Dulu Doyan Kritik, Rocky Gerung Kini Dorong Perpanjangan Izin FPI : Konsep Khilafah Belum Final

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat politik Rocky Gerung

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kerap kritik FPI, Rocky Gerung kini punya pandangan berbeda terhadap ormas tersebut, minta pemerintah setuju perpanjang izin SKT.

Pengamat politik Rocky Gerung menjawab pertanyaan warganet lewat vlog Geolive Cania.

Dalam vlog tersebut, ia mendapat sejumlah pertenyaan tentang berbagai hal mulai pernikahan, pancasila, oposisi dan lainnya.

Salah satu pertanyaan muncul dari akun @lonermat3.

Akun tersebut mempertanyakan kenapa tiba-tiba Rocky Gerung dekat dan membela FPI.

Padahal sebelumnya Rocky Gerung kerap mengkritik ormas tersebut.

"Dulu RG sangat lantang mengkritik kaum islam konsevatif seperti FPI dan semacamnya.

Kok sekarang akrab sama mereka?

apakah setelah pilpres kemarin ada hal baru yang bung RG temukan dari kaum konservatif sehingga pandangan bung berubah 180 derajat?

atau cuma kebetulan aja sama-sama oposisi pemerintah?," demikian bunyi pertanyaan tersebut.

Rocky Gerung menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Selasa (23/4) (Vincentius Jyestha/Tribunnews.com) (Vincentius Jyestha/Tribunnews.com)

Rocky Gerung kemudian mengklarifikasi bahwa bukan pandangannya yang berubah melainkan FPI sendiri yang telah berubah.

Bahkan Rocky menyebut FPI kini banyak membantu dalam bidang sosial.

"FPI kini banyak melakukan hal yang seharusnya menteri sosial lakukan," katanya.

Baca: Akhirnya Menteri Agama Fachrul Razi Dukung FPI setelah Tulis Surat Setia: Kami Terbuka kepada Semua

Rocky mencontohkan FPI yang dulunya gemar sweeping kini malah banyak menolong orang yang terkena bencana.

"Karena FPI berubah maka saya juga harus berubah melihat mereka," katanya.

Rocky pun menyebut nama Munarman salah satu sahabatnya di FPI yang juga mantan aktivis LBH.

"Saya kenal pikirannya, ada perubahan paradigma," katanya.

Meski demikian, Rocky mengaku akan kembali mengkriti FPI jika ormas tersebut kembali melakukan perbuatan-perbuatan seperti dulu.

Berharap izin FPI keluar

Sebelumnya Rocky Gerung berharap agar perpanjangan izin FPI disetujui pemerintah.

Hal tersebut tampak pada acara Rosi Kompas TV, Kamis (28/11/19).

Rocky Gerung berpendapat bahwa konsep khilafah itu belum final dan masih diperdebatkan.

"Ada orang yang memahami khilafah itu seolah-olah konsep yang final dan imperatif.

Padahal konsep khilafah itu debatable.

Jadi ngapain nakutin sesuatu yang debatable? Jadi pak Tito nggak ngerti juga bahwa konsep khilafah itu on going ideas" tanya Rocky Gerung.

Lalu Rocky Gerung mencontohkan seseorang yang memiliki ide untuk kembali di konsep kerajaan yang tidak demokratis.

"Padahal itu juga melanggar konsep NKRI kan, mengapa tidak ditangkap?" ujar Rocky Gerung.

Baca: Jika Jadi Presiden, Rocky Gerung Bakal Sapu Bersih DPR RI : Produk Mereka Buruk

Lalu, host acara Rosi, Rosiana Silalahi melempar pertanyaan.

"Tapi poinnya ini enggak sekadar hanya imajinasi.

Tapi ini sebuah pemikiran yang lambat laun bisa menjadi kekuatan yang real," ucap Rosiana Silalahi.

Rocky Gerung lantas mengatakan bahwa kekhawatiran itu sangat berlebihan.

"Itu kata kuncinya, lambat laun dan akan sangat lambat dan akan sangat laun," jawab Rocky Gerung.

Rosi lalu menanyakan mengapa Rocky Gerung tidak takut dan khawatir akan eskistensi FPI.

"Kesalahan negara berpikir begini, semua boleh, kecuali yang dilarang, sekarang negara barat, semua dilarang kecuali yang saya izinkan, itu negara otoriter yang begitu," ujar Rocky Gerung.

Ternyata inilah alasan kenapa Rocky Gerung belum kritik Nadiem Makarim, padahal ia selalu kritik menteri Jokowi. (Youtube Deddy Corbuzier)

M Qodari menanggapi bahwa dalam sebuah negara ada sebauh kesepakatan, jika itu dilanggar maka negara bubar.

Rocky Gerung lantas mengatakan bahwa FPI saat ini sudah membuat kesepakatan setia pada pancasila.

Namun, Qodari menegaskan bahwa ukuran setia pada NKRI harus terwujud dalam AD/ART bukan surat ikrar.

"Jadi patokannya bukan ikrar, tapi ADRT, maka seharusnya izinnya belum bisa dikeluarkan" tegas M Qodari.

Lalu Rocky Gerung tidak sepakat jika seseorang yang ingin mendirikan organisasi harus

"Maka karena ini negara perizinan, seharusnya tidak ada aturan itu, kalau ada orang yang boleh berorganisasi dengan syarat, nah itu aturannya siapa? kepentingannya siapa?," tanya Rocky Gerung.

"Apa yang perlu ditakutkan kalau segala sesuatunya terbuka? FPI mau ngomong apa, kalau terbuka, orang bisa debat itu," ucap Rocky Gerung.

Lalu, Kunto Adi Wibowo, Dosen Komunikasi Unpad mengatakan bahwa dulu FPI pernah disetujui izinnya.

"Itu dulu FPI pernah disetujui izinnya," ujarnya.

Baca: Tito Karnavian Sebut Jakarta Kayak Kampung di Depan Anies, Rocky Gerung Geram: Itu Menghina NKRI!

Budiman Sudjatmiko lalu mengatakan bahwa salah presiden dulu yang mengizinkan.

"Salahkan presiden yang dulu mengizinkan, mereka yang memelihara kepentingan untuk slogan zero enemny

"Era Pak SBY dengan konsep zero enemy-nya itu, semuanya, padahal kita punya konsep dasar, pancasila, bhineka tunggal ika dan lai-lain," ujar Budiman.

Lalu Rocky Gerung membalas dengan tanggapan satire.

"Ya sudah salahkan saja presiden sebelumnya dari Soekarno hingga sekarang," ujar Rocky sambil tertawa.

Budiman Sudjatmiko langsung menimpali dan membeberkan pengalamannya berdebat di sarang khilafah.

Ulasan itu pun akhirnya membuat Rocky Gerung dan Budiman Sudjatmiko kembali berdebat sengit.

"Apakah FPI bisa berdebat? Anda buktikan, satu peristiwa terkucil kapan bisa berdebat dengan cara konstruktif ?" tanya Budiman Sudjatmiko.

"Sekarang FPI bertanya hal yang sama, emang Budiman bisa berdebat?" tanya Rocky Gerung.

Saya pernah berdebat di sarang khilafah," kata Budiman Sudjatmiko.

"Saya ceramah di situ," jawab Rocky Gerung.

"Saya pernah datang 2001.

Saya pernah datang di kelompok yang ingin mendirikan khilafah dan saya berlawanan.

Kalau Anda berteman dengan mereka, wajar.

Anda merasa aman," kata Budiman Sudjatmiko.

"Risiko yang saya ambil untuk berdebat lebih tinggi daripada Anda.

Anda bukan berdebat, Anda mencari afirmasi dari mereka," ujarnya lagi.

"Coba lihat, belum apa-apa dia enggak mau berdebat, dia tuduh orang," imbuh Rocky Gerung.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, TribunTimur.com)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer