Banyak yang Belum Tahu, Ini Alasan Valentino Rossi Dijuluki The Doctor

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Valentino Rossi the Doctor

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Umumnya pembalap di kelas premier punya julukan, misal Valentino Rossi yang masyhur dijuluki The Doctor.

Sebelum dijuluki The Doctor, Valentino Rossi pernah punya julukan lain, yakni Rossifumo dan Valentinik.

Namu, The Doctor adalah julukan Rossi yang paling terkenal.

Biasanya, julukan pembalap disesuikan dengan kepribadian dan kemampuannya melaju di sirkuit.

Dilansir dari Gridoto.com, ada beberapa versi soal asal-usul julukan The Doctor ini.

Baca: Ini Syarat Agar Valentino Rossi Tetap Membalap di MotoGP Setelah Musim 2020

Baca: Valentino Rossi Dikabarkan Tunda Pensiun Demi MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika

Valentino Rossi semasa remaja. (zeleb.es)

Beberapa pihak mengatakan itu karena Rossi ingin menjadi seorang dokter.

Ada juga yang bilang bahwa Rossi ingin berpikir dan bekerja seperti dokter.

"Saat dia persiapkan motornya, Rossi seperti seorang dokter," kata Gianluca Falcioni, Marketing Manager VR46 Racing, seperti dilansir GridOto.com dari Cyclenews.com.

Falcioni menambahkan, Rossi melakukan sesuatu seperti seorang dokter.

"Karena dia menerapkan begitu banyak aspek, dia seperti melakukan pengobatan layaknya dokter," ungkap Gianluca.

Falcioni juga menyebutkan, ada pendapat lain mengenai julukan The Doctor.

"Lalu ada yang bilang bahwa dia (Rossi) ingin menjadi seorang doktor di sebuah universitas, tapi tidak ada yang tahu 100 persen," ucapnya.

Valentino Rossi di Sirkuit Ricardo Tomo (Instagram.com/valeyellow46)

Sedangkan Fabio Muner, Marketing Director Dainese, tidak tahu pasti mengapa Valentino Rossi dijuluki The Doctor.

Fabio Muner hanya bilang, Rossi memang suka disebut sebagai dokter Rossi.

Julukan The Doctor ini sebenarnya muncul saat dia naik ke kelas para raja 500 cc pada 2000 lalu.

Valentino Rossi hanya sedikit menyinggung soal julukannya ini.

"Di kelas 500cc kita tidak butuh superhero, yang kita perlukan adalah tenang, kalem, dan berpikir seperti dokter," ucap Valentino Rossi.

Di kelas 125 cc dan 250 cc penampilan Rossi agak sedikit sembrono.

Namun, setelah masuk ke kelas premier Rossi merasa harus berpikir layaknya The Doctor.

Graziano Rossi, ayahnya juga mempunyai pendapat mengenai nama The Doctor ini.

"Di Italia, nama The Doctor memberimu kehormatan, itu sangat penting," kata Graziano Rossi.

Rossi bersama balutan jaket tim Honda. (motogp.com)

Ini Syarat agar Valentino Rossi tetap di MotoGP setelah 2020

Kontrak Valentino Rossi di MotoGP bersama Yamaha berakhir pada musim 2020

Karier Valentino Rossi setelah musim 2020 pun menjadi sorotan.

Valentino Rossi saat ini menjadi menjadi pembalap tertua di gelaran MotoGP, yakni 40 tahun.

Sudah dua dekade Valentino Rossi membalap di kelas para raja.

Namun, dengan berakhirnya kontrak, orang-orang mulai mempertanyakan keputusannya setelah MotoGP 2020, apakah pensiun atau masih membalap.

Dilansir dari Gridoto.com, Rossi tidak perlu menunggu sampai berakhirnya musim 2020 untuk membuat keputusan.

Valentino Rossi (Instagram.com/valeyellow46)

Keputusannya akan dibuat setelah balapan-balapan awal MotoGP 2020.

"Musim yang akan datang, aku akan mempertimbangkan untuk lanjut atau tidak setelah 2020," kata Rossi dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.

"Tapi kupikir aku akan berhenti setelah musim depan. Dan aku akan balapan di Valencia, lalu bilang selamat tinggal," jelas Rossi.

Semua tergantung performa balapnya di race-race awal MotoGP 2020.

“Tergantung dari hasilnya, jika aku lebih cepat dari tahun ini dan bisa bertarung untuk podium, aku akan mencoba lanjut. Jika tidak, aku akan lihat bagaimana kelanjutannya. Semua tergantung kecepatanku," imbuhnya.

Sebenarnya syarat ini mirip dengan saat sebelum Valentino Rossi memutuskan bertahan pada awal 2018 lalu.

Pada waktu itu, Rossi tanpa ragu memutuskan lanjut, meskipun Yamaha masih bermasalah.

Sekarang kondisinya berbeda, Yamaha malah lebih kompetitif dari saat itu, seharusnya tidak sulit bagi Rossi untuk memutuskan bertahan.

Valentino Rossi di MotoGP Sepang 2019 (Instagram.com/valeyellow46)

Ketika pembalap Yamaha lain kompetitif, performa Rossi malah sedikit menurun di paruh akhir MotoGP 2019.

“Ini musim yang berat dan kami berharap lebih. Aku tidak cukup kuat dan tidak cukup cepat. Aku tidak nyaman dengan motornya, jadi aku bilang kami berada di fase buruk, hasil kami menunjukkan semuanya," ungkap Rossi.

Meski Yamaha sudah memperbaiki beberapa bagian yang membuat motor YZR-M1 makin kompetitif, Rossi masih belum puas.

Menurutnya, Yamaha butuh sesuatu lebih besar agar bisa mengganggu Marc Marquez dan Honda.

Selain itu, Rossi juga mengakui bahwa pembalap Yamaha lainnya beradaptasi lebih baik di atas M1.

"Mereka semakin bagus dengan motor tahun ini dan faktanya Maverick Vinales dan Fabio Quartararo benar-benar pembalap yang kuat," tegasnya.

(Gridoto.com/Rezki Alif Pambudi/Tribunnewswiki.com/Febri)

 



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer