Beberapa diantaranya merupakan massa dari Gerakan Pemuda Islam (GPI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/12/2019).
Massa yang berunjuk rasa ini juga membakar ban hingga membuat jalan di depan Balai Kota ditutupi asap hitam.
Hal ini membuat petugas pengamanan Balai Kota buru-buru mengambil alat pemadam api ringan atau APAR untuk memadamkan api.
Baca: Banyak yang belum Tahu, Harga Sepeda Brompton Bisa Setara Kawasaki Ninja 250
Tak hanya membakar ban, massa juga menutup jalan dengan membentangkan spanduk di tengah jalan.
Hingga membuat para pengendara yang lewat di depan balai kota harus bermacet-macetan karena massa yang tak mau membuka jalan.
Baca: INFO BMKG - Prakiraan Cuaca Jumat 13 Desember 2019: Jayapura dan Manokwari Cerah Sepanjang Hari
Gerakan Pemuda Islam (GPI) meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membatalkan atau mencabut izin pelaksaan DWP.
Dilansir dari Kompas.com, sebagai besar massa yang ikut unjuk rasa ini mengenakan baju berwarna putih dan juga penutup kepala.
Massa inipun membawa spanduk dengan tulisan 'Gubernur pilihan umat pro maksiat, tolak konser maksiat DWP 2019'.
Komandan Gerakan Pemuda Islam (GPI) Irwan AHN mengetakan jika Anies Baswedan pro terhadap maksiat apabila tak membatalkan DWP.
"Gubernur kebanggaan kita pro maksiat. Membiarkan 1.000 orang yang datang ke DWP untuk berbuat maksiat," ucap Irwan dari atas mobil komando.
Irwan AHN bahkan menyindir pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Sebelumnya Prasetio Edi Marsudi menyebutkan jika DWP mendatangkan pajak hiburan.