Alex Marquez Ternyata bukan Pilihan Pertama Repsol Honda untuk Gantikan Jorge Lorenzo

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Adya Rosyada Yonas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alex Marquez di atas RC213V

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Juara Moto2 Alex Marquez resmi bergabung di Repsol Honda untuk MotoGP 2020, menggantikan Jorge Lorenzo yang pensiun.

Alex Marquez akan berduet dengan kakaknya, yakni Marc Marquez, untuk MotoGP 2020.

Dipilihnya Alex Marquez menggantikan Jorge Lorenzo sempat menimbulkan banyak keraguan.

Keraguan terhadap Alex Marquez tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari pihak Honda sendiri.

DIlansir oleh Gridoto.com, Alex Marquez akan membalap tim utama Honda untuk dengan pengalaman nol di kelas premier alias MotoGP.

Baca: Rekrut Alex Marquez, Honda Tegaskan Bukan karena Nama Belakang dan Tak Ada Intervensi Marc Marquez

Baca: Alex Marquez Hanya Dikontrak Setahun di Repsol Honda, Ini Alasannya

Alex Marquez (Instagram.com/alexmarquez73)

Padahal ada beberapa kandidat lain yang dinilai lebih cocok, di antaranya Johann Zarco, Cal Crutchlow, dan Takaaki Nakagami.

Mereka tentunya memiliki pengalaman lebih banyak.

Manajer tim LCR-Honda, Lucio Cecchinello, mengungkap kebenarannya.

Pada awalnya, Alex Marquez bukan pilihan pertama Honda untuk ditempatkan ke tim Repsol Honda.

Namun, juga bukan Johan Zarco yang sempat dikabarkan mendekati Repsol Honda.

Pembalap yang dipilih Honda adalah Takaaki Nakagami, seorang pembalap Jepang di tim LCR-Honda.

Baca: Takaaki Nakagami

Alex Marquez sempat akan ditempatkan di tim LCR-Honda.

"Pada awalnya, mereka (HRC) berpikir menempatkan Alex berduet dengan Cal Crutchlow, tapi kemudian mereka memutuskan membatalkannya," kata Cecchinello dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.com.

"Kami senang masih akan balapan dengan Crutchlow dan Nakagami, sponsor kami mendukung penuh, bagi kami mengubah susunan pembalap bisa jadi masalah, terutama dengan pembalap debutan," ujarnya.

Baca: Bahu Kanannya Baru Saja Selesai Dioperasi, Marc Marquez Ngotot Ikut Tes Pramusim MotoGP Malaysia

Baca: Pembalap Spanyol Augusto Fernandez Gantikan Alex Marquez di Marc VDS Moto2

Alasan Honda merekrut Marc Marquez

Tim Repsol Honda sempat menjelaskan alasan mengapa memilih sang juara Moto2 2019 tersebut untuk menggantikan Jorge Lorenzo.

Banyak yang mengira jika Marc Marquez mempromosikan Alex Marquez agar bisa bergabung di tim pabrikan Honda.

Marc Marquez dan Alex Marquez sama-sama meraih gelar juara musim 2019 (Instagram.com/alexmarquez73)

Namun, hal ini dibantah oleh manajer Tim Repsol Honda Alberto Puig.

Menurutnya, Alex Marquez dipilih karena dirinya memang layak mendapatkan kesempatan ini, selain itu karena dirinya sudah menjuarai Moto2.

"Juara di Moto2, inilah yang menjadi titik pertimbangan kami untuk merekrutnya. Apalagi Alex juga masih muda dan bisa berpotensi untuk ke depannya," jelasnya.

Bahkan jika Alex bukan saudara dari Marc, tetap akan dipilih saat dirinya dinilai layak bergabung di Repsol Honda.

"Marc tidak berkampanye untuk saudaranya agar mendapatkan kursi di tim, namun Marc juga bahagia saat tahu Alex bergabung dengan Repsol Honda," tegas Puig.

Namun, jika Alex tidak mengangkat gelar juara dunia Moto2, Tim Repsol Honda tidak akan memilihnya.

Hal tersebutlah yang diungkapkan Puig saat banyak yang bertanya apakah ini hasil dari promosi Marc.

Mulai musim depan, kakak beradik ini akan berada dalam satu lintasan dan bersaing mendapatkan finish terbaik.

Alasan Alex Marquez hanya dikontrak setahun oleh Repsol Honda

Alex Marquez hanya mendapat kontrak satu tahun dari Repsol Honda.

Durasi kontrak Alex Marquez ini tentu saja menjadi pertanyaan banyak orang karena biasanya pembalap dikontrak selama dua tahun.

Alberto Puig selaku Bos Repsol Honda punya alasan kenapa hanya memberi kontrak setahun pada Alex Marquez.

"Kami beri dia kontrak satu tahun untuk menempatkannya pada posisi sang sama dengan pembalap MotoGP lainnya," kata Alberto Puig dikutip GridOto.com dari GPOne.com.

"Semua pembalap kontraknya akan habis akhir tahun 2020," tegasnya.

Kontrak satu tahun ini disebut akan memberi tekanan besar pada Alex Marquez.

Namun, Alberto Puig tidak sependapat.

Menurutnya, tekanan bukan soal durasi kontrak.

"Kupikir bukan durasi kontrak yang akan menjadi tekanan, tetapi kesukaran balapannya itu sendiri, tekanan adalah sesuatu yang harus kau atur saat menjalani balapan," imbuhnya.

"Alex akan perlu mempelajari banyak hal dan beradaptasi di MotoGP, tapi satu hal yang perlu diperhatikan adalah dia perlu waktu untuk melakukan itu semua," tambahnya.

Alex Marquez bersama Marc Marquez di Buriram 2019 (Instagram/alexmarquez73)

Augusto Fernandez gantikan posisi Alex Marquez di Marc VDS Moto2

Kursi Marc VDS kosong setelah ditinggal Alex Marquez ke Repsol Honda.

Sebelumnya, Marc VDS sudah cukup mantap setelah merekrut Sam Lowes sebagai rekan setimnya Alex Marquez.

Beredar juga rumor bahwa Johann Zarco akan kembali ke Moto2 setelah tidak mendapat tim di MotoG.

Namun, Johann Zarco malah mendpaat tawaran di tim satelit Ducati, yakni Avintia Racing.

Zarco sendiri malah mendapat tawaran dadakan untuk jadi pembalap tim satelit Ducati, Avintia Racing.

Marc VDS akhirnya melabuhkan pilihannya ke Augusto Fernandez, yang sebelumnya membela FlexBox HP40 di Moto2 2019.

Baca: Augusto Fernandez

Augusto Fernandez akan jadi tandem Sam Lowes di tim Marc VDS Moto2 musim depan.

"Aku sangat senang mendapat kesempatan bahwa tim Estrella Galicia 0,0 Marc VDS memberiku bagian dari keluarga besar mereka. Ini mimpi jadi kenyataan lanjut berkembang lagi ke tim besar seperti ini," ungkap Fernandez dilansir oleh Bikesportnews.com.

"Tujuanku memberi yang maksimal dan bekerja keras untuk bertarung demi kemenangan dan berkesempatan bertarung demi gelar juara," sambungnya.

"Aku ingin berterima kasih ke Marc van der Straten, tim, dan sponsor yang sudah mempercayaiku. Aku berjanji memberikan semuanya untuk tidak mengecewakan mereka dan membayar kepercayaan diri mereka dengan hasil bagus," tuntasnya.

Pembalap Moto2 Augusto Fernandez (Instagram.com/augustofernandez37)

(Gridoto.com/Rezki Alif Pambudi/Tribunnewswiki.com/Febri)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Adya Rosyada Yonas
BERITA TERKAIT

Berita Populer