Kisah nenek Sumarsih ini tengah viral di media sosial viral setelah diunggah oleh Facebook seorang netizen bernama Candy Christiana.
Dalam postingannya tersebut, Candy Christiana mengatakan Sumarsih diusir oleh anak dan mertuannya sendiri dari rumah.
Karenanya nenek itu harus tinggal dan tidur di emperan rumah kosong.
Rumah kosong itu berada tak jauh dari rumah kontrakan anaknya, yakni di daerah Bonorejo, Nusukan, Solo.
Baca: Kisah Azura Mangunhardjono, Wanita Indonesia yang Jadi Buronan karena Tipu Para Sosialita Hong Kong
Dikutip dari TribunSolo.com, Candy Christiana mengatakan Sumarsih bahkan sempat mendapat perlakuan kejam dari keluarganya meski dia tak tinggal lagi di rumah kontrakannya.
"Cucunya disuruh juga meludahi neneknya supaya segera pergi, kadang-kadang pakaiannya juga dikencingi," ujar Candy Christiana pada Kamis (5/12/2019), dikutip dari TribunSolo.
Candy Christiana menuturkan diringa mengetahui kisang nenek Sumarsih, karena sering makan di wedangan atau warung dekat rumah kosong yang Sumarsih tinggali.
"Teman-teman di wedangan cerita, pakaiannya itu juga dikencingi sama cucunya, terus juga pernah dilempari batu-batu kecil," kata Candy Christiana
"Pakaian-pakaiannya juga dibuang-buangi, ibunya pergi terus kembali lagi ke situ, pakaiannya dibuang lagi, balik lagi dibuang lagi," imbuhnya.
Baca: Tayangan Footage Film Birds of Prey di CCXP Ungkap Harley Quinn dan Joker Putus Hubungan
Ketika ditemui TribunSolo.com Sumarsih mengatakan bahwa ia pergi dengan niatan sendiri.
Ia melakukan itu, setelah mendengar menantunya, menginginkan dia pergi dari rumah.
Sumarsih mengatakan, pengusiran itu berawal dari pertengkaran antara anak laki-lakinya dengan istrinya pagi ini sekira pukul 05.00 WIB.
"Pagi sudah bertengkar sama istrinya, terus saya bilang, sudahlah mengapa pagi-pagi ini bertengkar, terus saya diingatkan, ibu jangan ikut-ikut," tutur Sumarsih.
Sumarsih menduga pertengkaran itu karena menantunya menginginkan dirinya untuk pergi dari rumah.
"Menantu saya minta saya pergi atau dia yang pergi, tapi itu hanya saya dengarkan saja, tidak saya jawab, hanya saya dengarkan," terangnya.
Sumarsih mengaku dia langsung merapikan pakaian-pakaian yang bisa dia bawa.
"Saya merapikan pakaian, terus saya bilang 'tidak usah bertengkar, aku pergi saja'. Tapi (saat itu) saya tidak tahu mau pergi ke mana, ke tempat siapa," katanya.
Baca: Bupati Karanganyar Dapat Mobil Dinas Jeep Rubicorn, Harganya Fantastis Capai Rp 2,1 M
Menanggapi hal tersebut, putra kandung Sumarsih Tri Wahyu Pamuji (34) buka suara.
Tri Wahyu Pamuji mengemukakan, Sumarsih sudah tinggal bersamanya selama dua tahun karena faktor ekonomi.
Ia mengatakan dahulu Sumarsih hidup serba berkecukupan namun ia menganggap Sumarsih justru tak memberikannya perhatian.
Tri Wahyu mengaku sudah membiayai sendiri sekolahnya sampai lulus SMA.
"Dulu itu ibu saya memang mampu, tapi karena kemampuannya, dia melupakan saya, sampai sekolah saya bayar sendiri, itu sampai saya lulus SMA," ucap Tri Wahyu Pamuji kepada TribunSolo.com, Rabu (4/12/2019).
Tak cuma itu, Tri Wahyu Pamuji juga mengekpresikan rasa sakit hatinya yang lain.
Ia mengatakan saat baru menikah dan belum mapan, Sumarsih mengusirnya dari rumah.
"Terus saya menikah, karena saya belum mapan, namanya anak yang belum mapan ikut orang tua, pingin tinggal sendiri belum bisa, terus saya disuruh pergi, tidak boleh ikut,"ungkapnya.
"Kakak saya sakit, habis-habisnya orang tua saya, ya, sakitnya kakak saya sama karena cucunya yang sangat nakal," ujar Tri Wahyu Pamuji.
"Sampai dia itu utang yang nutup itu saya padahal saya sudah disuruh pergi sudah tidak dianggap anak, mana ada ibu tega nyuruh pergi anaknya waktu anak belum mampu," tambahnya.
Baca: Diperiksa Terkait Kasus Salon Pembuatan Kelopak Mata Ilegal, Ivan Gunawan Akui Hal Berikut Ini
Tri Wahyu Pamuji kemudian merawat Sumarsih selama dua tahun lamanya.
Namun, itu bukan sesuatu hal yang mudah bagi Tri Wahyu Pamuji.
"Saya rawat tapi dia tidak bisa menerima, (misalnya) lauk tidak enak, kalau tidak cocok, dia minta-minta tetangga, kan bikin malu," tutur Tri.
"Kita sebagai anak kan juga harus ibaratnya menasehati cara-carannya jangan bikin malu keluarga, apapun masakannya, itu ya sudah dimakan," imbuhnya.
Tri Wahyu Pamuji mengatakan, Sumarsih terkadang marah saat dinasehatinya ataupun oleh istrinya.
"Itu marah, kadang dinasehati istri saya, malah istri saya dipukul, sampai kaca jendela dipecahkan," kata Tri Wahyu Pamuji.
"Padahal ini rumah kontrakan, kalau tahu yang punya rumah pasti saya bisa diusir, kalau marah kadang pintu dibanting juga," tambahnya.
Tri Wahyu Pamuji merasa khawatir apabila perilaku ibunya itu diteruskan, rumah tangga yang telah dibangunnya bisa berantakan.
"Diberitahu malah dipikul itu malah ibaratnya rumah tangga saya bisa hancur," ujar Tri.
"Karena ini saya bingung posisi saya mau mempertahankan ibu saya atau keluarga saya," imbuhnya.
Tri Wahyu Pamuji mengungkapkan, istrinya sempat menasehati Sumarsih pagi hari ini karena hendak membuat minuman dari susu anaknya.
Istrinya sempat menyarankan supaya Sumarsih membuat teh saja untuk menekan pengeluaran.
Itu dilakukan karena ekonomi keluarga tri sedang dalam titik terendah.
Baca: Tayangan Footage Film Birds of Prey di CCXP Ungkap Harley Quinn dan Joker Putus Hubungan
"Istri saya nasehati bagus-bagus, itu permasalah ini, susunya anak saya, istri saya menyarankan kalau mau buat minuman, buat teh saja," ungkap Tri.
"Karena anak saya itu minum susunya banyak, kalau membuat susu itu nambah pengeluaran, terus buat teh saja, tidak mau, malah pecahin kaca jendela, kan saya bingung," tambahnya.
Tri Wahyu Pamuji menuturkan, Sumarsih sempat marah dan membawa pakaian-pakaiannya ke rumah kosong yang berada di utara kontrakannya.
"Dinasehati malah mutung pakaian-pakainnya dibawa ke rumah kosong biar ada yang mengasihani," tuturnya.
Tri Wahyu Pamuji berujar dia sempat menasehati ibunya sebelum kejadian hari ini terjadi.
"Kemarin saya menasehati ibu saya, kalau ibu tidak mau menuruti aturan disini, ibu pergi tidak apa-apa," ujarnya.