Sosok dr Nas terlahir dari keluarga sederhana, ayahnya seorang petani dan pedagang di pasar, sedangkan ibunya adalah seorang penjahit.
Profesi dokter bukanlah cita-cita dr Nas, pasalnya ia mengetahui biaya untuk menempuh pendidikan tersebut cukuplah berat, seperti dilaporkan Tribun Timur Wiki, (27/11/2019).
Oleh sebab itu, ia mengaku memiliki cita-cita mulia menjadi seorang guru.
“Dari kecil sampai SMA saya bercita-cita mulia menjadi seorang guru,” katanya saat ditemui Tribun Timur beberapa waktu lalu.
Namun setelah lulus SMA, sang ibu berharap lelaki kelahiran Unaaha, 30 Mei 1976 ini menjadi seorang dokter.
Keinginan ibunya yang turut mendorong dr Nas untuk berkuliah di jurusan kedokteran.
Kala itu, ia memberanikan diri mendaftar di UMI dan dinyatakan lolos.
“Setelah saya berkuliah di kedokteran, ayah saja jadi lebih giat bekerja dan ibu saya menerima jahitan lebih banyak,” ujarnya.
Seorang dr Nas juga sering menemani ibunya berbelanja pakaian yang akan di jual dikampung halamannya.
“Kan saya sudah kuliah di Makassar waktu itu, ibu datang ke Makassar untuk beli pakaian agar bisa dijual di pasar kampung saya (Unaaha),” tambahnya.
Setelah lulus di kedokteran UMI, ia melanjutkan mengambil spesialis di SpOG (Spesial Obstetri Dan Ginekologi/ Spesial Kebidanan Dan Kandungan) PS OBGIN di FK Universitas Hasanuddin 2006.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan selanjutnya mengambil Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) di Pasca Sarjana FKM UNHAS 2017.
Usai lulus magister, ia kemudian melanjutkan ke jenjang S3 atau Doktor Bidang Kedokteran PS S3 FK Unhas 2013.
Di kampus UGM, ia merupakan Spesialis 2, Konsultan Obstetri Dan Ginekologi Sosial Di FK Universitas Gadjah Mada (UGM) 2017.
“Saat ini saya sementara S2 Bioetika di Pasca Sarjana UGM,” katanya.
Tak bisa dipungkiri, semangat dr Nas menempuh pendidikan terbilang tinggi, meski terlahir dari keluarga sederhana.
“Saya bisa buktikan anak petani pedagang, dan penjahit juga bisa jadi dokter,” pungkasnya.
Selain aktif sebagai dosen di FK UMI, ia juga praktek di RSIA St Khadija 1 Jl Kartini dan RS “Ibnu Sina” YW UMI.
Berikut adalah biodata dari dr Nasrudin:
Andi Rafi Fadhil Nasrudin
Andi Rifqah Fadhillah Nasrudin
Instagram: nasrudin_andi_mappaware
Facebook : Nasrudin A Mappaware
- SD: SDN Tumpas Unaaha Konawe 1989
- SMP : SMPN Unaaha 1992
- SMA: SMAN Unaaha 1995
- S1: S.Ked FK UMI tahun 1999
- Profesi Dokter: Dokter Umum FK UMI tahun 2001
- Spesialis 1: SpOG (Spesial Obstetri Dan Ginekologi/ Spesial Kebidanan Dan Kandungan) PS OBGIN FK UNHAS 2006
- S3: Doktor Bidang Kedokteran PS S3 FK UNHAS 2013
- S2: Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) di Pasca Sarjana FKM UNHAS 2017
- Spesialis 2 : Konsultan Obstetri Dan Ginekologi Sosial Di FK UGM 2017
- S2 : Bioetika di Pasca Sarjana UGM (Sementara)
- RSIA St Khadija 1 Jl Kartini
- RS “Ibnu Sina” YW UMI
- Award Federation Islamic Medical Association (FIMA) Best Oral Presentation 2015
- Award Spinal Bidang Pendidikan tahun 2017
- Award Spinal Bidang Penelitian tahun 2019
--
--
Artikel ini pernah tayang di https://tribuntimurwiki.tribunnews.com/2019/11/27/profil-dr-nasrudin-anak-petani-yang-sukses-jadi-dokter-spesialis-kandungan