banding West ditolak sehingga hasil balap Moto2 musim itu dibatalkan.
Meski begitu, Andrea Iannone yang mendapat skorsing itu malah mengaku tenang-tenang saja.
Andrea Iannone mengaku tidak merasa bersalah dan tidak mengakui surat keputusan FIM soal anti-doping yang ditujukan ke dirinya.
Pernyataan Andrea Iannone itu diposting di Instagram akun @andreaiannone.
"Saya tenang dan meyakinkan semua pihak baik fanatikan dan juga tim Aprilia Racing."
"Saya merasa tidak bersalah karena selama melakukan cek doping selama beberapa tahun, hasilnya negatif."
"Atas dasar itu saya merasa tidak bersalah," beber Andrea Iannone.
Dengan begitu, Andrea Iannone bakal menjalani proses banding terkait keputusan FIM yang menskorsing dirinya karena penggunaan obat doping.
Andrea Iannone sepertinya terpaksa terganggu liburannya karena harus menyelesaikan masalah itu.
Selain itu, MotoGP 2020 akan dimulai pada Maret tahun depan.
Andrea Iannone akan menjalani proses yang tidak sebentar.
Kalau terbukti Andrea Iannone tidak menggunakan doping maka pembalap yang Italia itu tetap bisa membalap dengan Aprilia Racing.
Berikut Profil Andrea Iannone:
Andrea Iannone sudah menyukai dunia balap sejak kecil.
Dia memulai karier dengan pocket bike atau sepeda motor mini.
Iannnone dan Angelo, kakak laki-lakinya , sering diajak ayahnya ke sirkuit motor kecil di Rimini.
Pada waktu itu Angelo sudah melawan para pembalap terkanal, di antaranya adalah Simone Corsi, Marco Simoncelli, dan Andrea Dovizioso.
Iannone tidak pernah dilabeli sebagai “wonder kid” pada awal kariernya.
Dia juga tidak dianggap satu kelas dengan Marc Marquez atau pun Pol Espargo meski sering mendominasi race ketika mereka bertiga masih di Moto2.[4]
Pada 2004 Andrea Iannone berpartisipasi di kejuaraan balap di Italia dan Spanyol sebelum pindah ke World Championsip GP 125 pada 2005.
Iannone mendapat kemenangan pertamanya di GP Cina (Sirkuit Shanghai) pada 4 Mei 2008 dalam kondisi race basah (wet race).
Sebelumnya kemenangan ini, dia tidak pernah menyelesaikan balapan lebih baik dari posisi sembilan (GP Turki dan Prancis pada 2007), meskipun di sesi kualifikasi dia pernah meraih posisi tujuh.
Pada GP 125 musim 2009, Iannone memenangkan dua race pembuka dan memantapkan dirinya sebagai salah satu calon pemenang kejuaraan.
Namun posisinya memburuk menjadi peringkat ketujuh dan hanya meraih satu kemenangan lagi.
Iannone sempat terlibat insiden dengan Alex Espargo pada GP Misano 2009.
Setelah insiden terjadi, mereka berdua beradu argument di atas gravel.
Iannone sempat melakukan headbutt pada Espargo.
Tindakan Iannone dikritik media dan dia kehilangan beberapa sponsor.
Pada race selanjutnya di Estoril, Iannone meminta maaf pada Espargo.
Iannone mengakhiri kelas 125 pada 2009 dengan posisi tujuh.
Andrea Iannone naik kelas ke Moto2 pada 2010.
Ini adalah kali pertamanya tidak menggunakan Aprilia dalam sebuah race.
Setelah memulai musim yang lambat, dia akhirnya meraih dua kemenangan di Mugello dan Assen, keduanya dari posisi pole.
Dia terlihat kompetitif di Barcelona, namun mendapat ride-through penalty karena menyalip Yuki Takahasi dalam kondisi yellow flag.
Iannone juga memenangkan GP Aragon.
Performa Iannone naik-turun pada musim 2011.
Dia tidak bisa meraih hasil yang konsisten di setiap race.
Meskipun menjadi satu-satunya pembalap selain Stefan Bradl dan Marc Marquez yang memenangkan lebih dari satu race, dia sering terlempar ke posisi di bawah sepuluh pada saat kualifikasi.
Iannone menyelesaikan musim di posisi ketiga setelah mengalahkan Alex de Angelis pada race terakhir di Valencia.
Pada Kamis setelah race tersebut, Iannone berkesempatan mengetes prototipe MotoGP untuk Tim Gresini Racing di Valencia.
Iannone masih di Moto2 pada 2012, finish posisi kedua pada race pembuka musim di GP Qatar, dia sempat memimpin sampai tikungan terakhir namun dikalahkan Marc Marquez di trek lurus.
Dia finish di posisi empat belas, lima, dan empat pada tiga race selanjutnya, sebelum meraih kemenangan pertama musim 2012 di GP Catalan.
Dia juga meraih podium di GP Assen.
Setelah ini, Iannone sebagai tuan rumah, meraih kemenangan di GP Mugello.
Dia merayakannya dengan memakai pakaian pemadam kebakaran.
Pada 2013, setelah meraih podium ketiga lainnya di Moto2, Iannone naik kelas ke MotoGP mengendarai Ducati Desmosedici di Tim Pramac Racing.
Dia menyelesaikan musim 2013 di posisi kedua belas dengan lima finish di peringkat sepuluh besar.
Hasil terbaik Iannone adalah posis kedelapan pada GP Australia di Phillip Island.
Pada paruh kedua musim, dia diganggu oleh cedera dahu yang didapatkannya ketika free practice di GP Jerman.
Cedera ini juga memaksanya untuk absten GP Amerika di Laguna Seca.
Pada 2014, Iannone lanjut membalap bersama Pramac Racing, dengan Yonny Hernandez sebagai teman satu tim.
Iannone menggantikan Cal Crutchlow di Ducati Corse pada musim 2015 dan menjadi rekan satu tim Andrea Dovizioso.
Dia mendapat podium MotoGP pertamanya di Qatar setelah finish di posisi ketiga.
Di GP Austin, Iannone finish di posisi kelima, di belakang Jorge Lorenzo.
Iannone hampir mendapat podium kedua di Argentina, namun pada lap terakhir Cal Crutclow menyalipnya.
Pada race Philip Island, untuk pertama kalinya, Iannone terlibat pertarungan melawan tiga juara dunia, yakni Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan Valentino Rossi.
Dia finish ketiga setelah menyalip Valentino Rossi pada lap terakhir dengan tiga tikungan tersisa.
Iannone mengawali musim 2016 dengan baik, memimpin di GP Losail selama enam lap sebelum low-side dan membuatnya disalip Andrea Dovizioso.
Pada GP Argentina, Iannone sempat berada di posisi ketiga sebelum akhirnya jatuh setelah mencoba menyalip Dovizioso.
Mereka berdua jatuh dan Race Direction menghukum Iannone dengan pengurangan poin dan start mundur tiga tempat pada race selanjutnya.
Namun, Iannone berhasil meraih podium ketiga di belakang Marc Marquez dan Jorge Lorenzo.
Iannone membalap agresif di Catalunya dan mengeliminasi Lorenzo dari posisi kelima, membuat Marquez memimpin perolehan poin.
The Maniac pindah ke Tim Suzuki Ecstar pada 2017.
Dia mengawali musim dengan sulit, tetapi membaik pada akhir musim.
Iannone bekerja keras dengan Suzuki Ecstar dan meraih beberapa podium impresif pada 2018.
Iannone pindah ke Aprilia Racing Team Gresini pada musim 2019.