Hari Ini dalam Sejarah 11 Desember 1946 : UNICEF Didirikan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - UNICEF diciptakan pada tahun 1946 untuk memberikan bantuan kepada anak-anak di negara-negara yang hancur akibat Perang Dunia II.

Setelah tahun 1950, dana tersebut mengarahkan upayanya ke program-program umum untuk peningkatan kesejahteraan anak-anak.

Khususnya di negara-negara yang kurang berkembang dan dalam berbagai situasi darurat.

Misi organisasi yang lebih luas tercermin dalam nama yang diadopsi pada tahun 1953, United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) atau Dana Anak-anak PBB.

UNICEF dianugerahi Hadiah Nobel untuk Perdamaian pada tahun 1965.

UNICEF berkantor pusat di New York City.(1)

Baca: Hari Persahabatan Dunia, UNICEF Gandeng BTS Luncurkan Video Kampanye #EndViolence

Baca: PBB Rilis Transkrip Suara Detik-detik Pembunuhan Jamal Khashoggi, Dibius dan Dimasukkan ke Plastik

Didirikan pada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pertama pada 11 Desember 1946 dan awalnya dikenal sebagai United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) atau Dana Anak-anak PBB .

UNICEF akan memberikan bantuan darurat jangka pendek setelah perang secara khusus, ransum susu, vitamin, dan minyak ikan cod.

Ini mencegah kelaparan masal di Eropa.

Selama tahun-tahun berikutnya, UNICEF telah menggunakan tiga pendekatan dalam melaksanakan mandatnya.

Untuk periode pasca perang 1946 hingga 1950, "pendekatan kebutuhan darurat" berarti tindakan cepat untuk memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, dan kesehatan anak-anak, khususnya di Eropa.

Dengan pengeluaran $ 112.000.000, UNICEF mendistribusikan berbagai barang pakaian kepada lima juta anak di dua belas negara.

Termasuk juga memvaksinasi delapan juta terhadap TBC, membangun kembali fasilitas pemrosesan dan distribusi susu.

Dan pada puncaknya di Eropa, menyediakan makanan tambahan setiap hari untuk lebih dari 6 juta anak.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 24 Oktober Hari PBB

Itu disebut sebagai "pengantar susu dunia" (milkman of the world).

Audrey Hepburn adalah salah satu dari anak-anak itu.

Salah satu prinsip pendiri dari pekerjaan UNICEF adalah bahwa semua anak harus menerima bantuannya, tanpa diskriminasi karena ras, kepercayaan, kebangsaan, status, atau kepercayaan politik.

Pada tahun 1947, komite nasional pertama untuk UNICEF dibentuk di Amerika Serikat.

Ketika anak-anak di seluruh dunia terkena dampak perang, dalam lima tahun UNICEF telah memantapkan diri di hampir 100 negara.

Pada 1948 program pengendalian penyakit massal pertama dimulai, dengan vaksinasi massal untuk mencegah penyebaran TB.

Segera penyakit seperti kusta, dan malaria juga dimasukkan.

Program kesehatan ibu dan persalinan diikuti.(2)

Selama 1980-an, UNICEF membantu Komisi PBB tentang Hak Asasi Manusia dalam penyusunan Konvensi Hak Anak.

Setelah diperkenalkan ke PBB pada tahun 1989, Konvensi Hak Anak menjadi perjanjian hak asasi manusia yang paling banyak diratifikasi dalam sejarah.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 20 November : Hari Anak Sedunia (World Children’s Day)

Dan UNICEF memainkan peran kunci dalam memastikan pelaksanaannya.

Dari 184 negara anggota PBB, hanya dua negara yang gagal meratifikasi perjanjian tersebut - Somalia dan Amerika Serikat.

Somalia saat ini tidak memiliki pemerintah yang diakui secara internasional, sehingga ratifikasi tidak mungkin.

Dan Amerika Serikat, yang merupakan salah satu penandatangan asli konvensi, telah gagal untuk meratifikasi perjanjian karena kekhawatiran tentang dampak potensial pada kedaulatan nasional serta hubungan orang tua dan anak-anak.(3)

Baca: Sejarah Hari Ini: 25 Oktober 1971 – Taiwan Dikeluarkan dari PBB, Digantikan Republik Rakyat Tiongkok

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita)

• UNICEF diamanatkan oleh Majelis Umum PBB untuk mengadvokasi perlindungan hak-hak anak, untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka dan untuk memperluas peluang mereka untuk mencapai potensi penuh mereka.
• UNICEF dipandu oleh Konvensi Hak-Hak Anak dan berusaha untuk menetapkan hak-hak anak sebagai prinsip-prinsip etika yang bertahan lama dan standar perilaku internasional terhadap anak-anak.
• UNICEF menegaskan bahwa kelangsungan hidup, perlindungan dan perkembangan anak-anak adalah keharusan pembangunan universal yang merupakan bagian integral dari kemajuan manusia.
• UNICEF memobilisasi kemauan politik dan sumber daya material untuk membantu negara-negara, khususnya negara-negara berkembang, memastikan "panggilan pertama untuk anak-anak" dan untuk membangun kapasitas mereka untuk membentuk kebijakan yang tepat dan memberikan layanan untuk anak-anak dan keluarga mereka.

Baca: Benny Wenda Diusir dari Ruang Sidang Umum PBB, Nyelinap lewat Utusan Vanuatu: Kesaksian Delegasi RI

Baca: Datangi Markas PBB, Greta Thunburg, Gadis 16 Tahun Marahi Para Pemimpin Dunia Soal Perubahan Iklim

• UNICEF berkomitmen untuk memastikan perlindungan khusus bagi anak-anak yang paling tidak beruntung - korban perang, bencana, kemiskinan ekstrem, semua bentuk kekerasan dan eksploitasi dan mereka yang cacat.
• UNICEF merespons dalam keadaan darurat untuk melindungi hak-hak anak. Dalam koordinasi dengan mitra-mitra PBB dan lembaga-lembaga kemanusiaan, UNICEF menyediakan fasilitas uniknya untuk tanggapan cepat bagi para mitranya untuk meringankan penderitaan anak-anak dan mereka yang memberikan perawatan mereka.
• UNICEF adalah non-partisan dan kerjasamanya bebas dari diskriminasi. Dalam segala hal yang dilakukannya, anak-anak yang paling tidak beruntung dan negara-negara yang paling membutuhkan mendapat prioritas.
• UNICEF bertujuan, melalui program negaranya, untuk mempromosikan kesetaraan hak perempuan dan anak perempuan dan untuk mendukung partisipasi penuh mereka dalam pengembangan politik, sosial, dan ekonomi masyarakat mereka.
• UNICEF bekerja dengan semua mitranya untuk mencapai tujuan pembangunan manusia berkelanjutan yang diadopsi oleh komunitas dunia dan realisasi visi perdamaian dan kemajuan sosial yang diabadikan dalam Piagam PBB.(4)