Crash tersebut dialami Marc Marquez di tikungan terakhir (T13) Sirkuit Jerez pada hari pertama tes.
Setelah kecelakaan, Marc Marquez langsung diperiksa ke pusat medis.
Namun, Marc Marquez nekat mengikuti hari kedua tes di Jerez meskipun dalam kondisi cedera.
Sebelumnya, Marc Marquez juga mengalami cedera bahu pda musim 2018, hanya saja cederanya ada di bahu sebelah kiri.
Operasi yang dilakukan di USP Institut Universitari Dexeus kemarin cukup berhasil.
Baca: Bahu Kanannya Baru Saja Selesai Dioperasi, Marc Marquez Ngotot Ikut Tes Pramusim MotoGP Malaysia
Baca: Crash saat Tes MotoGP Jerez, Marc Marquez Alami Cedera Bahu Kanan
Dilansir dari Gridoto.com, kakak dari Alex Marquez tersebut beristirahat total selama dua hari penuh sebelum memulai proses penyembuhan dan latihan fisik.
Marc Marquez diprediksi akan tampil pada tes resmi tahun depan di Sirkuit Sepang, Malaysia, 7-9 Februari.
Hanya saja Marc Marquez tidak bisa tampil dalam kondisi fit 100%.
"Kami memperkirakan dia 80% fit untuk tes Sepang, tapi sekarang kondisinya kurang dari 50%, jujur saja," ungkap manajer teknis HRC, Takeo Yokoyama, dilansir GridOto.com dari Crash.net.
Selain Marc Marquez, ada beberapa pembalap mengalami cedera menjelang musim berakhir atau setelah musim berakhir.
Ada Danilo Petrucci yang crash dan sempat absen pada tes di Valencia, tapi sudah bisa tampil di Jerez.
Lalu yang masih dalam proses penyembuhan ada Miguel Oliveira, yang mengalami crash parah di Phillip Island, Australia.
Marc Marquez baru saja menjalani operasi pada bahu kanannya.
Sebelumnya, banyak yang belum tahu jika Marc Marquez pernah divonis matanya bermasalah.
Hal ini terjadi saat Marc Maquez masih berkompetisi di kelas menengah Moto2, yakni ketika berumur 18 tahun.
Bersama tim CatalunyaCaixa Repsol, ia berhasil menjadi runner up di Moto2 2011.
Pada latihan akhir musim Moto2 di Sepang, Marquez mengalami crash highside.
Marquez kemudian mengalami trauma pada saraf kranial IV sebelah kanan.
Karena saraf ini mengontrol gerakan mata, akibatnya otot mata Marquez jadi miring ke kanan atas.
Sempat melayang kabar ia akan mundur dari laga balap Moto2.
Setelah berkonsultasi dengan berbagai spesialis dan menerima masukkan, Marquez memutuskan untuk melakukan operasi mata.
Pembedahan dilakukan di Unit Rawat Jalan Klinik Rumah Sakit Barcelona pada Senin pagi.
Sukses menjalani operasi, Marquez kembali mengaspal di Moto2 2012 dan berhasil menjadi juara.
Baca: Menangkan MotoGP Valencia 2019, Marc Marquez Pecahkan Rekor Baru
Baca: Alex Marquez Hanya Dikontrak Setahun di Repsol Honda, Ini Alasannya
Hari ini, Marc Marquez sudah menyempatkan untuk mengabarkan seluruh fanatikan bila proses operasi cedera bahu kanannya berjalan lancar.
Ternyata, di rumah sakit yang sama juga ada pembalap lain yang menjalani operasi.
Dia adalah Jorge Martin, pembalap Moto2 di tim Red Bull KTM Ajo.
Namun, Jorge Martin tidak menjalani operasi di bahu seperti Marquez, tetapi di lutut kirinya.
Jorge Martin mengalami crash saat masih membalap di Moto2 semusim lalu.
Namun kondisinya tidak membaik saat berkiprah di Moto2 musim ini.
Untuk mengembalikan kondisi terbaiknya, Jorge Martin pun menjalani operasi di rumah sakit yang lokasinya sama namun beda fakultas.
Marc Marquez ditangani di Universitas Deuxeus bersama dokter Mir, sementara Jorge Martin di ICATME (Institut Catala de Traumatologia Medicina de l’Esport) bersama dokter Monilau.
Jorge Martin juga mengomentari postingan Marc Marquez via Twitter.
“Venicoooo,” kata Jorge Martin yang artinya “tetanggaan.”
Alex Marquez sudah resmi bergabung Repsol Honda.
Namun, Alex Marquez hanya mendapat kontrak satu tahun dari Repsol Honda.
Durasi kontrak Alex Marquez ini tentu saja menjadi pertanyaan banyak orang karena biasanya pembalap dikontrak selama dua tahun.
Baca: Alex Marquez
Baca: Rekrut Alex Marquez, Honda Tegaskan Bukan karena Nama Belakang dan Tak Ada Intervensi Marc Marquez
Dilansir dari Gridoto.com, Alberto Puig selaku Bos Repsol Honda punya alasan kenapa hanya memberi kontrak setahun pada Alex Marquez.
"Kami beri dia kontrak satu tahun untuk menempatkannya pada posisi sang sama dengan pembalap MotoGP lainnya," kata Alberto Puig dikutip GridOto.com dari GPOne.com.
"Semua pembalap kontraknya akan habis akhir tahun 2020," tegasnya.
Kontrak satu tahun ini disebut akan memberi tekanan besar pada Alex Marquez.
Namun, Alberto Puig tidak sependapat.
Menurutnya, tekanan bukan soal durasi kontrak.
"Kupikir bukan durasi kontrak yang akan menjadi tekanan, tetapi kesukaran balapannya itu sendiri, tekanan adalah sesuatu yang harus kau atur saat menjalani balapan," imbuhnya.
"Alex akan perlu mempelajari banyak hal dan beradaptasi di MotoGP, tapi satu hal yang perlu diperhatikan adalah dia perlu waktu untuk melakukan itu semua," tambahnya.