Namun selama satu tahun ini beberapa tohoh Indonesia baik politik, tokoh nasiona, tokoh agama, ataupun seni dan budaya berpulang.
Mereka diantaranya adalah KH Arifin Ilham, istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, dan Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
Kepergian Mereka menjadi kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia.
Berikut adalah 5 tokoh Indonesia yang berpulang pada 2019:
Baca: Rocky Gerung Sebut Tindakan Erick Thohir Cari Panggung Saja?
Baca: Arifin Panigoro
1. KH Arifin Ilham
Kh Arifin Ilham adalah pemimpin Majelis Az-Zikra, sebuah pesantren yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.
Sebelum meninggal dunia, Ustaz Arifin Ilham divonis menderita penyakit kanker sehingga beberapa kali harus dirawah di rumah sakit.
KH Arifin Ilham meninggal pada 22 Mei 2019 ketika menjalani pengobatan di Malaysia.
Baca: KH Muhammad Arifin Ilham
Baca: Ditanya Kemungkinan Poligami, Alvin Faiz Putra Almarhum Ustaz Arifin Ilham: Saya Enggak Bisa Jawab
2. Ani Yudhoyono
Ani Yudhoyono merupakan istri dari Presien ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebelum berpulang, Ani Yudhoyono sempat menjalani perawatan intensif akibat penyakit kanker darah yang dideritanya.
Sosok Ani Yudhoyono lekat di benak masyarakat Indonesia sejak menjadi ibu negara mendampingi SBY pada 2004 hingga 2014.
Keharmonisan hubungan SBY dan Ani bayak disebut sebagai relationship goals.
Bahkan setelah enam bulan berpulang, SBY terus mengabadikan Ani Yudhoyono melalui potret masa lalu dan lagu.
Baca: 4 Bulan Dirawat Intensif, Ani Yudhoyono Menghembuskan Napas Terakhir
Baca: Nostalgia, SBY Kenang Mendiang Ani Yudhoyono Lewat Unggahan Foto Lawas saat Pertama Kali Bertemu
3. Sutopo Purwo Nugroho
Sutopo Purwo Nugroho merupakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dikutip dari Kompas.com, Sutopo dikenal publik karena dedikasinya terhadap kebencanaan di Indonesia.
Sejak 17 Januari 2018, Sutopo mengidap kanker paru-paru.
Di tengah perjuangannya melawan kanker, Sutopo tetap sigap menjalankan tugasnya sebagai "penyambung" informasi kebencanaan kepada publik.