Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menyebut ledakan terjadi di sisi utara Monas.
Irjen Gatot Eddy Pramono juga menyatakan jika ledakan tersebut terjadi akibat granat asap.
"Hasil temuan tim di lapangan ini adalah granat asap yang meledak," kata Irjen Gatot Eddy saat menyampaikan keterangan di TKP seperti dilansir oleh Kompas.com.
Meski lokasi ledakan berada dekat dengan kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pengamanan terhadap presiden tidak akan ditambah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak seperti dikutip dari Tribunnews.com.
"Enggak perlu (pengamanan tambahan). Pengamanan harian sudah cukup kuat," ujar Maruli saat dihubungi awak media.
Maruli melanjutkan pengamanan pada Presiden Jokowi akan ditambah jika berhadapan dengan massa yang besar.
Baca: Polisi Ungkap Penyebab Ledakan di Monas Karena Granat Asap
Baca: Insiden Ledakan di Monas, Dua Anggota TNI Terluka, Lokasi Disterilkan
Meski begitu, pihaknya juga melakukan antisipasi.
"Paspampres sudah cukup kuat, kami antisipasi. Ini kan ledakan juga belum tentu bom. Jadi pengamanan biasa, kalau untuk harian kami sudah antisipasi yang begitu," tambahnya.
Pada peristiwa ledakan di Monas tersebut terdapat dua korban luka yang merupakan anggota TNI.
Mereka adalah Serka Fajar dan Praka Gunawan.
Kedua korban tersebut telah dilarikan ke Rumah sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Serka Fajar mengalami luka yang cukup parah pada bagian tangan kiri.
Pasalnya, saat meledak, granat tersebut tengah dipegangnya.
Sedangkan Praka Gunawan mengalami luka pada bagian paha.
Baca: 5 Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan, Driver Ojol Hingga Miliki Akun YouTube
Baca: Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Bekerja Sebagai Pengemudi Ojol hingga Jualan Bakso
Menurut Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, Serka Fajar sempat duduk pasca-kejadian.
"Artinya bukan suatu korban yang cukup serius, tidak," kata Eko.
Sedangkan, Praka Gunawan sempat meminta tolong dan bantuan.
Petugas sendiri hingga kini masih menyelediki kronologi hingga ledakan terjadi.
"Tunggu ya sabar. Masih dalam pemeriksaan RS. Kalau sudah sehat kita minta keterangan bagaimana kronologinya," ujar Irjen Gatot Eddy Pramono.
Dikutip dari Kompas TV, Gatot Eddy menjelaskan jika pada saat itu sejumlah personel TNI tengah berolahraga di dalam komplek Monas.
Personel TNI yang bermarkas di Medan Merdeka Timur itu, kata Gatot, memang rutin melakukan olahraga pagi di kawasan Monas tiap Selasa.
Baca: Begini 3 Cara Cek Lolos atau Tidak, Seleksi Administrasi CPNS 2019, Jangan Login SSCN di Tanggal Ini
Baca: Update Seleksi Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019, Sebagian Instansi Sudah Tutup
"Di Monas memang banyak TNI yang olahraga," tutur Gatot dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/11/2019).
Granat asap tersebut meledak saat dipegang anggota TNI Serka Fajar.
Akibatnya, Serka Fajar dan Praka Gunawan mengalami luka.
Setelah itu, polisi langsung melakukan pengamanan di lokasi tersebut.
Tim Gegana dan penjinak bom juga turun ke lokasi. Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dan Laboratorium Forensik juga diturunkan.
"Tim langsung olah TKP, juga tim inafis," jelas Irjen Gatot Eddy Pramono.
Mariyati, petugas kebersihan, mengaku mendengar ledakan yang berasal dari dalam kompleks Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019) sekitar pukul 07.00 WIB.
Mariyati saat itu tengah menyapu jalanan di sekitar gedung Mahkamah Agung.
Sementara ledakan terjadi di dalam kompleks Monas, tepatnya di seberang Kantor Kementerian Dalam Negeri di Jalan Medan Merdeka Utara.
"Sekali ledakan kenceng banget," kata Mariyati, seperti dikutip dari Kompas TV.
Baca: Ledakan Bom Bunuh Diri di Mako Polrestabes Medan: 6 Orang Terluka, 4 Kendaraan Rusak
Baca: BREAKING NEWS: Ledakan Diduga Bom di Polrestabes Medan, Warga dan Petugas Panik
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang terkait peristiwa ledakan yang terjadi di Monas Selasa pagi.
“Saya mengimbau kepada masyarakat tenang saja nggak usah khawatir, saya dengan Pangdam akan mengamankan disini. Ini kejadian biasa,” kata Irjen Gatot saat konferensi pers Selasa (3/11/2019) di Jakarta seperti dikutip dari Kompas TV.
Gatot mengatakan, saat ini pihak kepolisian masih mencari tahu asal granat tersebut.
Kapolda Metro jaya Irjen Gatot Eddy Purnomo menyatakan, tidak ada penambahan pasukan pengamanan untuk mengamankan kawasan Monas pasca ledakan yang terjadi.
"Tidak ada peningkatan pengamanan. Kita enggak ada penutupan (Monas). Biasa saja," kata Gatot saat konferensi pers.
Menurut dia, granat asap bisa saja dimiliki anggota polisi maupun TNI.
“Ini masih dalam pendalamn kita dan ini juga hanya granat asap, jadi tidak perlu dibesar-besarkan masalah ini. Kami akan melakukan penyelidikan secara mendalam,” ujar Irjen Gatot
“Disaat melakukan penyisiran tidak ditemukan barang yang lain dan hanya ditemukan serpihan-serpihan granat asap yang meledak,”lanjut Gatot.
Namun, belum diketahui bagaimana granat tersebut bisa berada di area Monas dan meledak.
Gatot juga memastikan kawasan Monas saat ini sudah dibuka kembali.
Usai mengevakuasi korban dan mensterilkan TKP, masyarakat sudah dapat memasuki kawasan Monas.