Sate Kere Khas Solo

Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sate Kere (wordpress.com)


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sate Kere merupakan satu di antara makanan khas kota Surakarta atau Solo, yang sudah melegenda.

Nama makanan berakhiran ‘Kere’ atau ‘Miskin’ mudah dijumpai di beberapa sudut kota Solo.

Satu diantaranya adalah Sate Sapi Mbak Tug, yang sudah eksis sejak tahun 1977 dikenal kelezatanya hingga menjadi langganan Presiden Joko Widodo.

Kuliner yang erat kaitannya dengan masyarakat kecil pedesaan, berjuluk Sate Kere ini memiliki riwayat sejarah yang cukup panjang.

Sate Kere erat kaitannya dengan perjuangan masyarakat pedalaman, kelas menengah ke bawah[1].

  • Sejarah Kuliner Sate Kere


Awalnya Sate Kere merupakan sisa daging olahan rumah makan Eropa, karena pada masa kolonial bahan tersebut dijauhi orang Eropa dan kaum bangsawan.

Meja makan di kalangan keluarga aristokrat Kerajaan dan tuan Belanda,  pantang tersajikan gembus dan jeroan.

Perkotaan besa di Jawa dahulunya lazim memiliki Abattoir (Tempat penyembelihan hewan).

Gedung Abattoir didirikan pemerintah kolonial Belanda, bekerjasama dengan penguasa lokal untuk menjamin konsumsi daging sapi bagi warga Belanda.

Demi menjaga kesehatan konsumen, pengelola abattoir tidak menjual daging bercampur gajih ke restoran Belanda.

Tahun 1849 pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan, mengenai pemotongan sapi dan kerbau.

Aturan bertuliskan “Binatang njang dipotong begimana adanja, dan lagi tiada bolee potong binatang njang sakit, atawa djoewal dagingja binatang njang mati.”

Dalam Bahasa Indonesia berbunyi “Binatang yang dipotong bagaimana adanya, dan lagi tidak boleh potong binatang yang sakit, atau jual daging binatang yang mati”.

Pemerintah kolonial kemudian membagikan buku pedoman resmi, ke beberapa perusahaan media.

Harapannya untuk mengabarkan ke masyarakat peraturan mengenai pemotongan hewan.

Sate Kere berbahan dasar gajih dan gembus.

Hal ini terjadi lantaran masyarakat kelas menengah, tidak sanggup belanja daging seperti para elite dan saudagar.

Keinginan masyarakat menyantap sate, mereka membuat olahan berbahan gembus dan gajih di dapur dan menciptakan sebuah kudapan baru bernama Sate Kere.

Sate Kere diambil dari sebutan masyarakat kelas menengah ke bawah, atau ‘Kere’ atau satenya orang miskin.

Sate Kere akhirnya menjadi budaya tandingan, mengacu gaya hidup yang telah menyimpang dari praktik sosial yang telah ada.

Munculnya budaya tanding akibat, dari konflik mengenai gaya hidup masyarakat.

Budaya tanding dalam hal kuliner seperti Sate Kere, memunculkan sifat kompetisi yang sehat dan kreatif.

Masyarakat kelas menengah ke bawah yang merasa kalah dalam makanan, tidak lantas marah tapi membalas dengan menciptakan kreasai makanan baru.

Meskipun dengan bahan berbeda, tetapi masih memiliki citarasa yang sama yakni citarasa sate daging[2].

  • Bahan Sate Kere


Bahan dasar pembuatan Sate Kere:

1.       Tempe

2.       Tempe gembus (terbuat dari sari kacang kedelai), dan

3.       Berbagai jeroan daging sapi.

Bumbu sate kere menggunakan bumbu kacang tanah, menyerupai bumbu pecel tetapi lebih kental.

Memiliki citarasa gurih, manis, asam, dan wangi daun jeruk.

Sebelum dibakar diatas kayu arang, Sate Kere sebelumnya direndam lagi dengan campuran bumbu rahasia sehingga seluruh bumbu merasuk sempurna[3].

Tugiyem (51) dan suaminya Marimin (58), penjual sate kere di Kota Solo, Jawa Tengah (Kompas.com/Silvita Agmasari)

  • Bahan dan Pembuatan Sate Kere


Bahan dan cara pembuatan

-          Tempe gembus

-          3 sendok makan minyak goring

-          2 cm lengkuas

-          1 batang serai, ambil bagian putihnya

-          2 lembar daun salam

-          1 sendok makan air asam jawa

-          500 ml air kelapa muda

-          100 gram gula merah

-          Tusukan sate

Bumbu bacem:

-          7 siung bawang merah

-          4 siung bawang putih

-          1 sendok teh ketumbar

-          4 buah kemiri

-          ½ sendok teh merica utuh

-          Garam

Bumbu kacang:

-          250 gram kacang tanah goring

-          5 buah cabai merah keriting

-          5 butir kemiri

-          5 sendok makan gula merah

-          500 ml air

-          1 sendok makan sari jeruk limau[4].

Sate Kere (Tribunjogja)

(*)

(TribunnewsWiki.com/Ibnu Rustamaji)

(Upload Pagi)



Nama Sate Kere


Asli Surakarta


Bahan Dasar 1. Tempe


2. Gembus


3. Jeroan Sapi


Bumbu Pelengkap Bumbu Kacang Tanah


Bumbu Bacem




Sumber :


1. travel.kompas.com
2. krjogja.com
3. travel.kompas.com
4. style.tribunnews.com


Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer