Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Roti Gambang merupakan hidangan sarapan orang Belanda-Indonesia pada zaman kolonial.
Seiring berjalannya waktu, eksistensi roti gambang dikonsumsi oleh warga Betawi sebagai sarapan pagi utama mereka.
Roti Gambang merupakan sebutan bagi warga Jakarta, namun di Kota Semarang roti tersebut dijuluki Roti Ganjel Rel.
Meskipun eksistensi roti ini mulai berkurang, namun terdapat cerita menarik yang dapat membangkitkan kenangan roti hasil akulturasi budaya antara Belanda dan Indonesia ini.
Roti Gambang atau Roti Ganjel Rel mengalami kejayaan, di tahun 1980 hingga 1990[1].
Sejarah Toko Roti Gambang Tan Ek Tjoan dan Toko Roti Lauw
Toko roti Tan Ek Tjoan dan Toko Roti Lauw merupakan dua toko roti legendaris di Jakarta.
Selain menjual Roti Gambang, kedua toko juga menjual aneka makanan roti lainnya.
Perusahaan roti jaman Belanda, membuat Roti Gambang karena terinspirasi oleh bilah-bilah alat music gambang kromong.
Gambang Kromong merupakan seni musik orchestra yang memadukan unsur gamelan dan alat music Cina, seperti sukong, Kongahyan, dan tehyan.
Kesenian gambang kromong tersebar hingga Semarang tahun 1930, dan berakulturasi dengan Bahasa dan budaya Jawad an bertransformasi menjadi Gambang Semarang.
Roti Gambang memiliki tekstur kenyal pada rotinya, dan disinyalir bermanfaat bagi pencernaan.
Roti Gambang memiliki citarasa kayu manis dan memiliki tekstur keras dan padat, dipadu dengan aroma cokelat serta kayu manis mampu menendang lidah.
Dalam masyarakat Betawi, roti ini menjadi kudapan menjelang Ramadhan atau perayaan Dugderan, namun di Semarang roti ini menjadi bahan berebut ketika upacara hari kebesaran tertentu.
Masyarakat mempercayai bahwa roti ini mampu, memperkuat diri ketika menjalankan ibadah puasa.
Pembuatan roti pada zaman Belanda, didominasi oleh perusahaan roti milik Belanda.
Sebutan Roti Gambang berubah menjadi Roti Ganjel Rel di Semarang, dikarenakan roti ini lebih mirip ganjalan rel atau tumpuan rel kereta api[2].
Meredupnya Usaha Roti Gambang
Roti Gambang di Betawi sama halnya nasibnya dengan roti ganjel rel di Semarang.
Budayawan Semarang Jongkie Tio, menjelaskan terdapat perbedaan antara roti ganjel rel yang dahulu dan sekarang.
Jongkie Tio menyebutkan bahwa roti ganjel rel Semarang saat ini lebih mirip kue Brownie[3].
Bahan Pembuatan Roti Gambang
Bahan pembuatan Roti Gambang atau Roti Ganjal Rel yakni:
1. Rempah-rempah
2. Kapulaga
3. Kayu manis
4. Tepung terigu
5. Gula dan
6. Telur[4].
(*)