Fasilitasi Pemudik Natal dan Tahun Baru, Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan Dibuka 15 Desember

Penulis: Adya Rosyada Yonas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tol Jakarta-Cikampek II Elevated

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek II Elevated akan dibuka untuk publik mulai 15 Desember 2019.

Kabar ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit, Rabu (4/12/2019).

Mengutip dari Kompas.com, progres pembangunan tol layang ini sudah mencapai 99,967 persen.

"Ya tol ini akan dibuka untuk publik pada 15 Desember 2019," kata Danang.

Nantinya, peresmian tol sepanjang 36,4 kilometer itu akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara untuk jadwal pasti peresmiannya masih menunggu kepastian waktu Jokowi.

Mengenai tarif tol yang membentang dari Cikunir sampai Karawang tersebut masih terus dibahas dan belum ada keputusan final.

Sebagai bagian dari masa promosi, tol Layang Jakarta-Cikampek akan dioperasikan tanpa tarif.

Namun Danang belum dapat memastikan kapan masa promosi ini akan berakhir, apakah hingga mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Baca: Simak, Jenis-jenis Pelanggaran yang Sebabkan Sanksi Tilang Elektronik di Jalan Tol

Baca: Jalan Tol Jagorawi

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II Elevated (Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jalan tol ini diharapkan dapat menunjang kelancaran arus mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Ada beberapa opsi akses yang dapat dipilih oleh para pemudik saat menikmati tol ini nantinya.

Direktur Utama Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono menjelaskan, opsi akses pertama menuju Tol Layang Jakarta-Cikampek bisa melalui Jalan Tol Dalam Kota menuju gerbang Cikunir Sta 9+500.

Sementara opsi kedua bisa melalui Jalan Tol Wiyoto Wiyono.

Kemudian opsi ketiga melalui Jalan Tol JORR dan opsi terakhir melalui Jalan Tol Jagorawi.

Setelah itu, pemudik dapat melanjutkan perjalanan melintasi Tol Layang Jakarta-Cikampek menuju arah Bandung, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

Dari arah sebaliknya, pemudik dari arah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bandung dapat menggunakan Tol Trans-Jawa dan Tol Cipularang.

Baca: Pelanggar Batas Kecepatan di Jalan Tol akan Ditilang Setengah Juta, Berapa Kecepatan Maksimalnya?

Baca: Jalan Tol Purbaleunyi

Baru setelah itu akan melintasi Tol Layang Jakarta-Cikampek menuju Jakarta.

Tol layang yang melintasi dua kabupaten ini nantinya akan menjadi jalan berbayar melayang terpanjang yang ada di Indonesia.

Sebelum ada Tol Layang Jakarta-Cikampek, rekor tol terpanjang didapat oleh Tol Wiyoto Wiyono yang membentang sepanjang 15 kilometer.

Tol Layang Jakarta-Cikampek terdiri dari sembilan seksi, yaitu Seksi Cikunir-bekasi Barat, Seksi II Bekasi Barat-Bekasi Timur, Seksi III Bekasi Timur-Tambun, Seksi IV Tambun-Cibitung, dan Seksi V Cibitung-Cikarang Utama.

Setelah itu, Seksi VI Cikarang Utama-Cikarang Barat, Seksi VII Cikarang Barat-Cibatu, Seksi VIII Cibatu-Cikarang Timur, dan Seksi IX Cikarang Timur-Karawang Barat.

Tol baru ini dikelola oleh konsorsium PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) bentukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa.

Untuk merealisasikan proyek ini, JJC berinvestasi sebanyak Rp 16,23 triliun.

Sedangkan ongkos konstruksinya menghabiskan dana hingga Rp 11,67 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun.

Progres Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek 99,976 Persen, Rabu (4/12/2019). (Kompas.com/Rosiana Haryanti)

Tol Layang Jakarta-Cikampek telah jalani uji beban

Sebelumnya, tol ini telah menjalani uji beban pada Senin (23/9/2019).

Uji beban ini dilakukan untuk memastikan keamanan konstruksi jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut.

Tol Layang Jakarta-Cikampek tersebut berdiri dengan ketinggian mencapai enam meter di atas ruas tol eksisting.

Ada 16 truk dengan beban masing-masing 40 ton yang diturunkan untuk proses pengujian beban.

Hal ini disampaikan oleh Jokowi melalui akun Instagramnya, Minggu (22/9/2019).

"Hari Senin, uji beban menggunakan 16 truk dengan beban masing-masing 40 ton digelar di atas Japek II," tulis Jokowi.

Jokowi berharap, setelah tol ini beroperasi, kemacetan di ruas tol eksisting dapat berkurang dengan signifikan.

Baca: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono: Menempuh Pendidikan Tidak Perlu Tergesa-gesa!

Baca: Sebagai Komitmen Pencegahan Korupsi, KPK Tunggu Laporan LHKPN Staf Khusus Jokowi-Maruf Amin

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di lokasi uji beban Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), Senin (23/9/2019) (KOMPAS.COM/DANI PRABOWO)

35.000 kendaraan diprediksi akan lewat tiap harinya

Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur berharap, setelah jalan tol ini beroperasi akan mendistribusi volume lalu lintas kendaraan di ruas tol eksisting.

Saat ini, ada lebih dari 70.000 kendaraan yang melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek.

"Kami targetkan ada distribusi sekitar 40 hingga 50 persen dari angka tersebut yang akan naik ke jalan tol layang," kata Subakti dalam keterangan tertulis, Minggu (22/9/2019).

Pihak Jasa Marga juga mengusulkan adanya integrasi tarif agar masyarakat lebih tertarik melewati Tol Layang Jakarta-Cikampek.

"Kami usulkan sistem tarif terintegrasi agar masyarakat dapat mudah memilih sesuai kebutuhan mau lewat atas atau lewat bawah," kata Subakti.

Danang sebelumnya juga berharap agar setengah dari pengguna Tol Jakarta-Cikampek eksisting dapat berpindah ke Tol Layang Jakarta-Cikampek.

Dari total rata-rata lalu lintas harian, terdapat sekitar 80 persen kendaraan Golongan I atau kendaraan pribadi yang melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek.

(TribunnewsWiki.com/Yonas)



Penulis: Adya Rosyada Yonas
BERITA TERKAIT

Berita Populer