Meski Sudah Berusia 69 Tahun, Pria Asal Bali Ini Siap Keliling Dunia Naik Motor

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ida Bagus Ngurah Wijaya akan touring ke Benua Amerika bersama Mario Iroth

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pria asal Bali bernama Ida Bagus Ngurah Wijaya mengaku siap keliling dunia menggunakan motor meski sudah berusia 69 tahun.

Bagi Ida Bagus Ngurah Wijaya, usia bukan halangan untuk mewujudkan mimpinya keliling dunia meski hanya menggunakan sepeda motor.

Dilansir dari Gridoto.com, Ida Bagus Ngurah Wijaya ingin memanfaatkan masa pensiunnya sebagai pebisnis pariwisata dengan keliling dunia naik motor kesayangannya.

Ida Bagus Ngurah Wijaya bersama temannya (Bali.tribunnews.com)

Sebelumnya, Ida Bagus Ngurah Wijaya telah terjun ke dunia bisnis pariwisata sejak berumur 26 atau sekitar tahun 1977.

“Saya sekolah di pariwisata, kerja juga di pariwisata. Saya berkecimpung di dunia pariwisata dari tahun 1977,” ceritanya, saat ditemui di Segara Village, Sanur, Senin (25/11/2019).

Baca: Operasi Bahu Marc Marquez Berhasil, Bisa Ikut Tes Pramusim MotoGP 2020 di Sepang Februari Nanti

Pada mulanya ia berkeinginan berkeliling dunia saat selesai menjabat sebagai Ketua Bali Tourim Board (BTB) pada tahun 2016.

“Mulainya saat saya selesai dari Bali Tourism Board tahun 2016. Tetapi keinginan itu saya rancang setahun sebelum saya selesai di BTB. Begitu selesai, saya langsung membeli motor terus langsung pergi,” imbuhnya.

Ia yang saat ini menjadi pengamat pariwisata menilai, kegiatannya touring berkeliling dunia bisa berkontribusi terhadap pariwisata Indonesia.

“Saya sudah tidak aktif lagi di asosiasi. Saat ini hanya sebagai pengamat. Nah, pengamat ini bisa memberikan kontribusi dengan memperkenalkan nama Bali dan Indonesia dengan berkeliling menggunakan motor. Karena kalau menggunakan mobil sudah banyak,” ungkapnya.

Ngurah Wijaya mengaku menyukai exploring hingga membuatnya ingin berkeliling Indonesia dan dunia dengan motornya.

“Saya suka exploring, saya suka melihat dan berkenalan dengan orang, saya suka melihat sesuatu yang baru. Motor cuma sebagai sarana saja. Paling cocok untuk explore ya dengan menggunakan motor,” jelasnya.

Ngurah Wijaya sendiri telah berkeliling Indonesia pada Juni 2016 dan berhasil taklukkan Benua Asia pada Mei 2019 lalu bersama rekannya, Nyoman Sumerta.

Kini, ia akan taklukkan Benua Amerika pada Desember 2019 hingga Agustus 2020 bersama bikers legendaris Indonesia Mario Iroth.

Keliling dunia dengan Honda CBR900RR

Umumnya moge Honda CBR900RR berhabitat di sirkuit atau aspal jalanan.

Namun, seorang biker Belanda bernama Sjaak Lucassen yang hobi turing menggunakan CBR900RR untuk tujuan lain, yakni keliling dunia.

Sjaak Lucassen mengajak CBR900RR miliknya melewati berbagai medan.

Sjaak Lucassen di Nepal (Motorplus-online.com/sjaaklucassen.nl)

Sebagai informasi,  Honda CBR900RR debut pada 1992, menggunakan mesin 4-tak 4 silinder segaris yang berkapasitas 893 cc.

Lalu pada 1994, 1996 dan 1998, Honda CBR900RR terus mengalami perubahan serta peningkatan, baik dari mesin sampai ke kaki-kaki.

Kembali lagi pada Sjaak, ia sudah kepikiran turing keliling dunia pada 1992 ketika tinggal di Australia.

"Sekali seumur hidup, saya harus lakukan touring ini," ujarnya, yang dimulai saat 23 Mei 1995.

Baca: Tes MotoGP Valencia, Motor Valentino Rossi Mogok Hanya Gara-gara Spare Part Rp15 Ribuan Ini

Sebelum turing, Sjaak berhenti dari pekerjaannya sebagai petani kentang, lalu menjual kebun dan trailer-nya, dan menyiapkan CBR Firebladenya.

Rute turingnya juga tidak sembarangan, dari menjelajah Rusia, hingga mampir di pabrik Honda di Jepang.

Sjaak Lucassen bersama CBR900RR miliknya (Motorplus-online.com/sjaaklucassen.nl)

Bahkan, Sjaak juga sempat datang ke Indonesia, dan berfoto di Candi Borobudur.

Selama turing, Sjaak menghadapi banyak medan, mulai dari salju hingga off-road.

Sjaak tidak ragu sama sekali untuk melewatinya, sekalipun spesifikasi motornya tidak cocok untuk rute tersebut.

Dari gurun pasir di Afrika, sampai pegunungan di Nepal, semua disikat Sjaak bersama CBR900RR Fireblade andalannya.

Berkat perjalanan ini, Sjaak sudah merasakan pengalaman sangat berharga, yang belum tentu semua rider turing rasakan.

Seperti ingin tahu reaksi orang-orang Russia, setelah jatuhnya Uni Soviet, sampai beratnya riding di negara yang jarang memakai berbahasa Inggris seperti di Tanzania.

Sjaak Lucassen di Candi Borobudur (Motorplus-online.com/sjaaklucassen.nl)

Sjaak bersama CBR Fireblade miliknya sudah menempuh jarak sejauh 160.000 km, melewati 39 negara, per 30 Mei 1998.

Kerennya sampai sekarang Sjaak masih aktif turing, dan sekarang memakai motor "baru" yaitu Yamaha YZF-R1.

Sebagai informasi, Yamaha YZF-R1 adalah superbike yang mirip dengan CBR900 miliknya dalam hal habitat.

Superbike ini diperuntukkan di sirkuit dan aspal jalanan.

YZF-R1 mempunyai mesin 1000 cc empat silinder segaris.

R1 miliknya juga diajak melewati rute-rute yang “kejam.”

Sjaak juga sering mendokumentasikan perjalanan turingnya.

Terakhir, Sjaak riding di Kutub Utara dengan R1 miliknya yang dimodifikasi agar kuat menghadapi padang salju.

(Motorplus-online.com/Ahmad Ridho/Fadhliansyah/Tribunnewswiki.com/Febri)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer