Peristiwa tersebut terjadi pada 9 Desember 2019, pascabadai yang melanda daerah tersebut sebelumnya.
Apa itu Penis Fish?
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Dikutip dari laman baynature.org, Penis Fish digambarkan sebagai mahkluk serupa cacing berwarna merah muda yang berukuran besar dan lembek.
Baca: Tangkap Hiu di Darwin, Kapal Ikan Asal Indonesia Dibakar Angkatan Perbatasan Laut Australia
Baca: Konflik Laut Cina Selatan: Kunjungan Jackie Chan ke Vietnam Batal karena Dianggap Mendukung Cina
Tak hanya di Drakes Beach, peristiwa serupa rupanya juga pernah terjadi di Pajaro Dunes, Moss Landing, Bodega Bay, dan Princeton Harbor.
Mahkluk tersebut memiliki sebutan akrab Fat Inkeeper Worm, dengan nama ilmiah Urechis caupo.
Makhluk tersebut hanya memiliki 4 spesies saja yang tersebar di seluruh laut di dunia.
Dikutip dari Kompas.com, fenomena tersebut ditemukan usai cuaca buruk dan badai yang melanda California belakangan ini.
Warga di Baby Area California kemudian dikejutkan penampakan yang tidak biasa.
Ada ribuan objek yang tampak seperti penis di sepanjang Drakes Beach.
Objek yang nampak seperti alat kelamin pria itu berwarna merah muda dan nampak hidup.
"Saya tidak tahu apa sebenarnya itu," kata David Ford, seorang warga setempat.
Ford mengaku sedang berjalan di sekitar pantai ketika menemukan 'penis-penis' itu berserakan di bibir pantai.
Selain itu, banyak burung camar berbaris dan memakan Penis Fish sampai kekenyangan.
Baca: 5 Tips Mudah Membuat Salad untuk Tubuh Sehat, Perhatikan Strategi Penyimpanan dan Kebersihan
Baca: Lebih dari 50 Ekor Paus Pilot Mati Terdampar di Pantai Islandia, Apa Penyebabnya?
Bingung dengan pemandangan yang ia dapati, Ford pun menghubungi seorang ahli biologi di Bay Nature.
Ternyata, menurut ahli, sekumpulan 'penis' itu sebenarnya adalah spesies cacing laut yang dikenal dengan nama latin Urechis caupo.
Berikut video yang dapat menggambarkan bagaimana bentuk dan pergerakan Penis Fish tersebut:
Sehari-hari, cacing laut Urechis caupo juga dikenal dengan nama Penis Fish atau Ikan Penis berkat bentuknya yang menyerupai alat kelamin pria.
"Bentuk tubuhnya memang sempurna bagi kehidupan yang dihabiskan di bawah tanah," tulis Ivan Parr, di situs Bay Nature.
Ikan penis sendiri ditemukan di sepanjang pantai barat Amerika Utara.
Makhluk dengan panjang sekitar 25 sentimeter ini membangun rumahnya di pasir atau lumpur kemudian menggalinya hingga bentuknya menyerupai terowongan berbentuk U.
"Ketika air pasang masuk, cacing akan meluncur ke terowongan itu.
Saat menggali liangnya lebih dalam, ikan penis juga akan mengeluarkan jaring lendir lengket," jelas Parr.
Jaring lendir tersebut terkadang terlihat seperti ubur-ubur yang membusuk, terbungkus di sekitar pintu masuk liang dan terhubung dengan mulutnya.
Usai mengeluarkan jaring lendir, makhluk ini lantas menggunakan ketiga lapisan ototnya untuk memompa banyak air ke liangnya.
Air akan membawa plankton, bakteri dan makanan lainnya ke jaring lendir yang dapat diseruput oleh cacing.
Namun, cacing ini tidak sekadar memangsa, dia juga bermanfaat bagi hewan-hewan lain di habitatnya.
Cacing lain, udang dan bahkan kepiting bisa ikut tinggal di liang yang digali oleh ikan penis dan ikut makan.
Itulah sebabnya makhluk ini juga disebut sebagai penjaga penginapan gendut (fat innkeeper).
Baca: Warga Bali Heboh Kumpulkan Ribuan Ikan Terdampar di Pantai Canggu
Baca: Ucapan Selamat Susi Pudjiastuti untuk Edhy Prabowo yang Jadi Menteri Perikanan dan Kelautan
Dijelaskan pula bagaimana Penis Fish bisa terdampar di pantai Drakes Beach.
Hal tersebut diakibatkkan karena adanya badai kuat El Nino.
Badai tersebut bisa menghancurkan sedimen pasir yang menjadi habitat Penis Fish.
Karena rumahnya porak-poranda, Penis Fish yang memiliki tubuh ringan dan tidak bergerak aktif bisa terbawa arus hingga terdampar di pantai.